Search This Blog

Monday 31 March 2014

SINOPSIS BRIDE OF THE CENTURY EPISODE 2 PART 1


Episode sebelumnya
Na Do Rim mengendarai sepeda motornya mengantar pesanan makanan. Saat ia tiba di perusahaan konstruksi, dia melihat seorang pegawai yang berada di atas bangunan menendang batu bata ke bawah dan akan mengenai seseorang.


Do Rim berteriak,"Awas!"
Do Rim mendorongnya sehingga Yi Hyun terhindar dari batu bata itu, tapi bata itu mengenai kepala Do Rim. Untung do Rim saat itu memakai helm. Sehingga ia tak terluka.

Do Rim bertanya,"Apakah kau baik-baik saja?"
Yi Hyun yang ditolongnya merasa heran dengan wajah Do Rim yang mirip seperti adiknya.




Beralih saat Do Rim diberi tahu oleh tetangganya bahwa neneknya pingsan di pasar.


Kemudian Scene saat Kang Joo pulang dari luar negeri. Kedatangannya disambut oleh tunangannya, Jang yi Kyung. Banyak wartawan yang meliput kedatangan Kang Joo.


Kang Joo memperlakukan Jang Yi Kyung dengan kasar. Yi Kyung sepertinya merasa terhina dengan perlakuan Kang Joo terhadapnya dan tidak memperdulikannya. Yi Kyung yang tak tahan dengan sikap Kang Joo protes kepada ibunya kalau dia tidak ingin bertunangan dengan Kang Joo lagi. Ibunya menamparnya. Terjadi perdebatan antara Yi Kyung dan ibunya. Hal itu mengakibatkan Yi Kyung kabur dari rumah. Dia meninggalkan sebuah pesan kepada ibunya.



Ibu,  jangan mencariku untuk sementara waktu.
Ibu dan kakaknya, Yi Hyun, terkejut dengan kaburnya Yi Kyung.


Di lain waktu, Ibu Kang Joo memberitahu Ibu Yi Kyung,"Jika anakmu tidak muncul sekali lagi, kami tidak punya pilihan lain untuk mempertimbangkan lagi pernikahan ini."



Ibu Yi Kyung bingung bagaimana  solusi dari permasalahan ini. Ibu Yi Kyung menanyakan solusinya kepada Yi Hyun.
Yi Hyun berkata,"Kita tidak sepenuhnya terpojok."

Lalu Yi Hyun meminta bantuan Na Do Rim.
Yi Hyun berkata,"Aku membutuhkanmu."



Do Rim bingung.
Kemudian Yi Hyun menjelaskan,"Aku membutuhkanmu untuk menjadi tunangan Pimpinan Group Tae Yang, Choi Kang Ju."
"Choi Kang Ju?"


Episode 2

Yi Hyun mengajak Do Rim ke rumahnya. Saat tiba di rumah Yi Hyun, Do Rim mengagumi rumah Yi Hyun. yi hyun membantu membawakan tas Do Rim. Tanpa bicara Yi Hyun masuk ke rumah. Do Rim mengikuti Yi Hyun. Do Rim mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut halaman rumah Yi Hyun. Dia begitu kagum karena rumahnya begitu luas dan mewah.

Yi Hyun yang melihat sikap Do Rim bertanya,"Apa yang kau lakukan?"
Do Rim yang kaget seketika berbalik dan berkata,"Apa?"
"Ayo masuk ke dalam," ucap Yi Hyun.
"Iya," ucap Do Rim sambil menganggukkan kepala. Do Rim segera menyusul Yi Hyun masuk ke rumah.



"Selamat datang," sapa Ibu Yi Hyun.
"Katakan halo. Ini adalah ibuku," ucap Yi Hyun.
Do Rim yang sebelumnya menunduk, kemudian memandang ibu Yi Hyun. Ibu Yi Hyun sangat kaget karena kemiripannya dengan Yi Kyung.
Dengan tersenyum Do Rim memperkenalkan diri,"Halo. Nama saya Na Do Rim."


Ibu Yi Hyun tersenyum dan berkata,"Ketika kau memberitahuku mereka mirip, aku pikir mereka hanya serupa. Oh Tuhan.... Kau mungkin lelah. Pergi beristirahatlah."


Do Rim berkata,"Iya." Dia menundukkan kepalanya.
Ibu Yi Hyun tersenyum melihat Do Rim, tapi senyumnya sungguh sangat mencurigakan. (just my feeling)

Yi Hyun mengantar Do Rim ke kamar yang disediakan untuknya di lantai atas. Selepas mereka pergi ibu bergumam pada dirinya sendiri,"Satu rintangan setelah ..... Tak masalah dengan wajahnya. Dia sangat jembel."


