Sebelumnya aku minta maaf belum bisa nerusin sinopsis episode 6 dan 7 'coz lapotopnya dipake adekku buat ngerjain skripsi. Alhasil jadi terbengkalai semuanya. Sementara belum bisa kasih gambar-gambarnya. Jadi harap dimaklumi. Happy reading. ^_^
Di suatu tempat, kayak sepertinya dekat jurang, cos ada tebing tingginya. Seorang laki-laki suruhan Jae Kyung sedang menidurkan Song Yi, yang saat itu tidak sadarkan diri akibat obat bius, di kursi mobil. laki-laki lain merusak rem mobil Song Yi. laki-laki di samping Song Yi menghidupkan mobil Song Yi. Mobil mulai berjalan menuju jurang. Saat itu Song Yi mulai tersadar dari pengaruh obat bius. Song Yi panik karena dia menyadari dirinya sedang berada di dalam mobil yang melaju kencang. Di lain tempat di atap sebuah gedung, Min Joon memejamkan mata dengan tangan kirinya berada di samping telinganya, berusaha mendeteksi tempat dimana Song Yi berada. Dia mendengar jeritan panik Song Yi.
"Tolong selamatkan aku, " ucap Song Yi sambil menginjak rem mobilnya. Song Yi menyadari kalau remnya tidak berfungsi.
"Manajer Do!Manajer Do! Tolong selamatkan aku! Do Min Joon" teriak Song Yi panik.
Min Joon menangkap suara Song Yi meminta tolong.
Song Yi berteriak karena dia melihat jurang di depannya. Tiba-tiba Min Joon dataang dari langit dan menahan mobil Song Yi dengan kedua tangannya. Mobil Song Yi berhenti. Perlahan Song Yi melihat ke arah depan mobil dan sekilas melihat Min Joon yang menahan mobilnya. Dia keluar dari mobilnya. Dia Shock tapi saat melihat mobilnya penyok Song Yi mencari keberadaan Min Joon.
"Manajer .... Do Min Joon. Kemana kau pergi? Kumohon cepat keluarlah! Aku takut. Kumohon! aku mengemis padamu," ucap Song Yi sambil tetap mengedarkan pandangannya mencari Min joon.
Saat itu ponselnya berbunyi. Song Yi mengangkatnya, "Hwi Kyung"
Hwi Kyung sedang mengendarai mobil. "Kenapa sulit untuk menghubungimu? Ada apa? Dimana kau?" tanya Hwi Kyung mendengar suara Song Yi yang gemetaran.
"Aku tidak tahu. Disini ada pohon juga sebuah jurang. Aku tidak tahu dimana tempat ini. Hwi Kyung! Aku hampir mati!" ucap Song Yi sambil menangis.
"Song Yi, pertama-tama, tenang dan hidupkan jejak ponselmu. Kau mendengarku?" kata Hwi Kyung.
beberapa saat kemudian mobil Hwi Kyung datang. saat itu Song Yi yang sedang jongkok, dan menundukkan kepalanya segera mendongak melihat kedatangan Hwi Kyung.
Hwi Kyung dengan khawatir membantu Song Yi bangun,"Song Yi. Song YI, apakah kau baik-baik saja?"
Saat Hwi Kyung mengangkatnya, Song Yi pingsan di pelukan Hwi Kyung.
Hwi Kyung membawa Song Yi ke rumah sakit. karena saat itu hujan salju, Hwi Kyung memayungi Song Yi. Mereka bertemu Min Joon di depan rumah sakit..
Hwi Kyung protes kepada Min Joon kenapa Min Joon tidak memperhatikan Song Yi dengan hati-hati.
"Kau tahu apa yang terjadi?" protes Hwi Kyung.
Min Joon tidak menjawab dan hanya memandang Song Yi.
Song Yi bertanya kepada Min Joon
"Kamu baru saja kembali dari mana?" tanya Song Yi.
Min Joon menjawab kalau dirinya kembali dari kantor polisi.
"Apakah kau benar-benar datang dari kantor polisi? dengan kesempatan. apakah kau kembali lagi datang setelah aku? " tanya Song Yi tak percaya.
"Hwi Kyung heran,"Maksudmu apa?"
Song Yi berkata sambil menahan tangis,"katakan padaku. Apakah kau datang ke jurang sebelumnya? Aku secara jelas melihatmu. Do Min Joon."
Min Joon menyanggah menyembunyikan kenyataannya, "Aku tidak tahu apa yang kau katakan. Hal itu telah diselesaikan dengan baik di kantor polisi. Karena kau bersama temanmu disini. aku dapat pergi, kan?"
Hwi Kyung menyahut, "tentu saja. pergilah. dan aku tidak hanya temannya, tapi pacarnya."
Min Joon meninggalkan mereka berdua. Hwi Kyung kesal karena Min Joon pergi ketika dia berbicara.
"Apa maksudnya? Apa yang kau lihat di jurang?" Tanya Hwi Kyung.
Song Yi menjawab,"Aku pikir aku melihat sesuatu yang salah."
"Kau pasti shock karena melihat sesuatu... Iya... itu bisa saja terjadi.... Tapi mulai dari sekarang, jika kau berada dalam masalah, jangan menghubungi laki-laki itu, hubungi aku, Ok?"
Song Yi berterima kasih kepada Hwi Kyung.
Saat Min Joon pulang dari rumah sakit berjalan kaki dan membawa payung. Terdengar suara Song Yi yang berbicara dengan Hwi Kyung.
Aku pikir aku akan mati disana sebelumnya. Apa yang harus aku lakukan tanpamu?
Bukan akulah yang akan tersesat tanpamu. Ayo kita masuk kedalam.
