Search This Blog

Thursday 27 February 2014

Freeta : Sinopsis My Love From Another Stars Episode 18 Part 2


Sinopsis My Love From Another Stars Episode 18 Part 2
Malam sebelumnya, Song Yi menghabiskan malam dengan Min Joon. Keesokan harinya Min Joon memandangi Song Yi yang tertidur pulas. Song Yi terbangun dan melihat Min Joon di sampingnya sedang menatapnya.

Min Joon tersenyum dan berkata,"Bangunlah! Ayo kita sarapan."
Song Yi meregangkan badannya. Kemudian melingkarkan kedua tangannya ke leher Min Joon.



"Angkatlah aku." perintah Song Yi.
"Apa?"
"Kau tahu. Angkat aku seperti yang kau lakukan di lokasi syuting itu. Jadi aku akan berada di kamar mandi ketika aku membuka mataku."
Min Joon menolak,"Berhenti bertingkah seperti anak-anak dan bangun."
Min Joon beranjak dari duduknya dan berdiri di samping ranjang Song Yi. Tapi Song Yi merajuk.
"Saat itu, aku panik dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tapi sekarang aku bahkan memikirkan tentang hal itu. Ini sangat cool  dan menyenangkan. Lakukan untukku. Bisa, kan?"
Min Joon menjawab,"Oke. Aku akan melakukannya."
Song Yi senang,"Lakukan."




Min Joon mencoba mengangkat Song Yi dengan kekuatannya. Tapi tidak berhasil.
"Apakah kau melakukannya?" tanya Song Yi memastikan, karena Song Yi merasa tak bergerak sedikitpun.
"Berapa berat badanmu?"
"Kenapa hal itu dipersoalkan? Kau bisa melakukannya terakhir kali," jawab Song yi.
Min Joon mencoba sekali lagi. Badan Song Yi terangkat. Tapi setelah beberapa saat  Song Yi kemabli terhempas ke tempat tidur.


"Itu saja? Tidak ada lagi?" kata Song Yi. 
Min Joon mencoba menggunakan kekuatannya lagi. Namun tidak berhasil.
"Wajahmu mengatakan bahwa ini tidak bekerja," ucap song Yi polos
"Ini karena aku baru saja bangun tidur." jawab Min Joon.
"Oke. aku merasa buruk karena memintamu melakukannya," ucap Song Yi dan bangun tidur sendiri.


Song Yi melanjutkan perkataannya,"Aku hanya akan berjalan sendiri. Jangan khawatir."
Min Joon berdiri terdiam.

Kemudian Min Joon tampak sedang memasak sarapan. Sehabis mandi, Song Yi berjalan diam-diam dan memeluk Min Joon dari belakang.


"Duduklah. Aku akan membawakannya untukmu," ucap Min Joon.
"Kau tidak membutuhkan bantuan?" tanya Song Yi.
"Tidak. Ini hampir selesai." jawab Min Joon.
"Bukan. Bukan itu. Ini tentang kekuatannmu yang tidak bekerja." ucap Song Yi
"Well. Ini bekerja," ucap min Joon yang mencoba mengelak.


"kekuatanmu terlalu singkat, dan kau kelihatan lelah melakukannya. (Min Joon kelihatan bingung menjawab pertanyaan Song Yi yang memang benar) Kau ingin tonik? Apakah kau suka dengan tanduk rusa?Apakah obat herbal lebih baik?" tanya Song Yi.


"Aku sudah memberitahumu. Aku baru saja bangun tidur," jawab Min Joon.
"Kau bahkan tidak melakukan apapun semalam. Maksudku apa yang kau lakukan? Kau tidak bisa mematikan lampu. Mungkin ada banyak contoh dimana kita membutuhkan kekuatanmu di masa depan. Apa yang harus aku lakukan?"
Topik ini agak tidak nyaman." Min Joon mulai merasa jengah.