Yi Hyun menunjukkan kamar yang akan dipergunakan Do Rim. 
"Kau dapat menggunakan kamar ini ketika kau tinggal bersama kami. Malam ini kau dapat beristirahat. Kamar mandinya di luar ke kanan. Kau dapat mengatakan kepadaku jika ada sesuatu yang kau butuhkan." kata Yi Hyun.


"Iya. Selamat malam." jawab Do Rim
Tanpa menjawab Yi Hyun pergi dari kamar Do Rim. Do Rim menghela napas. Dia mengedarkan pandangannya melihat kondisi kamar yang disediakan untuknya.

Di ruang tamu ibu Yi Hyun berkata,"Aku tidak pernah melihat sesuatu seperti ini. Bagaimana mereka bisa kelihatan sangat mirip? Apakah ayahmu mempunyai...."

Yi Hyun menyangkalnya,"tidak Bu. Itu tidak mungkin. Aku mencari tahu tentang Orang tua Do Rim dan latar belakang keluarganya. Dia tidak ada hubungannya dengan keluarga kita."
Ibu Yi Hyun berkata,"Iya. Aku juga berpikir itu tidak mungkin. Tapi mereka mirip sekali aku tak tahan untuk mengatakannya."

"Ada beberapa hal yang tidak dapat dijelaskan di dunia ini."
"Tentu saja. Ini baik untuk kita." kata Ibu Yi Hyun.

Sehabis mandi, Do Rim yang penasaran dengan kamar yang ada disana.
Do Rim memasuki sebuah kamar, kamar itu terlihat gelap. Setelah do Rim menyalakan lampunya, dia sangat kagum dengan kamar itu.
"Ini seperti kamar seorang putri." ucap Do Rim.
Saat dia berbalik dia melihat foto Yi Kyung. Dia berkata,"Dia mirip tapi benar-benar berbeda."
Dia kemudian melihat ada beberapa perhiasan dan beberapa kosmetik yang terpajang di meja rias Yi Kyung.
"Ini seperti toko kosmetik disini! Ini sangat cool. Bahkan ada permen kapas! Mereka tidak akan tahu jika aku memakan satu." (padahal itu kapas buat rias wajah hehehe...)
Do Rim mengambil satu kapas dan memakannya. Dia mencoba menelannya. Tapi dia malah tersedak. (ya iyalah makan kapas gitu hehe... ada-ada aja Do Rim ni)
Dia menepuk dadanya berulang kali untuk mengeluarkan kapas yang dimakannya. Dia batuk-batuk. Yi Hyun masuk ke kamar Yi Kyung.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Yi Hyun.
Dan saat itu juga Do Rim memuntahkan kapas yang tadi dimakannya.
Yi Hyun marah,"Ini kamar Yi Kyung1 Aku akan menghargai jika kau tidak datang kesini mulai dari sekarang.  Dan jangan menyentuh barang-barangnya tanpa izin."
"Aku minta maaf. Aku akan berhati-hati mulai dari sekarang," ucap Do Rim sambil membungkukan badannya dan segera keluar dari kamar Yi Kyung.

***
Do Rim dibawa ke salon untuk mendapatkan perawatan dan di-make up. Saat dia keluar lift, dia menerima telpon dan gelang yang dipakainya terjatuh.
"Iya. saya sudah selesai. Ok, aku akan menuju ke lobby," jawab Do Rim saat ditelpon Yi Hyun.
Kemudian ada dua orang wanita yang mengatakan bahwa akan ada pemotretan untuk TaeYang hari ini. Dia menyenggol Do Rim dan langsung pergi tanpa meminta maaf kepada Do Rim. Do Rim merasa kesal dengan sikap mereka yang kurang sopan.
"Apakah orang Seol semuanya seperti itu?"
Do Rim mencari gelang yang dipakainya sebelumnya. Dia menyadari gelangnya hilang. Padahal gelangnya berada di dekat pot di samping dirinya. Tapi dia tak tahu.
"Gelangku! Dimana aku menjatuhkannya? Apakah aku meninggalkannya di salon?" kata Do Rim cemas.


Dia kembali ke salon untuk mencari gelangnya. Dia memencet tombol lift dan menunggu.
Ternyata Kang Ju juga datang ke salon itu. Kang Ju melihat Yi Hyun di lobby  salon. Dia menganggukkan kepala untuk menyapa Yi Hyun. Yi Hyun kaget Kang Ju berada di sana.
 