Min Joon berhenti berjalan dan melihat tangan kirinya yang sebelumnya dia sembunyikan di dalam saku mantelnya. Ternyata tangannya terluka dan berdarah.
Episode 8
Jae Kyung yang sedang minum di bar berbicara pada anak buahnya,"Kenapa kau mambuat kesalahan seperti itu?"
Flashback
Anak buahnya heran mobil Song Yi bisa berhenti. salah saorang yakin kalau dirinya sudah membuang silinder yang dapat membuat mobil tidak dapat dikontrol.
Salah satu anak buah Hwi Kyung menyuruh temannya untuk mengurus Song Yi. Tapi sesuatu menerjang temannya dan menyerang dirinya.
Flashback end.
Anak buah Hwi Kyung mengatakan ada yang datang tiba-tiba. Hwi Kyung menanyakan siapa dia. Anak buahnya menjawab kalau dia tidak tahu.
***
Di rumah sakit,
"Jadi obat jenis apa yang kau berikan padanya sehingga dia tidak dapat mengingat salama satu jam? Dia pasti diculik dari Seol ke Gapyeong. Jika dia mengatakan dia tidak memiliki ingatan selama waktu itu. Itu berarti dia disuntik dengan beberapa obat aneh?" protes Hwi Kyung kepada dokter.
Dokter menjelaskan tidak ada yang memberikan obat jenis itu kepada pasien seperti Song Yi.
Hwi Kyung menjelaskan bahwa Song Yi mengatakan kepadanya bahwa seseorang datang dan memberinya suntikan..
Suster menanyakan siapa yang melakukannya. Song Yi berkata, "Aku tidak tahu. Aku hanya melihatnya menggunakan jas lab dokter, tapi aku tidak melihat wajahnya.
Dokter mengatakan akan mengidentifikasi bahan kimia apa yang disuntikkan dan akan mengambil darah sebagai bahan sampel kemudian akan dianalisis oleh bagian patologi.
Hwi Kyung bertanya, "Dimana aku dapat menemukan rakaman CCTV?"
Song Yi hanya diam memikirkan sesuatu.
***
Di apartemennya, Min Joon sedang mengobati tangan kirinya yang terluka. Dia mengeluarkan beberapa pecahan kaca spion mobil song Yi yang menancap di telapak tangannya. Setelah mengobati tangannya Min Joon membalut tangannya dengan perban. Dia mendengar suara Song Yi dan Hwi Kyung yang datang ke apartemen Song Yi.
Di luar apartemen Song Yi, Hwi Kyung berkata,"Aku memberitahumu, ayo pergi ke rumah sakit lain."
Song Yi menjawab kalau dia membenci tempat dengan banyak orang. Dia ingin tinggal di rumah.
Hwi Kyung menjelaskna jika rekaman CCTV telah dirusak. Tapi Hwi Kyung menegaskan jika ia akan menangkap mereka semua. Song Yi mengatakan sebelumya jangan melaporkan kejadian ini kepada polisi. Jika banyak orang tahu kejadian ini dia akan merasa sakit dan capek. Hwi Kyung memandang Song Yi lama. Song Yi menanyakan kenapa Hwi Kyung memandangnya seperti itu.
di apartemen Min Joon mendengar pembicaraan mereka berdua.
Hwi Kyung berkata,"Sampai kapan aku membiarkanmmu sendirian di rumah? Ini membuatku khawatir. Aku membencinya."
Min Joon yang mendengar pembicaraan mereka, dan menghela napas.
"Aku akan masuk dan istirahat," jawab Song Yi.
"Ok. Hubungi aku jika terjadi sesuatu."
Song Yi mengangguk mengiyakan. Hwi Kyung memegang rambut Song Yi (aih romantisnya) sebelum pergi.
Saat Min Joon akan pergi ke suatu ruangan, dia mendengar jeritan Song Yi.
Song Yi yang masuk ke apartemennya, melihat rumahnya berantakan. Ada bel berbunyi.
Min Joon yang khawatir berteriak sambil menggedor pintu rumah Song Yi, "Buka pintunya! Ini aku"
Song Yi yang mendengar suara Min Joon berlari membuka pintu.
Setelah pintu terbuka, Min Joon menanyakan apa yang terjadi?
Song Yi menjawab,"Seseorang datang dan merusak tempatku. Ini sangat berantakan dan kotor di dalam sini."
Min Joon masuk apartemen Song Yi tapi tangannya ditahan oleh Song Yi.
"Kenapa?"
Song Yi bertanya,"Apakah kau tetap akan masuk? Bagaimana jika mereka bersembunyi di dalam?"
"Apakah kau punya suatu tempat untuk pergi?" tanya Min Joon.
dan eng ing eng ternyata Song Yi pergi ke rumah Min Joon.
Min Joon berkata, "Tinggallah disini untuk beberapa saat."
"Aneh, Ketika aku menghadapi waktu sulit, kau selalu berada di sampingku." Min Joon menoleh ke arah Song Yi. "Ngomong-ngomong, Apakah kau tidak disana beberapa saat yang lalu?"
Min Joon mengelak,"Dimana disana itu?"
"Tidak apa. aku merasa aku menjadi orang aneh." jawab Song Yi.
Min Joon berbalik pergi, tapi Song Yi melihat tangan Min Joon yang diperban dan memegangnya,"Kenapa tanganmu seperti ini? Apakah kau terluka?"
Min Joon menjelaskan kalau dirinya mengalami kecelakaan lalu lintas ketika dia keluar kantor polisi.
"Kecelakaan kecil"
"Ini bukan kecelakaan besar. Berhenti menghiraukanku, bersihkan dirimu dan tidur." ucap Min Joon sambil mengibaskan tangannya.
Song Yi memikirkan sesuatu.
