Search This Blog

Friday 14 February 2014

Freeta: Sinopsis My Love From Another Star Episode 2 Part 4



Min Joon mengedarkan pandangan ke seluruh bagian ruang tamu apartemennya. Dia menangkap sebuah benda di bawah sofa. Ternyata itu adalah dompet Song Yi yang tertingggal saat Song Yi yang mabuk masuk ke apartemennya. Min Joon membuka dompet Song Yi. Dia melihat sebuah foto yang terselip di dompet Song Yi.

Min Joon kaget. Dia mendekatkan pandangannya untuk melihat lebih jelas gadis yang berfoto dengan keluarganya dalam foto tersebut. Dia teringat gadis yang diselamatkannya pada zaman Joseon, Seo Hwa. Gadis dalam foto itu sangat mirip dengan Seo Hwa. Dia bergegas keluar apartemen.



Di luar apartemen, Min Joon berpapasan dengan Manajer Song Yi, Beom.
Beom mengenali Min Joon dan berkata,"Anda adalah profesor yang memberi Noona-ku nilai nol."
"Dimana Cheon Song Yi?" Tanya Min Joon sambil memegang kedua pundak Beom.


"Kenapa anda tiba-tiba mencari Noona-ku. Jadi kau akan mengubah nilai Noona-ku?" Beom heran kenapa Min Joon tiba-tiba mencari Noona-nya.
Min Joon segera menuju tempat parkir. Min Joon mengendarai mobilnya dengan cepat. Mobilnya menyalip semua mobil di depannya dan menginjak gas mobilnya.

***
Song Yi sedang dirias di sebuah salon.
"Unni, apakah kau dipukul oleh sesuatu di wajahmu?" tanya Penata rias Song Yi.
"Kenapa?" Tanya Song Yi ingin tahu
"Wajahmu bengkak sekali. Kemarin aku minum SoMaek (minuman campuran soju dan bir). Aku juga makan mie ramen. Apakah wajahku kelihatan sangat bengkak?" kata Song Yi.
"Dari sudut ini tidak kelihatan. Aku pikir kau harus mengambil gambar dari samping hari ini." Saran Penata riasnya.
"Tidak. Aku tidak bisa. Kemarin aku....." Song Yi tiba-tiba ingin muntah. Dia beranjak pergi ke kamar mandi.
Saat keluar kamar mandi, Song Yi berpapasan dengan Yoo Ra. Song Yi menyapa Yoo Ra dan beranjak pergi. Tapi Yoo Ra memanggilnya. Song Yi berhenti tapi tetap membelakangi Yoo Ra.
Yoo Ra menyuruh Song YI untuk pindah salon rambut. Song YI berbalik menghadap Yoo Ra.
"Apakah kau bicara denganku?" Tanya Song Yi.
"Jika kau bodoh, Apakah itu berarti kau tidak bisa memahami apa yang aku katakan?" Tanya Yoo Ra.
Song Yi diam menatapnya.
Yoo Ra melanjutkan pembiacaraannya,"Siapa yang disini selain dirimu?"
Song Yi bertanya,"Kenapa aku harus pindah salon?"
Saat aku lari kepadamu, aku menjdai mabuk."
"Itu juga terjadi padaku. Bagaimana jika kau coba menggantinya?"
"Beraninya kau menaikkan volume suaramu ketika bicara dengan seniormu?"
"Aku minta maaf jika aku menaikkan volume suaraku ketika seorang unni yang tua sedang berbicara. Tapi, aku harus berkata bahwa itu adalah benar. Ini benar bahwa kau tua tapi kau bukan seorang sunbae."
Yoo Ra tak percaya dengan apa yang didengarnya.
Song Yi berkata,"Aku debut ketika aku berumur 15 tahun, jadi ini sudah 12 tahun sejak aku bekerja. Unni, sejak kau debut, bukankah kira-kira 5 tahun? Jujur, aku tidak punya kekuatan itu, jadi aku tidak akan mengatakan apapun. Tapi, aku adalah sunbae disini."
"Setelah mendengarkan, kau bukankah tidak ingin melakukan acara Spesial 1000 bunga, Tapi setelah kau mendengar bahwa aku akan melakukannya, kau berkata kau akan melakukannya."
Song Yi membenarkan,"Iya. Bagaimana kau tahu?"
"Apakah kau rasa rendah diri terhadapku?"
"Tidak, Apakah kau merasa seperti itu ketika kau merasa lebih buruk daripada orang lain? Aku bodoh, tapi aku tahu itu. Yang aku rasakan kepadamu adalah keunggulan."
"Benarkah? Kau seunggul itu? Kau hanya melakukan beberapa opera sabun, itupun tetap mengulang cerita tentang cinderela? Kau hanya mengambil cerita seperti itu? Ketika orang peduli, mereka berbicara hak yang buruk tentang dramamu."
Song Yi menjawab,"Tapi kenapa saat orang peduli ini hanya tentang aku atau dramaku? Aku menebak tidak ada hal selain itu. Aku sangat menyukainya, bahkan penghinaan atau pujian, daripada melakukan 4% drama yang tidak seorangpun tahu siapa yang bermain dalam drama itu."
"Apakah kau sekarang bicara tentang dramaku?"
"Benar. Kau menyelesaikan drama dengan rating 4% bulan kemarin. Itulah satu-satunya aku melakukan acara itu karena aku tidak ingin melakukannya. Karena ini sangat buruk, aku merasa sangat menyesal tetang ini."
"Kau, melihat persentase tidaklah penting. Dramaku mendapat pujian karena pembuatan drama yang sangat bagus. Apakah kau tahu berapa orang yang akan sakit karena dramaku? "
"Aku tahu banyak orang sakit karena ini, tapi aku mendengar sutradara menjadi sakit juga, setelah gagal. Hubungi dia dan belikan dia makanan. Seseorang harus mempunyai hati nurani."
"Hei, Kau."
"Satu hal lagi. Apakah kau ingin aku memberitahumu apa yang aku tahu? Aku tahu bahwa kau menyebarkan beberapa informasi palsu untuk memulai rumor. Aku akan menuntutmu untuk pemfitnahan.tapi aku mencoba untuk menahannya. Kau tak tahu,kan? Jadi, berhenti." ucap Song Yi.