"Apa yang membawamu kesini?" tanya Yi Hyun
Kang Ju menyuruh sekretaris Kim untuk pergi terlebih dahulu.
"Kami ada sebuah pemotretan untuk mall kami di studio dekat sini. Aku lewat jadi aku pikir untuk mampir sebentar."



Yi Hyun berucap,"Oh begitu.. Aku punya sebuah pertemuan disini."
"Kau kelihatan sibuk jadi kita akan bicara lagi saat makan malam. Selamat tinggal," ucap Kang Ju pamit pergi.
Yi Hyun segera menghubungi Do Rim. Sedangkan Do Rim masuk lift saat Kang Ju pintu liftnya tertutup. Jadi mereka gak ketemu.
Yi Hyun tak bisa menghubungi Do Rim. Dia khawatir jika Kang Ju bertemu dengan Do Rim.
Kang Ju yang menunggu di depan lift, Dia merasa pohon yang berada di sampingnya bergerak dan bercahaya. Dan secara ajaib gelangnya seperti ditarik ke arah Kang Ju sekarang berada. Kang Ju merasakan sesuatu mengganjal di bawah sepatunya. Dia mengambil gelang Do Rim dan meletakkannya di atas ranting pohon itu. Saat Do Rim keluar lift, Kang Ju masuk lift.




"Dimana gelangku?" Do Rim mencari lagi dan menemukan gelangnya tergantung di salah satu ranting pohon.
"Aku menemukannya! Siapapun yang meletakkannya disini dia sangat pintar. Terima kasih." ucap Do Rim.


Yi Hyun datang dan bertanya,"Kenapa kau tidak mengangkat telponmu? apakah kau bertemu dengan Choi Kang Ju?"
"Tidak. Maaf aku membuatmu menunggu lama. Aku mencari ini. Aku pernah bilang gelang ini adalah jimat keberuntungan. Ketika aku membuangnya, aku kehilangan uangku dan nenekku sakit. Banyak hal buruk terjadi. Tapi setelah aku mengambilnya kembali, aku bertemu denganmu, untuk dapat membayar operasi nenekku dan banyak hal baik terjadi. Gelang ini sangat penting untukku."
"Ayo, kita keluar," ajak Yi Hyun.

Bersambung ke part 2

Saturday 29 March 2014

Sinopsis My Love From Another Stars Episode 18 Part 4


Part 4

Song Yi sedang mencoba gaun pengantin bersama dengan Bok Ja. Bok Ja mengabadikan momen itu dengan kamera hp-nya. Song Yi terlihat sangat anggun.
"Bagaimana penampilanku? Ini sangat berbeda dari sebuah pemotretan profesional," ucap Song Yi meminta pendapat Bok Ja.


"Ngomong-ngomong, apakah kejadian ini sudah disetujui? Karena aku tidak merasa dia tertarik, Aku merasa kau seperti berharap terlalu banyak," ucap Bok Ja tak percaya.


Song Yi menjawab,"Hal ini hampir seluruhnya disetujui."

"Seperti apa?" tanya Bok Ja tak percaya

"Dia akan pergi ke suatu tempat yang jauh. Tapi, dia menyerah akan hal itu untukku," ucap Song Yi.
Bok Ja penasaran kemana Min Joon akan pergi. Song Yi mengatakan bahwa Bok Ja tak perlu tahu tentang hal itu. 

"Tapi apakah dia tidak harus pergi?" tanya Bok Ja memastikan.

"Itulah kenapa dia mengatakan dia tidak akan pergi," ucap Song Yi.


"Dia mungkin mengatakan bahwa dia akan pergi karena memang dia harus pergi. Mungkin ini karena kau menangis dan memohon kepadanya untuk tidak pergi. Kau berkata bahwa ini lebih baik untukmu tidak saling melihat satu sama lain jika dia pergi. Kau tidak melakukannya,kan?" tanya Bok Ja memastikan.
Song Yi memikirkan perkataan Bok Ja dan mengingat saat Song Yi dan Min Joon duduk berdua di dekat lokasi syuting. Song Yi juga mengingat pertanyaannya yang meminta Min Joon untuk tidak pergi. 


Lalu Song Yi tersadar dari lamunannya,"Tidak juga."

"Aku merasa kau melakukannya. Pastikan dengannya terlebih dahulu. Lihat apakah tidak akan terjadi sesuatu jika dia tidak pergi. Kau mungkin akan menghancurkan kehidupan seseorang. Juga jika kau ingin mencobanya (baju pengantin-red), maka minta persetujuannya (Min Joon-red) terlebih dahulu. Lakukan ini ketika dia mengatakan sesuatu tentang pernikahan. Aku tidak dapat membantu tapi aku ingatkan hilangkan gengsimu," kata Bok Ja. 
Sedangkan Song Yi hanya diam memikirkan perkataan sahabatnya itu.