***
Di rumah Se Mi.
Hwi Kyung menunggu di depan rumah Song Yi. Se Mi menghampiri Hwi Kyung.
Se Mi bertanya,"Ada apa?"
Hwi Kyung menjawab,"Kenapa kau keluar menggunakan pakaian tipis? Masuk cepat."
Se Mi masuk ke dalam mobil Hwi Kyung.
Hwi Kyung menceritakan kejadian yang menimpa Song Yi sebelumnya. (ceritanya curcol ni)
Se Mi terlihat tidak senang karena Hwi Kyung selalu membicarakan Song Yi di depannya.
Hwi Kyung curhat,"Aku akan memberikan seorang bodyguard yang mengikutinya. Tapi sudah jelas dia tidak akan menyukainya dan marah tentang ini. Se Mi, tidak bisakah kau pergi dan tidur dengannya untuk satu malam? Aku akan mengantarmu kesana. (Se Mi tidak menjawab) aku tidak bisa melaporkan hal ini ke polisi karena dia tidak menginginkannya. Tapi ini bukan situasi yang biasanya, sekarang. Beberapa orang yang tidak dikenal menyeret Song Yi kesana. Tidak masalah siapa bangsat ini. Dia akan mati jika aku menangkapnya."
Se Mi bertanya,"Apakah kau datang untuk mengatakan itu?"
"apakah kau tidak terkejut? Sesuatu seperti itu terjadi kapada Song Yi."
"Kenapa aku harus terkejut juga? Orang yang kaget dan datang untuknya, ketika dia menghadapi situasi seperti itu, adalah banyak dan mudah didapat. Jika sesuatu terjadi pada Song Yi, apakah kau harus tinggal juga? "
"apakah kau bertengkar dengan Song Yi? Tidak mudah untuknya akhir-akhir ini, kau tahu. apakah dia marah padamu lagi? Kau baik, jadi cobalah untuk memahaminya."
"Hwi Kyung, apakah aku harus menjadi baik? Aku sebaiknya tidak baik. Aku sebenarnya orang jahat. Aku hanya berpura-pura baik. Lalu, bisakah kau... " Se Mi diam. Hwi Kyung mengelus kepala Song Yi.
"Kenapa kau tidak baik? Se Mi ku adalah orang terbaik di dunia. Karena itu kenapa aku memberitahumu sesuatu yang tidak aku katakan kepada Song Yi.
Flashback
Yoo Se Mi remaja bertemu dengan Hwi Kyung remaja.
Yoo Se Mi, aku hanya memberitahumu ini. Sebenarnya, aku benar-benar jatuh cinta dengan Song Yi.
Wajah Se Mi yang semula tersenyum kege-eran sedih mendengarnya.
Hwi Kyung melanjutkan,"Aku tidak tahu diriku sendiri. Gadis itu sangat kasar dan penuh dengan dirinya sendiri. Dia menolakku di depan anak lain. Apa yang dapat kulakukan ketika aku sangat menyukainya aku bisa mati. Aku senang hanya dengan menjadi temannya. Tapi, Bantulah aku.
Gdis itu tidak memperlakukanku sebagai manusia. Kumohon bantulah aku, kau sangat baik.
Gdis itu tidak memperlakukanku sebagai manusia. Kumohon bantulah aku, kau sangat baik.
Se Mi remaja menahan tangis.
Falshback end
Di dalam mobil Se Mi juga menahan tangis.
"Laki-laki 12 tahun yang lalu. Laki-laki yang menyelamatkan Song Yi dari kecelakaan. Aku melihat orang itu"
"Dimana? Bagaimana kau tahu kalau itu adalah wajah laki-laki itu?"
"Sebenarnya aku menyaksikan kecelakaan itu juga."
"Kita asumsikan itu benar. Siapa orang itu? Apakah dia mengatakannya? Apakah dia mengatakan dia adalah orang yang menyelamatkan Song Yi?"
"Aku yakin ini laki-laki yang sama. Bagaimana jika aku mengatakan pada Song Yi tentang ini? Lalu, apa yang akan terjadi? Song Yi menunggu orang itu lama sekali," kata Se Mi sambil menitikkan air mata.
Hwi Kyung tidak menyangka Se Mi akan bicara seperti itu. Dia berkata,"Laki-laki itu ... siapa dia? Siapa bajingan itu?
Se Mi belum menjawab.
***
Di apartemennya, Min Joon membaca koran. Lalu dia melirik ke arah Song Yi yang baru selesai mandi. Song Yi bersikap canggung. Ternyata Song Yi memakai baju Min Joon dan agak kebesaran. hehe....
"Maaf," ucap Song Yi.
"Untuk apa?"
"Aku telah berakting di banyak film, jadi aku tahu ini. Seorang wanita sepertiku meminta maaf karena dia tidak mempunyai baju, Jadi dia memakai pakaian laki-laki dan berjalan di sekitar rumah. Aku tahu kepercayaan penuh itu?"
Apa itu kepercayaan penuh?"
Song yi menjawab,"Aku yakin ini membuat hati seorang laki-laki gugup, tapi kumohon jangan salah sangka tentang apapun. Jadi, aku tidak punya motif lain."
Min Joon berkata,"Ini bukan masalah bagiku apakah kau memiliki agenda yang tersembunyi atau tidak."
"Itu benar. Itu yang akan aku katakan. Aku harap kau tidak menyalahkan dirimu sendiri hanya karena mulutmu dan hatimu tidak sejalan. Tidakkah semua orang merasakan hal yang sama? Jika mereka melihat sesuatu yang indah, mereka menyukainya, dan hati mereka gugup."
"Min Joon melipat korannya dan mengambil vas keramik. Dia menunjukkan vas itu kepada Song Yi.