"Bukan! bukan! Jangan berkecil hati! Hal ini dapat berjalan baik, tapi ini juga tidak bisa. Mungkin kau hanya nervous. Ini mungkin saja terjadi. Jangan berkecil hati, Do Min Joon. Oke?"
"Fighting! Cerialah!" Song Yi memberikan semangat dan melingkarkan kedua tangannya di leher Min Joon
 seperti memberikan back hug. 



"Berhenti! Aku bilang berhenti melakukannya," ucap Min Joon manja yang meminta Song Yi melepaskan tangannya dari Min Joon.
Tapi song Yi menolak. So cute  pokoknya couple kita ini. Bikin ngiri. hehe....

***

Song Yi dan Min Joon kembali ke apartemen. Saat keluar dari lift menuju apartemen, mereka membicarakan tentang kekuatan Min Joon yang tak bekerja.
"Jadi ini tidak bekerja atau ..... (Min Joon kesal) Aku hanya merasa ragu. Aku dapat bersenang-senang dengannya, tapi kekuatanmu tidak bekerja lagi."
Min Joon menghela napas mendengar perkataan Song Yi. Tiba-tiba ibu song Yi keluar apartemen, dan melihat Song Yi bersama dengan Min Joon. Song Yi dan Min Joon kaget melihat ibunya.




"Hei. Cheon Song Yi! Dimana kau kemarin malam? Kenapa kau pulang sekarang?" tanya ibu Song Yi.
"Aku bekerja," jawab Song Yi.


"Kau bohong! Aku sudah mengecek jadwalmu kemarin malam. Kau tidak punya scene kemarin malam. Manajer Do, katakan padaku. Kau pasti mengetahui jadwalnya." kata ibu Song Yi.


Min Joon menunduk tak menjawab.
Ibu Song yi melanjutkan,"Apakah kau berdua .... Apakah kau pergi rekreasi ke suatu tempat?" tanya ibu Song Yi.
Min Joon mencoba menjelaskan, tapi disela oleh Song Yi. 
"Bicara denganku. Aku memintanya pergi." ucap Song Yi membela Min Joon.
"Ini tidak penting siapa yang ditanya. Ini penting bahwa kau pergi. Kau pergi. Aku tidak tahu jika ini karena kau pergi ke Harvard dan tinggal di Amerika. Tapi aku membesarkan anak perempuanku secara konservatif.  Beraninya kau mengajak anakku pergi berlibur?" kata ibu Song Yi kepada Min joon.
Min Joon meminta maaf.
Pengacara Jang datang dan mendengar perkataan Min Joon,"Maaf? Apa yang perlu dimaafkan? Cheon Song Yi... Apakah anakku mengajakmu dengan menarik pergelangan tanganmu?"
"Tidak. aku yang memintanya pergi," jawab Song Yi. ibu song Yi melotot mendengar perkataan putrinya.

"Lihat?" ucap p. Jang kepada ibu Song Yi.

"Lalu beritahu aku, Manajer Do. Apakah kau akan menikahi anak perempuanku?" tanya ibu Song Yi.
Min Joon kaget. begitupun Song Yi.

Pengacara Jang berkata,"Apa yang bicarakan?"

"Apa? kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku? Apakah kau membawanya bahkan tanpa memikirkan hal itu di pikiranmu?"

Min Joon kembali terdiam.



Ibu Song Yi meminta Pengacara Jang untuk menjaga anaknya. Karena menurutnya Kejadian ini salah jika tanpa mempertimbangkan rencana di masa depan. Pengacara Jang membela diri dan mengatakan jika dirinya  tidak salah dalam membesarkan anaknya. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa Min Joon belum pernah berkencan sebelumnya sebelum berkencan dengan Cheon Song Yi. Min Joon hanya anak yang naif. Song Yi tersenyum mendengar pengakuan pengacara Jang.
Pengacara Jang mengatakan bahwa sikap Min Joon berubah akhir-akhir ini.
"Song Yi menggoda siapa? Hei! Apakah kau menggodanya?" tanya ibu song Yi kepada Song Yi.
Song Yi mengiyakan. Dia memang seperti itu. Ibu Song Yi langsung melotot mendengar pengakuan anaknya.