Yoo Ra terdiam namun menahan tangis. Song Yi beranjak pergi dari sana.

Tak lama kemudian Yoo Ra menyusul Song Yi. Di hadapan para pengunjung salon, Yoo Ra melemparkan barang-barang ke arah Song Yi. Song Yi berhenti berjalan karena merasa ada seseorang yang melemparkan barang ke punggungnya. Song Yi berbalik ke arah Yoo Ra.
Yoo Ra berkata,"Kau, aku mendengar kau sedang bekerja pada suatu perusahaan milik anak kedua seorang pengusaha. Apakah itu sebuah rumor, juga?"
Song Yi menjawab,"Ini bukan sebuah rumor, tapi kenyataan. Tapi, bukannya itu terbalik. Itu bukan aku, tapi itu kamu yang mencoba bermain-main denganku."

"Oh, karena itu? Ibumu yang mendapatkan uang, dengan menjualmu dan bahkan menerima saham, ada rumor nyata pada pekerjaan ini mengatakan dia pergi ke jalan menjual intinya rumor itu. Aku dengar orang ituyang akan menjadi menantumu adalah anak rumah tangga. Apakah kau akan sejauh itu dengan ini?"
Song Yi menjawab,"Kau tak seharusnya mengacau keluargaku."
"Kenapa? Aku mungkin menjadi salah satu dari keluargamu. Kau harus berhenti membuat pertengkaran, dan  mengakui bahwa jika kau tidak dapat memakannya semua, lalu menyerahlah segera."
"Ini bukan berarti aku tidak dapat makan, tapi tidak mau. aku mengira kau tidak tahu tapi aku tidak ingin kelihatan seperti aku menjalani hidupku dengan pandangan orang lain. Aku cukup membuat untuk mendapatkannya."
"Apa? Ini," teriak Yoo Ra dan akan menampar Song Yi.
Namun tangannya ditahan oleh Min Joon. Song Yi terkejut karena Min Joon  tiba-tiba berada di hadapannya.