"Bagaimana dengan keramik ini? Ini indah,kan?" Tanya Min Joon
"Huh? apa?" tanya Song Yi tidak mengerti maksud Min Joon.
"Tidak masalah bagaimana indahnya keramik ini, hampir mirip juga, hanya karena seekor anak anjing imut bukan berarti hatimu gugup ketika kau melihat anak anjing. Dan pohon cemara anggun tidak menyebabkan hati menjadi gugup/berdebar juga."
Song Yi tetap tidak mengerti maksud Min Joon.
Sambil berjalan mendekati Song Yi, Min Joon berkata,"Sekarang, Cheon Song Yi berdiri di depanku seperti sebuah vas keramik, seekor anak anjing, atau sebuah pohon cemara untukku. Oleh karena itu, kau tidak harus minta maaf atau khawatir tentang hatiku yang berdebar karenamu. Kau hanya harus menggunakan waktu untuk kekhawatiran yang tidak berguna untuk tidur."
"Oke. aku, siapa yang tidak berbeda dari keramik, anak anjing, dan pohon cemara. Aku akan tidur, bawakan aku selimut," jawab Song Yi yang kesal.
hahaha. Song Yi disamain sama anak anjing.
"Masuklah dan tidur," perintah Min Joon.
Song Yi heran,"Kau memintaku untuk tidur di kasur?"
"Hanya untuk hari ini."
"Jadi Aku benar-benar melewati banyak hal hari ini.Aku harus mendapat tidur malam yang baik, tapi seperti yang aku bicarakan terakhir kali aku punya insomnia. Berikan aku sebuah buku sehingga aku dapat tertidur."
Min Joon berkata,"Kau membaca buku agar bisa tertidur?"
Song Yi mengiyakan. "Pekerjaan seperti sulap."
Di dalam perpustakaan, Min Joon mengambil beberapa buku untuk dibaca Song Yi. Song Yi melihat-lihat buku-buku disana.
Min Joon memperingatkan,"Jangan menyentuh apapun."
"Tidak akan" Song Yi melihat dengan takjub karena bukunya sangat banyak.
"Tapi apakah kau membaca semua buku disini? Aku bertanya padamu apakah kau membaca semuanya atau akan membaca semuanya?"
Min Joon menjelaskan kalau dia sudah membaca semuanya.
"Lalu kenapa kau menumpuknya disini? Apakah kau pamer?" tanya Song Yi ingin tahu.
Min Joon agak kesal dengan Song Yi yang banyak omong. hehehe
Song Yi tanya lagi,"Apakah ini untuk mengintimidasi orang yang berkunjung disini? 'aku seorang profesor' Apakah itu mengenai ini? Aku benar-benar tidak mengerti. jika buku-buku itu sudah dibaca, kenapa tidak memberikannya kepada seseorang atau menjualnya sebagai buku yang dapat digunakan, kenapa tetap menumpuknya?"
Min Joon menyuruh Song Yi untuk berhenti mengeluh dan memilih satu buku dari beberapa buku yang dia pilihkan.
Song Yi melihat tulisan di buku teratas dan berkata,"Apa ini? Apa ini kata-kata alien?"
Min Joon menyanggahnya,"Ini bukan kata-kata alien. Tapi huruf Cina. ini adalah buku 'Myungshim Bogam' yang pernah aku katakan sebelumnya."
"Apa kau bercanda? Aku benar-benar ingin tertidur. (Song Yi melempar beberapa diantara buku-buku itu) Aku harus membacanya agar bisa tertidur. Kemudian dia melihat buku paling atas dan bertanya,"buku apa ini? "
Min Joon tidak segera menjawab. Song Yi membalik halaman per halaman buku itu.
"Oh, Buku ini ada lukisannya. Aku suka sesuatu dengan lukisan. Bagus bagus. (Min Joon melihat ke arah Song Yi penuh arti. ehm ehm...).
Di kamar Min Joon, Song Yi membaca buku yang dipilihnya itu. Min Joon berbaring di sofa dan mendengarkan suara Song Yi yang sedang membaca buku.
Edward jatuh ke tanah dengan bergedebuk, dan menggelinding lama di bukit. lagi dan lagi. Akhirnya, ketika dia akan berhenti, dia melihat ke langit. dan dia mulai mengatakan nama perbintangan. Dia kemudian berhenti. Edward memikirkan sesuatu
Suara Min Joon melanjutkan ceritanya.
meninggalkan sesuatu tanpa waktu untuk mengucapkan selamat jalan. Ini menyakiti Edward suatu tempat jauh di dalam lubuk hatinya. Edward ingin menangis.
Dilanjutkan suara Song Yi.
Buka hatimu, seseorang akan datang. seseorang akan datang untukmu. Tapi pertama, kau harus buka hatimu.
Suara Min Joon.
Tidak. Jangan percaya ini.
Song Yi tertidur dengan memegang bukunya. Min Joon mengambil bukunya dan menyelimutinya.
Tapi ini tidak terlalu terlambat. Hati boneka keramik mulai terbuka lagi.
Esoknya Min Joon pergi belanja ke pasar. Dia berhenti melihat mentimun laut
Penjual menawarkannya untuk membelinya
Dia menunjukkan bahwa mentimun laut sangat segar di musim ini. Min Joon merasa jijik.
***
Di apartemen Min Joon.
Song Yi keluar dari kamar Min Joon dan sudah berganti pakaian. Song Yi mencari keberadaan Min Joon. Dia menghubungi ponsel Min Joon. Dan terdengar bunyi ponsel Min Joon disana. Ternyata ponselnya tertinggal di sofa ruang tamu.
"Meninggalkanku sendiri tanpa sepatah kata pun. Sangat menakutkan.