Min Joon mengatakan pembelaan,"Bukan. Mereka mengatakan kau butuh dua tangan untuk bertepuk. Maksudnya adalah Beban tidak akan berbohong pada satu bagian. Lebih jauh lagi, hal ini adalah perhatianku untuk secara penuh memahami anda untuk menyalahkan laki-laki itu. Saya meminta maaf," ucap Min Joon sambil menunduk.


Ibu Song Yi bertanya kepada Pengacara Jang,"Berapa umur anakmu?"
Pengacara Jang bingung.

***
Di apartemen Min Joon, Pengacara Jang berbicara dengan Min Joon.
Pengacara Jang berkata,"Jadi kau memutuskan untuk tidak pergi?"


Min Joon membenarkan. Pengacara Jang tidak tahu harus berbuat apa. Mendengar Min Joon yang ingin tinggal meskipun ada bahaya kematian yang mengancam Min Joon.
Pengacara Jang memastikan tentang kesehatan Min Joon. Min Joon tak menjawab untuk sesaat. Min Joon ingin mengatakan sesuatu tapi dibatalkannya. Min Joon mengatakan kalau dirinya baik-baik saja.


Saat makan, Min Joon mencoba menggunakan kekuatannya untuk mengambil gelas dari jarak yang agak jauh darinya. Tapi tidak berhasil. 

Min Joon berkata pada dirinya,"Apakah ini terlalu jauh?"
Akhirnya Min Joon mengambil minum secara manual.  Dia menuangkan air putih ke dalam gelas dan meletakkannya disana. Dia kembali ke tempat duduknya dan mencoba untuk mengambil minumannya lagi, Namun tetap saja kurang berhasil.


Air di dalam gelas hanya bergoyang sebentar, tapi gelasnya belum berpindah tempat. Karena Min Joon merasa gelasnya terlalu berat, maka ia menggantinya dengan gelas kertas. Dia mencoba menjatuhkan gelas itu dengan kekuatannya. Dan berhasil..... Tapi Min Joon agak kecewa.


Dia pun berada di perpustakaan memandangi jam dinding di depannya. Dia menghentikan jam yang berputar itu dengan kekuatannya. Jam dinding itu berhenti bergerak. Dia berhasil. Min Joon menggerakkan Jam itu seperti biasa.
Min Joon mendengar suara Song Yi memanggil namanya. 

 
"Do Min Joon. Do Min Joon. Bisakah kau mendengarku? Bisakah kau mendengar apa yang kukatakan? Aku tahu kau bisa dengar. Kau tahu ini hanya sebentar, dan aku sudah merindukanmu. Bisakah kau berteleporasi tepat di depanku? Huh? Huh? Do Min Joon! Kenapa kau tidak menjawabku? Apa kau menggodaku? Kenapa kau tidak menjawabku kembali? Hentikan! Hentikan ini! Hentikan ini! apakah kau tahu betapa gembiranya aku memikirkan bahwa kau mendengarku?" ucap Song Yi manja.

Ibu Song Yi dan Yoon Jae yang melihat tingkah Song Yi menjdai sangat khawatir dengan kelakuan Song Yi. 
Min joon di perpustakaan tentu saja mendengar perkataan Song Yi. Min Joon mengeluarkan ponselnya dan mengetik di aplikasi line,"Oke. Aku datang sekarang."

"Benarkah? Cepatlah." balas Song Yi.
Min Joon naik tangga dan membenarkan posisi pintu perpustakaannya. Dengan kekuatannya dia mendorong pintu perpustakaan, Min Joon berharap ia berteleportasi ke kamar Song Yi. Tapi dia malah hanya keluar perpustakaan saja.