Yong Jae menemui Min Joon di apartemennya. 
"Kak! aku punya sesuatu yang harus aku katakan padamu," kata Yong Jae.
Min Joon mengangguk dan mempersilakan Yong Jae masuk.



"Kak, aku akan langsung ke intinya. Aku menyukaimu," ucap Yong Jae.
Min Joon bingung mendengar perkataan Yong Jae yang bergitu tiba-tiba dan mengiyakan. 



"Ibu adalah masalah. Tapi aku akan mengurusnya. Aku akan menulis sebuah "Kontrak tingkah laku baik" bahwa aku tidak akan pergi lagi. Aku pikir itu akan berfungsi. Dia mungkin akan menyetujuinya," kata Yong Jae.

"Menyetujui apa?" tanya Min Joon yang tak mengerti.
"Pernikahanmu."
"Apa?" Min Joon kaget.


"Aku tidak berharap banyak. Aku adalah seorang yang percaya pada karakter seorang pria. Dan kau dalam keadaan tidak bersalah untuk cinta dari bintang. Kau memilikiku disini." jelas Yong Jae
"Aku mengerti apa yang kau bicarakan, tapi ...." jawab Min Joon mencoba menjelaskan. Tapi  Yong Jae menyela

"Tapi! Berjanjilah padaku seperti janji antar lelaki. Bahwa kau akan membuat kakakku bahagia selama hidupnya. Kakakku telah melewati semuanya. Ayahnya pergi. Ibunya kehilangan akalnya. Ibu hilang akalnya karena uang dan membuatnya menyelesaikan semuanya." kata Yong Jae. Min Joon mengiyakan
Yong Jae melanjutkan perkataannya,"Jangan biarkan dia menangis. Kau mendapat restuku."


Min Joon bergumam lirih,"Aku heran kenapa Cheon Song Yi bicara tanpa mendengar. Aku tebak ini berasal dari keluargamu.
Yong Jae berkata,"Tapi kau harus menemui seseorang lagi.

Yong Jae dan Min Joon pergi ke suatu tempat, ke tempat kerja ayah Yong Jae dan Song Yi. saat mereka berjalan di trotoar, ada sebuah mobil mewah putih melintas dan berhenti di depan sebuah perusahaan. 


Terlihat ayah Yong Jae sedang menyapu halaman perusahaan. Orang yang mengendarai mobil itu keluar mobil dan memanggil ayah Yong Jae. Orang itu bertanya apakah tidak ada pelayan pria di sini. Ayah Yong Jae menjawab bahwa mungkin dia pergi ke kamar mandi. Orang sombong itu menyuruh ayah Yong Jae untuk memarkir mobilnya. Ayah Yong Jae menolak dan beralasan dia tidak baik dalam mengemudi dan tidak ingin menggores mobil itu. Orang itu tetap menyuruh ayah yong Jae untuk melakukannya dan melempar kunci mobilnya. Orang itu malah menghina ayah Yong Jae dan mengancam akan memecatnya. Ayah yong Jae memungut kunci mobil itu.



Yong Jae yang tak tahan melihat perlakuan orang itu segera berlari ke tempat ayahnya berada. Sebelum Yong Jae sampai ke sana, Min Joon menggunakan kekuatannya menggerakkan mobilnya memutar. Sehingga membuat kaget semuanya. Sesaat kemudian Min Joon mencoba untuk menggerakkan mobilnya lagi. tapi tidak bisa.


Min Joon mengambil kunci mobil dan menyerahkannya ke orang sombong itu. Orang itu bertanya siapa kau.

"Jika kau sangat buruk dalam mengemudi dan ingin seseorang untuk memarkirkannya untukmu lalu pikirlah terlebih dahulu sebelum memiliki sebuah mobil lagi," ucap Min Joon.

Orang itu tak percaya dengan apa yang didengarnya. Orang itu malah marah dengan perkataan Min Joon. Min Joon membuat mobil orang itu meletus. Semua kaget. Min Joon memberikan kunci mobilnya kepadanya.

Di sebuah tempat Min Joon,Yong Jae dan ayahnya minum-minum dan membicarakan sesuatu. Ayah Yong Jae menuangkan soju kepada Min Joon. Min Joon menerimanya dengan sopan. Yong Jae hanya diam melihat ayahnya.

Ayah Yong Jae berkata,"Kau laki-laki di lift itu, kan?"
Min Joon mengangguk mengiyakan.