Song Yi melihat ke luar jendela, sedang turun salju,"Dimana payungnya?"
Song Yi membuka lemari untuk mencari payung. dan ternyata dia menemukan sepasang sepatu miliknya tersimpan rapi di dalam lemari. Song Yi kaget dan mengambil kedua sepatunya. Song Yi teringat kejadian saat Min Joon yang menyangkal bahwa dirinya telah mengambil sepatunya.
Song Yi bergumam,"Ah, Do Min Joon, benar-benar. Aku speechless."
Tiba-tiba Min Joon datang. Song Yi menyembunyikan sepasang sepatunya di belakangnya. Wajah Song Yi terlihat marah. Song Yi mendekati Min Joon yang baru masuk dan menatapnya.
"Sejak fajar, Dimana kau berada?" Tanya Song Yi.
"Hanya.... disini dan disana untuk membeli," ucap Min Joon sambil berlalu pergi.
Song Yi mengikuti Min Joon dan menghalangi Min Joon.
Min Joon bertanya,"Kenapa?"
Sambil menunjukkan sepatunya di hadapan Min Joon, Min Joon kaget. Song Yi meminta penjelasan Min Joon. Song Yi terus bertanya sambil mendekatinya. Min Joon mundur perlahan-lahan tak mampu menjawabnya. hehe ketahuan ni ye....
"Beri tahu aku kalau kau tidak melakukan ini (mencurinya). tanyakan apa yang aku ambil darimu? Apa yang akan aku lakukan dengan sepatu wanita? Profesor kita Do Min Joon mengatakan seperti itu."
Min Joon gugup, dan berkata, "Aku?"
"Iya. Kau."
Min Joon mengalihkan perhatian Song Yi,"Mentimun laut. Aku membeli beberapa."
Song Yi mengambilnya.
"Kau telah mengambil sepatu wanita, katakan kau mengkhayalkan mereka. Kau dapat memberitahuku secara baik-baik! Aku memiliki persediaan sepatu yang dapat disamakan dengan Imelda Marcos. Aku bisa memberimu sepasang sepatu."
Min Joon berusaha menyangkal, Tapi Song Yi mengatakan itu baik-baik saja.
"Setiap orang memiliki selera yang berbeda. Siapa yang akan mengkritik? Jangan malu, Jika ada warna tertentu dan desain yang kau inginkan, beritahu aku. Aku akan memberikannya padamu sebagai hadiah."
Hahaha Song Yi mengira Min Joon mengambil sepatunya untuk dirinya sendiri. Aduh bener-bener Song Yi polos banget.
Min Joon kesal melihat sikap Song Yi.
***
Saudara Song Yi,...., berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Di seberang jalan, ayahnya melihatnya dan menahan tangisnya. Adik Song Yi menoleh. Ayahnya segera berbalik pergi, dia tertabrak sepeda motor. Tapi orang itu malah memarahinya. Ayahnya meminta maaf dan menyuruhnya untuk pergi.
"Apakah kau baik-baik saja, paman? Apakah kau bisa bangun? Apakah kau terluka? Apakah aku harus memanggil 1119?" tanya Adik Song Yi
Dia tidak mengenali ayahnya itu
"Aku baik-baik saja," jawab ayahnya
"walaupun begitu, aku pikir kau akan pergi ke rumah sakit."
Ayah Song Yi menjelaskan,"Aku...Aku akan mengurusnya sendiri. terima kasih."
"tunggu!" ucap adik Song Yi.
Tapi ayahnnya bergegas pergi dengan menahan sakit di badannya.
Flashback
"Ayah! Jangan pergi! Ayah! Jangan pergi!" cegah adik Song Yi yang masih kecil.
Dia menangis keras dan memegangi kaki ayahnya.
Flashback end.
Ayahnya menangis mengingat kejadian itu.
***
Di apartemen Min Joon.
Song Yi makan dengan lahap. Min Joon menemani Song Yi makan. Pandangan mata Min Joon tak lepas dari Song Yi. Song Yi selesai makan.
"bagus kau membeli ini. Kau membeli yang lezat."
Saat Min Joon akan mengambil piring Song Yi, song Yi menahan tangannya.
Song Yi berkata,"Tinggalkan ini. Aku akan mencucinya. Bagaimana aku menyuruhmu untuk mengerjakannya ketika kau terluka."
Min Joon tak jadi mencucinya. Tapi saat Song Yi membawa piringnya, piringnya pecah. haha....
Min Joon berbicara di kamera,
Pada tahun 1963, Jangheung, Provinsi Jeolla selatan. Ini adalah salah satu piring yang aku peroleh langsung dari desa yang membuatnya menggunakan porselen putih selama Dinasti Yi. Aku membelinya dari Ahli terbaik pada waktu itu. Ini ... di luar harganya.
Song Yi membersihkan pecahan piringnya dan berkata,"Tidak apa-apa. Piring ini telah pecah. aku heran kenapa kau mempertahankan ini lebih baik membuangnya. Kau ingin aku membuang piring retak lainnya?"
"Jangan! Aku akan melakukannya. Minggirlah," ucap Min Joon.
Song Yi menahannya,"Aku katakan aku akan melakukannya. Jangan meminta maaf. ini baik-baik saja."
Song Yi membersihkan ruang tamu. dengan penghisap debu. saat dia berbalik, dia memecahkan guci keramik.
Min Joon berkata pada kamera,"Ini adalah porselen putih dari dinasti Yi. Tidak bisa dipercaya."
Min Joon pusing karena kelakuan Song Yi.
"Oops sorry... Ok aku akan membelikan yang sama. Aku akan membelikan yang lebih mahal. Ada banyak seperti itu. Pertama, aku akan membersihkannya."