"Apa yang kau lakukan? Aku menunggumu."
"tunggu sebentar!" ucap Min Joon kesal karena tak berhasil melakukannya.
"Oke." jawab song Yi
Min Joon mengulanginya lagi. Telapak tangan kanannya menyentuh pintu perpustakaan. dan dia mendorong pintu itu. Min Joon bisa melakukannya.


Namun....... ternyata ia berteleportasi ke tempat lain, yaitu di tengah jalan raya. Min Joon hampir saja tertabrak mobil karena berada di tengah zebra cross. Min Joon panik dan berusaha menghindari semua mobil yang hampir menabraknya. Kemudian Min Joon berlari ke pinggir jalan. Song Yi menelepon.


"Halo."
"Ada apa? Apakah kau tidak datang?"
"Oh... Aku pikir aku tidak dapat pergi."
Song Yi menanyakan alasan kenapa Min Joon tak berteleportasi.
"Itu bukannya aku tidak bisa. Di bawah keadaan yang baik itu, Ini hanya...."
Min Joon menutup telponnya dan berjalan. Sandal Min Joon tinggal satu karena tertinggal di perpustakaan saat berteleportasi. Min Joon berlari pulang.

Monday 24 February 2014

Freeta : Sinopsis My Love From Another Stars Episode 18 Part 1


Di tengah hujan salju, Song Yi berteriak memanggil Min Joon, dia sangat takut kalau Min Joon akan meninggalkannya tanpa pamit. Dia memanggil Min Joon berkalikali. Min Joon yang melihat Song Yi menatap Song Yi dari kejauhan.


"Kenapa kau memanggilku?" tanya Min Joon. Min Joon muncul di belakang Song Yi.
"Dimana kau tadi?" tanya Song Yi.


"Aku keluar untuk mendapatkan udara segar.
"Kau menakutkanku. aku pikir kau pergi." ucap Song Yi.


"Kemana aku pergi?" tanya Min joon.
"Aku hanya merasa bahwa kau akan pergi."
"Aku tak akan pergi. Aku tak akan meninggalkanmu. Aku akan tinggal."
"Apa maksudmu?" tanya Song Yi tak mengerti.
"Aku tidak pergi. Tidak dalam satu bulan atau dua bulan selanjutnya. Jadi jangan cemas."
Song Yi seakan tak percaya,"Apakah tak apa untukmu jika tidak pergi?" 
Min Joon menjawab,"Ini baik-baik saja."
"Apakah ini benar baik-baik saja?"


Min Joon mengangguk mengiyakan. Song Yi memeluk Min Joon. Min Joon balas memeluk Song Yi dengan sangat erat.
Bayangan yang dilihat Min Joon.
Min Joon terbaring di suatu tempat. Sendirian. Tubuhnya perlahan-lahan berubah menjadi cahaya putih, seperti akan menghilang.
Setelah itu Min Joon mendadak akan pingsan, tapi ditahan Song Yi.
"Kenapa?" tanya Song Yi. Min Joon sejenak diam.
"Ayo pergi." ajak Min Joon.
"Kemana?"



"Sebuah tempat dikelilingi dengan dinding dengan sebuah atap. Gelap.... Sebuah tempat dimana tidak seorangpun yang melihat kita. Sebuah tempat dimana kau dan aku dapat menyendiri."
"Apa? Kau mendengarkan aku bicara dengan Yoon Jae?"
Min Joo tersenyum. dan menggandeng Song Yi pergi.

***
Di sebuah tempat, Jaksa Yoo, detektif Park, Hwi Kyung, Jae Kyung dan mantan istrinya bertemu.


"Kau memberitahuku bahwa kita ada tamu," tanya Jae Kyung meminta kejelasan Hwi Kyung.
Hwi Kyung menjawab,"Aku  pikir kau tidak akan datang jika aku memberitahumu." jawab Hwi Kyung.
Jae Kyung menatap tajam Hwi Kyung.
Hwi Kyung menyapa mantan istrinya,Min Joo,"Lama tak jumpa."


