Search This Blog

Saturday 29 March 2014

Sinopsis My Love From Another Stars Episode 18 Part 4


Part 4

Song Yi sedang mencoba gaun pengantin bersama dengan Bok Ja. Bok Ja mengabadikan momen itu dengan kamera hp-nya. Song Yi terlihat sangat anggun.
"Bagaimana penampilanku? Ini sangat berbeda dari sebuah pemotretan profesional," ucap Song Yi meminta pendapat Bok Ja.


"Ngomong-ngomong, apakah kejadian ini sudah disetujui? Karena aku tidak merasa dia tertarik, Aku merasa kau seperti berharap terlalu banyak," ucap Bok Ja tak percaya.


Song Yi menjawab,"Hal ini hampir seluruhnya disetujui."

"Seperti apa?" tanya Bok Ja tak percaya

"Dia akan pergi ke suatu tempat yang jauh. Tapi, dia menyerah akan hal itu untukku," ucap Song Yi.
Bok Ja penasaran kemana Min Joon akan pergi. Song Yi mengatakan bahwa Bok Ja tak perlu tahu tentang hal itu. 

"Tapi apakah dia tidak harus pergi?" tanya Bok Ja memastikan.

"Itulah kenapa dia mengatakan dia tidak akan pergi," ucap Song Yi.


"Dia mungkin mengatakan bahwa dia akan pergi karena memang dia harus pergi. Mungkin ini karena kau menangis dan memohon kepadanya untuk tidak pergi. Kau berkata bahwa ini lebih baik untukmu tidak saling melihat satu sama lain jika dia pergi. Kau tidak melakukannya,kan?" tanya Bok Ja memastikan.
Song Yi memikirkan perkataan Bok Ja dan mengingat saat Song Yi dan Min Joon duduk berdua di dekat lokasi syuting. Song Yi juga mengingat pertanyaannya yang meminta Min Joon untuk tidak pergi. 


Lalu Song Yi tersadar dari lamunannya,"Tidak juga."

"Aku merasa kau melakukannya. Pastikan dengannya terlebih dahulu. Lihat apakah tidak akan terjadi sesuatu jika dia tidak pergi. Kau mungkin akan menghancurkan kehidupan seseorang. Juga jika kau ingin mencobanya (baju pengantin-red), maka minta persetujuannya (Min Joon-red) terlebih dahulu. Lakukan ini ketika dia mengatakan sesuatu tentang pernikahan. Aku tidak dapat membantu tapi aku ingatkan hilangkan gengsimu," kata Bok Ja. 
Sedangkan Song Yi hanya diam memikirkan perkataan sahabatnya itu.

Yong Jae menemui Min Joon di apartemennya. 
"Kak! aku punya sesuatu yang harus aku katakan padamu," kata Yong Jae.
Min Joon mengangguk dan mempersilakan Yong Jae masuk.



"Kak, aku akan langsung ke intinya. Aku menyukaimu," ucap Yong Jae.
Min Joon bingung mendengar perkataan Yong Jae yang bergitu tiba-tiba dan mengiyakan. 



"Ibu adalah masalah. Tapi aku akan mengurusnya. Aku akan menulis sebuah "Kontrak tingkah laku baik" bahwa aku tidak akan pergi lagi. Aku pikir itu akan berfungsi. Dia mungkin akan menyetujuinya," kata Yong Jae.

"Menyetujui apa?" tanya Min Joon yang tak mengerti.
"Pernikahanmu."
"Apa?" Min Joon kaget.


"Aku tidak berharap banyak. Aku adalah seorang yang percaya pada karakter seorang pria. Dan kau dalam keadaan tidak bersalah untuk cinta dari bintang. Kau memilikiku disini." jelas Yong Jae
"Aku mengerti apa yang kau bicarakan, tapi ...." jawab Min Joon mencoba menjelaskan. Tapi  Yong Jae menyela

"Tapi! Berjanjilah padaku seperti janji antar lelaki. Bahwa kau akan membuat kakakku bahagia selama hidupnya. Kakakku telah melewati semuanya. Ayahnya pergi. Ibunya kehilangan akalnya. Ibu hilang akalnya karena uang dan membuatnya menyelesaikan semuanya." kata Yong Jae. Min Joon mengiyakan
Yong Jae melanjutkan perkataannya,"Jangan biarkan dia menangis. Kau mendapat restuku."