Min Joon menghalanginya dengan memeluk Song Yi dari belakang.
"Letakkan itu. Jangan melakukan apapun. atau yang lain, aku akan menendangmu keluar." Min Joon gak sadar kalau dia memeluk Song Yi.
Song Yi berkata,"Aku mengerti, Jadi lepaskan ini."
Min Joon segera melepaskan tangannya.
Suasana menjadi canggung di antara keduanya. Min Joon membersihkan guci porselem yang pecah.
***
Di kantor kejaksaan.
Detektif dan jaksa Yoo Seok mencari bukti kematian Yoo Ra. Polisi bercerita bahwa ini sepertinya penguntit Yoo Ra."
Detektif Park mengatakan kalau Song Yi pasti menderita karena seseorang sepertinya menyukainya.
Jaksa bertanya maksud laporannya,"pusat pengalaman mendekati Kematian? Yoo Ra pergi kesana?"
Polisis menjawab bahwa penguntit mengatakan padanya bahwa dia melihatnya ketika mengikuti Yoo Ra. Sekitar sebulan yang lalu, Yoo Ra dan beberapa laki-laki pergi bersama kesana.
Detektif mengatakan bukannya itu tempat untuk pergi di dalam peti jenasah, menulis keinginan. Detektif bingung kenapa Yoo Ra pergi kesana.
Detektif Park dan Jaksa menyadari sesuatu, yaitu kemungkinan Yoo Ra menulis pesan kematiannya di sana.
Polisi mengatakan bahwa penguntit itu tidak melihat bayangan Song Yi. Jaksa menanyakan rekaman CCTV, tapi polisi mengatakan kalau rekamannya rusak.
Jaksa curiga kalau Yoo Ra tidak bunuh diri. Tapi jaksa menanyakan orang yang kemungkinan mendapat keuntungan dari kematiannya. Jaksa mengatakan bahwa penguntit itu melihat wajah laki-laki yang bersamanya waktu itu. Jadi pertama-tama mereka akan melihat dahulu wajah laki-laki itu.
Episode 8 Part 2
sumber : Dramafire.com
Hwi Kyung tidak menyangka Se Mi akan bicara seperti itu. Dia berkata,"Laki-laki itu ... siapa dia? Siapa bajingan itu?
Se Mi belum menjawab.
***
Di apartemennya, Min Joon membaca koran. Lalu dia melirik ke arah Song Yi yang baru selesai mandi. Song Yi bersikap canggung. Ternyata Song Yi memakai baju Min Joon dan agak kebesaran. hehe....
"Maaf," ucap Song Yi.
"Untuk apa?"
"Aku telah berakting di banyak film, jadi aku tahu ini. Seorang wanita sepertiku meminta maaf karena dia tidak mempunyai baju, Jadi dia memakai pakaian laki-laki dan berjalan di sekitar rumah. Aku tahu kepercayaan penuh itu?"
Apa itu kepercayaan penuh?"
Song yi menjawab,"Aku yakin ini membuat hati seorang laki-laki gugup, tapi kumohon jangan salah sangka tentang apapun. Jadi, aku tidak punya motif lain."
Min Joon berkata,"Ini bukan masalah bagiku apakah kau memiliki agenda yang tersembunyi atau tidak."
"Itu benar. Itu yang akan aku katakan. Aku harap kau tidak menyalahkan dirimu sendiri hanya karena mulutmu dan hatimu tidak sejalan. Tidakkah semua orang merasakan hal yang sama? Jika mereka melihat sesuatu yang indah, mereka menyukainya, dan hati mereka gugup."
"Min Joon melipat korannya dan mengambil vas keramik. Dia menunjukkan vas itu kepada Song Yi.
"Bagaimana dengan keramik ini? Ini indah,kan?" Tanya Min Joon
"Huh? apa?" tanya Song Yi tidak mengerti maksud Min Joon.
"Tidak masalah bagaimana indahnya keramik ini, hampir mirip juga, hanya karena seekor anak anjing imut bukan berarti hatimu gugup ketika kau melihat anak anjing. Dan pohon cemara anggun tidak menyebabkan hati menjadi gugup/berdebar juga."
Song Yi tetap tidak mengerti maksud Min Joon.
Sambil berjalan mendekati Song Yi, Min Joon berkata,"Sekarang, Cheon Song Yi berdiri di depanku seperti sebuah vas keramik, seekor anak anjing, atau sebuah pohon cemara untukku. Oleh karena itu, kau tidak harus minta maaf atau khawatir tentang hatiku yang berdebar karenamu. Kau hanya harus menggunakan waktu untuk kekhawatiran yang tidak berguna untuk tidur."
"Oke. aku, siapa yang tidak berbeda dari keramik, anak anjing, dan pohon cemara. Aku akan tidur, bawakan aku selimut," jawab Song Yi yang kesal.
hahaha. Song Yi disamain sama anak anjing.
"Masuklah dan tidur," perintah Min Joon.
Song Yi heran,"Kau memintaku untuk tidur di kasur?"
"Hanya untuk hari ini."
"Jadi Aku benar-benar melewati banyak hal hari ini.Aku harus mendapat tidur malam yang baik, tapi seperti yang aku bicarakan terakhir kali aku punya insomnia. Berikan aku sebuah buku sehingga aku dapat tertidur."
Min Joon berkata,"Kau membaca buku agar bisa tertidur?"
Song Yi mengiyakan. "Pekerjaan seperti sulap."
Di dalam perpustakaan, Min Joon mengambil beberapa buku untuk dibaca Song Yi. Song Yi melihat-lihat buku-buku disana.
Min Joon memperingatkan,"Jangan menyentuh apapun."
"Tidak akan" Song Yi melihat dengan takjub karena bukunya sangat banyak.