"Ini sudah tujuh tahun.  Ini sudah tujuh tahun sejak kau mengurungku," jawab Min Joo.
"Apa?" tanya Hwi Kyung pura-pura tak mengerti.
"Yang Min Joo dijebloskan di sebuah institusi mental selama tujuh tahun," Jawab Jaksa Yoo.
"Oh, aku mengerti." ucap Jae Kyung.
"Dan kau tuan, adalah seorang tersangka untuk kesalahan memenjarakan Yang Min Joo," ucap Detektif Park menjelaskan.
"Aku? Kenapa aku? Bukankah kau pikir ini semua pernyataan hanya dari satu pihak? Berdasarkan pada kesaksian seseorang yang dalam keadaan tidak baik," sanggah Jae Kyung.

Semua orang disana menatap tajam Jae Kyung.
"Aku baik-baik saja! Aku tidak gila!" teriak Min Joo sambil berlinang air mata.
"Aku pikir kau belajar ke luar negeri. Kau ingin pergi, jadi aku membiarkanmu pergi, ingat? Kau pasti terkejut juga. (sambil menatap Hwi Kyung). Pasti ada kesalahpahaman. Ini tidak ada hubungannya denganku."
Hwi Kyung berkata,"Hyung, Katakan padaku kebenarannya?"
"Kebenaran apa? Maafkan aku, aku ada rencana. Jika kau masih ingin menginvestigasi, kau dapat berbicara dengan pengacaraku," Jae Kyung tetap saja menyangkal dan beranjak pergi dari tempat itu.
Min Joo ingin menyusul Jae Kyung keluar, tapi tiba-tiba dia merasa pusing. Hwi Kyung menyusul kakaknya. Dia menarik lengan Jae Kyung.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Jae Kyung.
"Benarkah tidak ada yang ingin kau katakan padaku?" tanya Hwi Kyung
"Apa?"
"Tentang istrimu, tentang Han Yoo Ra, dan tentang kakak kita."


"Kau.... Apakah kau kehilangan pikiran? Apa yang harus kukatakan tentang orang-orang itu?" Jae Kyung tetap menyangkal.
"Ini adalah kesempatan terakhirku. Kesempatan terakhir yang aku berikan padamu sebelum menyerah padamu," ucap Hwi Kyung dengan mata berkaca-kaca.
"Apa?"
"Aku menyukaimu. Dan menghormatimu. Jadi aku ingin memberimu kesempatan. sebuah kesempatan untuk memberikan ampunan paling tidak. Aku mencoba untuk mengerti.  Tapi sekarang aku menyerah padamu, kak.  Dan .. Aku juga akan berhenti memanggilmu sebagai kakakku. Kau bukan lagi kakakku," ucap Hwi Kyung dan pergi meninggalkan Jae Kyung.

***


Song Yi dan Min Joon masuk ke sebuah kamar.
Song Yi bertanya,"Apakah ini hanya kamarnya?"
"Siapa yang mengatakan seperti itu? Ada kamar yang lainnya," ucap Min Joon.
"Kau tadi mengatakan kalau kamarnya dingin. Aku tidak bisa tidur kedinginan."
"Haruskah aku pergi?" tanya Min Joon.
"Kenapa terganggu? Kita tak ada pilihan lain. Kita hanya punya satu pilihan disini. Jadi tidurlah disini. (Hehehe maunya Song Yi tuh.....)"
"Aku tidak tahu jika ini satu-satunya pilihan."
Song Yi menyela,"Tapi aku memperingatkanmu, Tidak ada ciuman. Tidak. Yeah, impianku adalah menjadi seorang suster. Tapi aku sakit karena merawatmu," kata Song Yi.
"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Aku tidak akan pernah melakukannya," sanggah Min Joon.
"Jangan terlalu yakin tentang masa depan (hehe.... bisa aja ni Song Yi)"
"Aku bukan meyakinkan. Aku hanya tidak ingin melakukannya. Ini tidak pernah terlintas dalam pikiranku," jawab Min Joon.