Min Joon bergumam lirih,"Aku heran kenapa Cheon Song Yi bicara tanpa mendengar. Aku tebak ini berasal dari keluargamu.
Yong Jae berkata,"Tapi kau harus menemui seseorang lagi.

Yong Jae dan Min Joon pergi ke suatu tempat, ke tempat kerja ayah Yong Jae dan Song Yi. saat mereka berjalan di trotoar, ada sebuah mobil mewah putih melintas dan berhenti di depan sebuah perusahaan. 


Terlihat ayah Yong Jae sedang menyapu halaman perusahaan. Orang yang mengendarai mobil itu keluar mobil dan memanggil ayah Yong Jae. Orang itu bertanya apakah tidak ada pelayan pria di sini. Ayah Yong Jae menjawab bahwa mungkin dia pergi ke kamar mandi. Orang sombong itu menyuruh ayah Yong Jae untuk memarkir mobilnya. Ayah Yong Jae menolak dan beralasan dia tidak baik dalam mengemudi dan tidak ingin menggores mobil itu. Orang itu tetap menyuruh ayah yong Jae untuk melakukannya dan melempar kunci mobilnya. Orang itu malah menghina ayah Yong Jae dan mengancam akan memecatnya. Ayah yong Jae memungut kunci mobil itu.



Yong Jae yang tak tahan melihat perlakuan orang itu segera berlari ke tempat ayahnya berada. Sebelum Yong Jae sampai ke sana, Min Joon menggunakan kekuatannya menggerakkan mobilnya memutar. Sehingga membuat kaget semuanya. Sesaat kemudian Min Joon mencoba untuk menggerakkan mobilnya lagi. tapi tidak bisa.


Min Joon mengambil kunci mobil dan menyerahkannya ke orang sombong itu. Orang itu bertanya siapa kau.

"Jika kau sangat buruk dalam mengemudi dan ingin seseorang untuk memarkirkannya untukmu lalu pikirlah terlebih dahulu sebelum memiliki sebuah mobil lagi," ucap Min Joon.

Orang itu tak percaya dengan apa yang didengarnya. Orang itu malah marah dengan perkataan Min Joon. Min Joon membuat mobil orang itu meletus. Semua kaget. Min Joon memberikan kunci mobilnya kepadanya.

Di sebuah tempat Min Joon,Yong Jae dan ayahnya minum-minum dan membicarakan sesuatu. Ayah Yong Jae menuangkan soju kepada Min Joon. Min Joon menerimanya dengan sopan. Yong Jae hanya diam melihat ayahnya.

Ayah Yong Jae berkata,"Kau laki-laki di lift itu, kan?"
Min Joon mengangguk mengiyakan.



Yong Jae kaget dan bingung karena ayahnya sudah mengenal Min Joon.
"Seperti yang kau ketahui, aku tidak pantas menjadi ayahnya. Walaupun demikian, aku punya sebuah pertanyaan. Apakah kau sehat?" tanya ayah Yong Jae.
Min Joon mengiyakan.
"Itu bagus. Kehidupan mengajarkan kepadamu bahwa uang tidak berguna. Kejayaan tidak berarti ketika ini berakhir. Kesehatan adalah satu-satunya yang penting. Saat kau sehat, kau dapat melindungi seseorang yang kau sayang. Aku tidak tahu ini sebelumnya. Setelah aku kehilangan uangku dan kemasyuran aku percaya bahwa aku tidak bisa lama melindungi semua yang kucintai. Aku tolol. Walaupun begitu, aku seharusnya tetap tinggal. Kami seharusnya hidup bersama. Sekarang setelah aku melihat ke belakang, tidak ada jalan aku dapat diakui lagi karena beberapa tahun yang telah hilang. Tidak masalah apa yang terjadi dalam kehidupan, Jika kau dapat tinggal bersama Song Yi maka itu sudah cukup bagiku. Jika kau bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa aku......(Ayah Song yi menangis) Ayo kita minum." ucap ayah Yong Jae
Ayah Yong Jae dan Min Joon toss. Yong Jae diam. Min Joon merasa mabuk.