"Apa ini? Bagaimana kau datang kesini?" tanya Song Yi.
"Ayo  pergi." ajak Min Joon
Yoo Ra berteriak kepada Min Joon,"Pergi kemana? Hei, apakah kau tidak melihatku bicara dengan wanita jalang ini?"


Tapi Min Joon hanya memandang Song Yi dengan penuh arti. Song Yi yang mendapat tatapan itu langsung gugup.
"Jangan berada di tengah-tengah situasi ini, dan cepat pergi," teriak Yoo Ra.
Min Joon menggunakan kekuatannya memecahkan cermin-cermin yang berada di sana. Semua menunduk ketakutan. Min Joon langsung menarik tangan Song Yi pergi. Semua orang yang berada di salon itu terkejut dengan situasi itu.



Di atap gedung, Song Yi bicara dengan Min Joon,"Apakah kau tahu bahwa aku sangat terkejut sekarang? Bagaimana kau bahkan tahu aku disini?"
Min Joon tak menjawab pertanyaan Song Yi. dan hanya menatap lekat Song Yi. Song YI yang diperhatikan seperti itu mulai salting.


"Kenapa? Apakah ini karena aku pergi ke rumahmu secara tiba-tiba kemarin? Kau datang kesini untuk membicarakannya, kan? Ini adalah sebuah kesalahan. Ini bisa saja terjadi. Ketika kau hidup, kau dapat minum. dan ketika kau minum, kau dapat mabuk. dan setelah kau mabuk, kau membuat kesalahan."
"Siapa ini?" tanya Min Joon sambil menunjukkan foto Song Yi yang ada di dompet Song Yi.



Melihat fotonya, Song Yi langsung mengambil dompetnya dengan paksa.
"Kenapa kau melihat foto seseorang tanpa izin?"
"Siapa ini?" teriak Min Joon tidak sabar.
Song Yi kaget.
"Apakah aku harus menjawab?" ucap Song Yi dan mulai beranjak pergi.


Min Joon memegang kedua tangan Song Yi dan mendorong badannya sehingga menempel ke tembok.
"Apa yang kau lakukan sekarang? Apakah kau gila?
"Kau. Siapa kau?" Tanya Min Joon.


Jika kau menginginkannya, dan bahkan jika kau tidak menginginkannya, sesuatu akan terjadi. Penduduk dunia menyebutnya dengan takdir.
Song Yi dan Min Joon saling memandang salam diam.


Epilog
"Cinta pertamaku? Oh.... Pertanyaannya sangat mudah! aku telah beberapa kali berkencan. tapi aku tidak punya seseorang yang bisa disebut "cinta pertama". Ketika aku masih muda, ada kecelakaan besar, tapi seorang paman menyelamatkanku. Aku tidak ingat bagaimana wajahnya, apakah dia cukup tinggi, dan tipe lemah lembut dan hangat?" ucap Song Yi saat syuting.


"Kriteria seorang gadis yang aku suka. Aku tidak mempunyainya, tapi aku punya kriteria yang tidak aku suka. Wanita mabuk, aku membencinya. Wanita yang tidak tahu posisinya, aku lebih membenci mereka. Wanita yang bersikap seperti mereka tahu segalanya, wanita yang bersikap tidak peduli, aku sangat tidak menyukai mereka. Ada seorang wanita yang mempunyai semua keistimewaan itu. Yang aku tahu, dia yang paling buruk." Narasi Min Joon.

"Ini adalah yang terbaik. bahkan jika ini sebuah momen yang singkat. Ini juga sangat misterius, tapi sangat hangat di waktu yang sama. Aku masih ingat. Aku tidak tahu jika paman itu akan mengingatku. Tapi aku pikir aku akan mengenalinya. Seperti takdir."
Cut, ok." Kata sutradara.



Saat syuting sudah selesai Song Yi melihat Min Joon yang bersepeda. 
"Bangsat itu....." kata Song Yi kesal pada Min Joon


Komentar :
Akhirnya selesai juga episode dua.  Rencananya pengen membagi episode 2 menjadi 2 part aja, tapi berhubung terkendala dengan skripsi adekku yang masih belum kelar. Alhasil, aku belum bisa menyelesaikan episode-episode selanjutnya. Mianhe. Gomawo.

No comments:

Post a Comment