"Ok. Maka dapatkah aku berada di tempat tidur denganmu tanpa khawatir? Ada apa dengan wajahmu?" tanya Song Yi.
"Wajah?" tanya Min Joon tak mengerti.

"Kenapa wajahmu memerah?"
"Aku?"
"Kenapa telingamu merah?"
"Apa? Ini karena aku merasa panas."
"Panas? Aku tidak tahu jika disini panas. Ok anggap saja kalau kau panas. Aku akan berbaring kalau begitu."
"Huh?"

Song Yi melompat ke tempat tidur. Min Joon melongo. Song Yi menepuk-nepuk tempat tidur. mengajak Min Joon tidur disana.
"Apakah kau tidak akan tidur?" tanya Song Yi.
"Iya" jawab Min Joon.

Min  Joon duduk di pinggir tempat tidur dengan canggung.  Kemudian dia berbaring di samping Song Yi. Min Joon bener-bener nervous.


Tak lama kemudian Song Yi menarik lengan Min Joon dan melingkarkan lengannya sehingga lengan Min Joon memeluk Song Yi. Min Joon tambah gugup. berkali-kali Min Joon menelan ludah. 
"Itu bukan sebuah mimpi, kan? Saat aku tertidur di lenganmu di kapal cruise." tanya Song Yi.
Tapi Min Joon tak mau mengaku.
 "Kau menciumku, kan?" tanya Song Yi sekali lagi.
Min Joon protes,"Kau yang menciumku!"

"Jadi kita melakukan ciuman pertama pada malam itu. (Min Joon tak menjawab. tapi dari ekspresinya Song Yi tahu kalau yang dikatakannya itu benar) Aku mengantuk.Matikan lampunya. Berkencan dengan seorang alien mempunyai banyak keuntungan."
Min Joon mencoba mematikan lampunya dengan kekuatannya. Tapi tidak berhasil.

"Minggirlah." Min Joon mematikan lampu dengan manual.
"Ada apa? Kau tidak bisa mematikan lampunya dengan kekuatanmu?" tanya Song Yi penasaran.
Min Joon beralasan,"Aku sedang tidak dalam kondisi terbaikku sekarang." jawab Min Joon.
"Ok, kesinilah."

"Kau sangat agresif untuk seorang wanita. Apakah ini sikapmu yang normal?" Min Joon menjawab dengan ekspresi marah.
"Lakukan lagi."
"Lakukan apa?"
"Yang barusan."
"Yang barusan apa? kau tidak punya malu seperti wanita...."
"Yeah.... Itu sangat imut. Lakukan lagi," ucap Song Yi sambil tertawa.
"Hoh hoh...." suara khas Min Joon. Song Yi menirukan Min Joon. Haha bener-bener mirip.
Min Joon membunyikan bibirnya. seperti bunyi ckck gitu. Song Yi pun menirukan. 
"Lakukan lagi."


"Lakukan... lakukan lagi," ucap Min Joon yang kesal sambil menggelitik perut Song Yi.
"Oke! Oke! aku akan berhenti."
"Bener-bener wanita ....." ucap Min Joon.

***

Di apartemen Min Joon, Pengacara Jang bertanya-tanya,"Kemana dia pergi? Dia bahkan tidak menjawab telponku."
Dia mengedarkan pandangan ke seluruh sudut ruang tamu. Dia menangkap sesuatu yang aneh dengan tumbuhan yang ada di sana.

Suara Min Joon.
Waktu yang tak terbatas yang kulewati. Tapi aku tak punya waktu tersisa. Aku menyadari bahwa lama waktu itu tidaklah penting. yang penting adalah orang yang berbagi waktu bersamaku. Aku hanya akan berbagi waktu yang tersisa dengannya.


Bersambung ke Part 2

Komentar:
Lucu liat Min Joon gugup pas lagi ama Song Yi. Song Yi bener-bener udah tahu kebiasaan Min Joon jika sedang marah. So Cute couple.

Dimohon untuk tidak Copas! Cukup cantumkan link hidup.