"Tapi apakah kau membaca semua buku disini? Aku bertanya padamu apakah kau membaca semuanya atau akan membaca semuanya?"
Min Joon menjelaskan kalau dia sudah membaca semuanya.
"Lalu kenapa kau menumpuknya disini? Apakah kau pamer?" tanya Song Yi ingin tahu.
Min Joon agak kesal dengan Song Yi yang banyak omong. hehehe
Song Yi tanya lagi,"Apakah ini untuk mengintimidasi orang yang berkunjung disini? 'aku seorang profesor' Apakah itu mengenai ini? Aku benar-benar tidak mengerti. jika buku-buku itu sudah dibaca, kenapa tidak memberikannya kepada seseorang atau menjualnya sebagai buku yang dapat digunakan, kenapa tetap menumpuknya?"
Min Joon menyuruh Song Yi untuk berhenti mengeluh dan memilih satu buku dari beberapa buku yang dia pilihkan.
Song Yi melihat tulisan di buku teratas dan berkata,"Apa ini? Apa ini kata-kata alien?"
Min Joon menyanggahnya,"Ini bukan kata-kata alien. Tapi huruf Cina. ini adalah buku 'Myungshim Bogam' yang pernah aku katakan sebelumnya."
"Apa kau bercanda? Aku benar-benar ingin tertidur. (Song Yi melempar beberapa diantara buku-buku itu) Aku harus membacanya agar bisa tertidur. Kemudian dia melihat buku paling atas dan bertanya,"buku apa ini? "
Min Joon tidak segera menjawab. Song Yi membalik halaman per halaman buku itu.
"Oh, Buku ini ada lukisannya. Aku suka sesuatu dengan lukisan. Bagus bagus. (Min Joon melihat ke arah Song Yi penuh arti. ehm ehm...).
Di kamar Min Joon, Song Yi membaca buku yang dipilihnya itu. Min Joon berbaring di sofa dan mendengarkan suara Song Yi yang sedang membaca buku.
Edward jatuh ke tanah dengan bergedebuk, dan menggelinding lama di bukit. lagi dan lagi. Akhirnya, ketika dia akan berhenti, dia melihat ke langit. dan dia mulai mengatakan nama perbintangan. Dia kemudian berhenti. Edward memikirkan sesuatu
Suara Min Joon melanjutkan ceritanya.
meninggalkan sesuatu tanpa waktu untuk mengucapkan selamat jalan. Ini menyakiti Edward suatu tempat jauh di dalam lubuk hatinya. Edward ingin menangis.
Dilanjutkan suara Song Yi.
Buka hatimu, seseorang akan datang. seseorang akan datang untukmu. Tapi pertama, kau harus buka hatimu.
Suara Min Joon.
Tidak. Jangan percaya ini.
Song Yi tertidur dengan memegang bukunya. Min Joon mengambil bukunya dan menyelimutinya.
Tapi ini tidak terlalu terlambat. Hati boneka keramik mulai terbuka lagi.
Esoknya Min Joon pergi belanja ke pasar. Dia berhenti melihat mentimun laut
Penjual menawarkannya untuk membelinya
Dia menunjukkan bahwa mentimun laut sangat segar di musim ini. Min Joon merasa jijik.
***
Di apartemen Min Joon.
Song Yi keluar dari kamar Min Joon dan sudah berganti pakaian. Song Yi mencari keberadaan Min Joon. Dia menghubungi ponsel Min Joon. Dan terdengar bunyi ponsel Min Joon disana. Ternyata ponselnya tertinggal di sofa ruang tamu.
"Meninggalkanku sendiri tanpa sepatah kata pun. Sangat menakutkan.
Song Yi melihat ke luar jendela, sedang turun salju,"Dimana payungnya?"
Song Yi membuka lemari untuk mencari payung. dan ternyata dia menemukan sepasang sepatu miliknya tersimpan rapi di dalam lemari. Song Yi kaget dan mengambil kedua sepatunya. Song Yi teringat kejadian saat Min Joon yang menyangkal bahwa dirinya telah mengambil sepatunya.
Song Yi bergumam,"Ah, Do Min Joon, benar-benar. Aku speechless."
Tiba-tiba Min Joon datang. Song Yi menyembunyikan sepasang sepatunya di belakangnya. Wajah Song Yi terlihat marah. Song Yi mendekati Min Joon yang baru masuk dan menatapnya.
"Sejak fajar, Dimana kau berada?" Tanya Song Yi.
"Hanya.... disini dan disana untuk membeli," ucap Min Joon sambil berlalu pergi.
Song Yi mengikuti Min Joon dan menghalangi Min Joon.
Min Joon bertanya,"Kenapa?"
Sambil menunjukkan sepatunya di hadapan Min Joon, Min Joon kaget. Song Yi meminta penjelasan Min Joon. Song Yi terus bertanya sambil mendekatinya. Min Joon mundur perlahan-lahan tak mampu menjawabnya. hehe ketahuan ni ye....
"Beri tahu aku kalau kau tidak melakukan ini (mencurinya). tanyakan apa yang aku ambil darimu? Apa yang akan aku lakukan dengan sepatu wanita? Profesor kita Do Min Joon mengatakan seperti itu."
Min Joon gugup, dan berkata, "Aku?"
"Iya. Kau."
Min Joon mengalihkan perhatian Song Yi,"Mentimun laut. Aku membeli beberapa."
Song Yi mengambilnya.
"Kau telah mengambil sepatu wanita, katakan kau mengkhayalkan mereka. Kau dapat memberitahuku secara baik-baik! Aku memiliki persediaan sepatu yang dapat disamakan dengan Imelda Marcos. Aku bisa memberimu sepasang sepatu."