Tak lama kemudian Min Joon yang mabuk dituntun Yong Jae.
Yong Jae mengeluh,"Bagaimana kita pulang ke rumah?"

Yong Jae membenarkan jas Min Joon karena udara dingin.
Min Joon berkata dalam keadaan mabuk,"Kita sudah pulang."
"Tenanglah! Kita harus berjalan 30 menit lagi. (Min Joon masuk ke dalam telepon umum) Kenapa masuk kesana," ucap Yong Jae.
Tapi Min Joon terus menarik tangan Yong Jae  dan masuk ke dalam telepon umum. Dan seketika mereka menghilang. Mereka sampai di ruang tamu apartemen Song Yi.
Yong Jae memanggil Min Joon,"kak, kak Min Joon! Apa yang terjadi?"

Min Joon yang mabuk menggerakkan jari telunjuknya dan mengambil botol air minum. Yong Jae tersentak kaget melihatnya. Setelah minum, Min Joon tak sadarkan diri.


Song Yi datang dan bertanya,"Apa? Kapan kau datang?"
"Baru saja." jawab Yong Jae.
Song Yi kaget melihat kondisi Min Joon,"Apa yang terjadi? Dia tidak menelpon sepanjang hari. Apa yang dia lakukan disini?Apa yang kau lakukan padanya? Apa kau meludahinya?"


Yong Jae menggelengkan kepalanya.Song Yi mencium bau alkohol dari tubuh Min Joon. 
"Apakah dia mabuk?" tanya Song Yi. Yong Jae mengangguk.


Song Yi menarik tangan kanan Min Joon. Tapi Yong Jae menahan Song Yi,"Minggir, dia bukan seseorang yang harus diperlakukan seperti itu."
"Apa?" Song Yi heran dengan sikap Yoon Jae.


"Jangan bertanya. Aku tidak akan berkata apapun." ucap Yoon Jae.
Yong Jae memanggil Min Joon untuk membangunkannya. Yoon Jae menggendong Min Joon.


Keesokan harinya, Min Joon terbangun di kamar Song Yi. Dia mengingat kejadian semalam. Yong Jae masuk ke kamar Song  Yi untuk menemui Min Joon pelan-pelan. Min Joon beranjak bangun, tapi yong Jae menyuruhnya diam.

Min Joon akan menjelaskan tentang kekuatannya kepada Yoon Jae. Tapi Yong Jae menggelengkan kepalanya menyuruh Min Joon diam.
Setengah berbisik Yoon Jae berkata,"Rahasiamu aman bersamaku."


"Oh,Ok. Terima kasih. Bisakah kau melakukan sesuatu untukku?" tanya Yoon Jae.
Yoon Jae mengulurkan jari telunjuknya.
Min Joon berkata,"Apa yang kau inginkan?"
Yoon Jae tak menjawab, tapi Min Joon tampaknya mengerti apa yang diinginkan Yoon Jae. 
Min Joon berkata,"Ini kesalahpahaman. Aku bukan salah seorang dari mereka."
Yoon Jae tetap menginginkannya dengan wajah memelas. Akhirnya Min Joon mau melakukan hal yang diinginkan Yoon Jae (kayak di film E.T) mendekatkan jari telunjuk masing-masing..




sumpah ngakak liat adegan ini. Musiknya beneran dari film E.T juga tuh ....

bersambung ke Part 5

No comments:

Post a Comment