Yong Jae kaget dan bingung karena ayahnya sudah mengenal Min Joon.
"Seperti yang kau ketahui, aku tidak pantas menjadi ayahnya. Walaupun demikian, aku punya sebuah pertanyaan. Apakah kau sehat?" tanya ayah Yong Jae.
Min Joon mengiyakan.
"Itu bagus. Kehidupan mengajarkan kepadamu bahwa uang tidak berguna. Kejayaan tidak berarti ketika ini berakhir. Kesehatan adalah satu-satunya yang penting. Saat kau sehat, kau dapat melindungi seseorang yang kau sayang. Aku tidak tahu ini sebelumnya. Setelah aku kehilangan uangku dan kemasyuran aku percaya bahwa aku tidak bisa lama melindungi semua yang kucintai. Aku tolol. Walaupun begitu, aku seharusnya tetap tinggal. Kami seharusnya hidup bersama. Sekarang setelah aku melihat ke belakang, tidak ada jalan aku dapat diakui lagi karena beberapa tahun yang telah hilang. Tidak masalah apa yang terjadi dalam kehidupan, Jika kau dapat tinggal bersama Song Yi maka itu sudah cukup bagiku. Jika kau bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa aku......(Ayah Song yi menangis) Ayo kita minum." ucap ayah Yong Jae
Ayah Yong Jae dan Min Joon toss. Yong Jae diam. Min Joon merasa mabuk.





Tak lama kemudian Min Joon yang mabuk dituntun Yong Jae.
Yong Jae mengeluh,"Bagaimana kita pulang ke rumah?"

Yong Jae membenarkan jas Min Joon karena udara dingin.
Min Joon berkata dalam keadaan mabuk,"Kita sudah pulang."
"Tenanglah! Kita harus berjalan 30 menit lagi. (Min Joon masuk ke dalam telepon umum) Kenapa masuk kesana," ucap Yong Jae.
Tapi Min Joon terus menarik tangan Yong Jae  dan masuk ke dalam telepon umum. Dan seketika mereka menghilang. Mereka sampai di ruang tamu apartemen Song Yi.
Yong Jae memanggil Min Joon,"kak, kak Min Joon! Apa yang terjadi?"

Min Joon yang mabuk menggerakkan jari telunjuknya dan mengambil botol air minum. Yong Jae tersentak kaget melihatnya. Setelah minum, Min Joon tak sadarkan diri.


Song Yi datang dan bertanya,"Apa? Kapan kau datang?"
"Baru saja." jawab Yong Jae.
Song Yi kaget melihat kondisi Min Joon,"Apa yang terjadi? Dia tidak menelpon sepanjang hari. Apa yang dia lakukan disini?Apa yang kau lakukan padanya? Apa kau meludahinya?"


Yong Jae menggelengkan kepalanya.Song Yi mencium bau alkohol dari tubuh Min Joon. 
"Apakah dia mabuk?" tanya Song Yi. Yong Jae mengangguk.


Song Yi menarik tangan kanan Min Joon. Tapi Yong Jae menahan Song Yi,"Minggir, dia bukan seseorang yang harus diperlakukan seperti itu."
"Apa?" Song Yi heran dengan sikap Yoon Jae.


"Jangan bertanya. Aku tidak akan berkata apapun." ucap Yoon Jae.
Yong Jae memanggil Min Joon untuk membangunkannya. Yoon Jae menggendong Min Joon.


Keesokan harinya, Min Joon terbangun di kamar Song Yi. Dia mengingat kejadian semalam. Yong Jae masuk ke kamar Song  Yi untuk menemui Min Joon pelan-pelan. Min Joon beranjak bangun, tapi yong Jae menyuruhnya diam.

Min Joon akan menjelaskan tentang kekuatannya kepada Yoon Jae. Tapi Yong Jae menggelengkan kepalanya menyuruh Min Joon diam.
Setengah berbisik Yoon Jae berkata,"Rahasiamu aman bersamaku."


"Oh,Ok. Terima kasih. Bisakah kau melakukan sesuatu untukku?" tanya Yoon Jae.
Yoon Jae mengulurkan jari telunjuknya.
Min Joon berkata,"Apa yang kau inginkan?"
Yoon Jae tak menjawab, tapi Min Joon tampaknya mengerti apa yang diinginkan Yoon Jae. 
Min Joon berkata,"Ini kesalahpahaman. Aku bukan salah seorang dari mereka."
Yoon Jae tetap menginginkannya dengan wajah memelas. Akhirnya Min Joon mau melakukan hal yang diinginkan Yoon Jae (kayak di film E.T) mendekatkan jari telunjuk masing-masing..




sumpah ngakak liat adegan ini. Musiknya beneran dari film E.T juga tuh ....

bersambung ke Part 5