Min Joon berusaha menyangkal, Tapi Song Yi mengatakan itu baik-baik saja.
"Setiap orang memiliki selera yang berbeda. Siapa yang akan mengkritik? Jangan malu, Jika ada warna tertentu dan desain yang kau inginkan, beritahu aku. Aku akan memberikannya padamu sebagai hadiah."
Hahaha Song Yi mengira Min Joon mengambil sepatunya untuk dirinya sendiri. Aduh bener-bener Song Yi polos banget.
Min Joon kesal melihat sikap Song Yi.
***
Saudara Song Yi,...., berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Di seberang jalan, ayahnya melihatnya dan menahan tangisnya. Adik Song Yi menoleh. Ayahnya segera berbalik pergi, dia tertabrak sepeda motor. Tapi orang itu malah memarahinya. Ayahnya meminta maaf dan menyuruhnya untuk pergi.
"Apakah kau baik-baik saja, paman? Apakah kau bisa bangun? Apakah kau terluka? Apakah aku harus memanggil 1119?" tanya Adik Song Yi
Dia tidak mengenali ayahnya itu
"Aku baik-baik saja," jawab ayahnya
"walaupun begitu, aku pikir kau akan pergi ke rumah sakit."
Ayah Song Yi menjelaskan,"Aku...Aku akan mengurusnya sendiri. terima kasih."
"tunggu!" ucap adik Song Yi.
Tapi ayahnnya bergegas pergi dengan menahan sakit di badannya.
Flashback
"Ayah! Jangan pergi! Ayah! Jangan pergi!" cegah adik Song Yi yang masih kecil.
Dia menangis keras dan memegangi kaki ayahnya.
Flashback end.
Ayahnya menangis mengingat kejadian itu.
***
Di apartemen Min Joon.
Song Yi makan dengan lahap. Min Joon menemani Song Yi makan. Pandangan mata Min Joon tak lepas dari Song Yi. Song Yi selesai makan.
"bagus kau membeli ini. Kau membeli yang lezat."
Saat Min Joon akan mengambil piring Song Yi, song Yi menahan tangannya.
Song Yi berkata,"Tinggalkan ini. Aku akan mencucinya. Bagaimana aku menyuruhmu untuk mengerjakannya ketika kau terluka."
Min Joon tak jadi mencucinya. Tapi saat Song Yi membawa piringnya, piringnya pecah. haha....
Min Joon berbicara di kamera,
Pada tahun 1963, Jangheung, Provinsi Jeolla selatan. Ini adalah salah satu piring yang aku peroleh langsung dari desa yang membuatnya menggunakan porselen putih selama Dinasti Yi. Aku membelinya dari Ahli terbaik pada waktu itu. Ini ... di luar harganya.
Song Yi membersihkan pecahan piringnya dan berkata,"Tidak apa-apa. Piring ini telah pecah. aku heran kenapa kau mempertahankan ini lebih baik membuangnya. Kau ingin aku membuang piring retak lainnya?"
"Jangan! Aku akan melakukannya. Minggirlah," ucap Min Joon.
Song Yi menahannya,"Aku katakan aku akan melakukannya. Jangan meminta maaf. ini baik-baik saja."
Song Yi membersihkan ruang tamu. dengan penghisap debu. saat dia berbalik, dia memecahkan guci keramik.
Min Joon berkata pada kamera,"Ini adalah porselen putih dari dinasti Yi. Tidak bisa dipercaya."
Min Joon pusing karena kelakuan Song Yi.
"Oops sorry... Ok aku akan membelikan yang sama. Aku akan membelikan yang lebih mahal. Ada banyak seperti itu. Pertama, aku akan membersihkannya."
Min Joon menghalanginya dengan memeluk Song Yi dari belakang.
"Letakkan itu. Jangan melakukan apapun. atau yang lain, aku akan menendangmu keluar." Min Joon gak sadar kalau dia memeluk Song Yi.
Song Yi berkata,"Aku mengerti, Jadi lepaskan ini."
Min Joon segera melepaskan tangannya.
Suasana menjadi canggung di antara keduanya. Min Joon membersihkan guci porselem yang pecah.
***
Di kantor kejaksaan.
Detektif dan jaksa Yoo Seok mencari bukti kematian Yoo Ra. Polisi bercerita bahwa ini sepertinya penguntit Yoo Ra."
Detektif Park mengatakan kalau Song Yi pasti menderita karena seseorang sepertinya menyukainya.
Jaksa bertanya maksud laporannya,"pusat pengalaman mendekati Kematian? Yoo Ra pergi kesana?"
Polisis menjawab bahwa penguntit mengatakan padanya bahwa dia melihatnya ketika mengikuti Yoo Ra. Sekitar sebulan yang lalu, Yoo Ra dan beberapa laki-laki pergi bersama kesana.
Detektif mengatakan bukannya itu tempat untuk pergi di dalam peti jenasah, menulis keinginan. Detektif bingung kenapa Yoo Ra pergi kesana.
Detektif Park dan Jaksa menyadari sesuatu, yaitu kemungkinan Yoo Ra menulis pesan kematiannya di sana.
Polisi mengatakan bahwa penguntit itu tidak melihat bayangan Song Yi. Jaksa menanyakan rekaman CCTV, tapi polisi mengatakan kalau rekamannya rusak.
Jaksa curiga kalau Yoo Ra tidak bunuh diri. Tapi jaksa menanyakan orang yang kemungkinan mendapat keuntungan dari kematiannya. Jaksa mengatakan bahwa penguntit itu melihat wajah laki-laki yang bersamanya waktu itu. Jadi pertama-tama mereka akan melihat dahulu wajah laki-laki itu.
Episode 8 Part 2
sumber : Dramafire.com
No comments:
Post a Comment