Search This Blog

Saturday, 28 December 2013

Freeta : Sinopsis My Love From Another Star Episode 1 Part 3

Episode 1 Part 2

Episode 1 Part 3
Pada pagi hari di lokasi syuting, Manajer sedang protes kepada salah satu kru film.
"Itu tidak adil. Mereka mengatakan Se Mi harus siap jam 5 pagi.  Jadi dia bangun jam 2 pagi, menata rambutnya dan merias diri jam 3, dan datang pkl. 04.30. Tapi sekarang jam 9 pagi."


Kru film itu membantah, "Tapi sutradara mengatakan dia belum siap membuat film. Jadi apa yang harus aku lakukan?"
"Karena dia bukan pemeran utama, apakah pantas melakukan ini padanya? Bicaralah terus terang, bisakah kau menyuruh Song Yi siap jam 5, lalu membatalkan syuting " lanjut manajer Se Mi.
Se Mi yang mendengar perkataan manajernya hanya menunduk sedih.  

Kru film berkata, "Ah. Kenapa kau membawa Cheon Song Yi di masalah ini?"
"Se mi kami, dia hanya syuting tiga scene kemarin. Tapi setelah syuting scene pertama di pagi hari, dia syuting scene kedua pada jam 5 sore. Pada malam hari, dia syuting scene terakhir. Kamu menjadwalkan 20 scene untuk Song Yi tidak lebih dari 7 jam, " kata manajer Se Mi.
Kru film membentak manajer Se Mi, "Ah.. lalu dia bisa menjadi pemeran utama atau apa gitu! Jika kamu tidak suka itu, kenapa kamu tidak menyerah tentang semuanya."

Se Mi yang mendengar pembicaraan mereka berusaha menenangkan manajernya, "Berhentilah manajer Moon."
Se Mi lalu meminta maaf. Manajer Moon agak sensitif hari ini."
Kru film itu pergi dengan kesal.
Se mi berusaha menenangkan manajernya. Dan manajernya kesal mengapa Song Yi belum menunjukkan dirinya.
Se Mi menjawab bahwa Song Yi akan terlambat hari ini. Bahkan Song Yi mungkin tidak akan datang hari ini.
Manajernya menanyakan alasan tidak datangnya Song Yi. Se Mi berkata, "Anda tidak melihat televisi?"
***
Di Universitas .... seorang reporter melaporkan suasana di universitas tempat Song Yi menempuh kuliah.REporter itu mengatakan bahwa dari informan yang tidak diketahui namanya, dia mendengar aktris Cheon Song Yi tidak menghadiri kelas untuk beberapa bulan yang lalu. Reporter telah mengunjungi sekolah.
Cheon Song Yi menonton berita itu bersama direktur dan manajernya berkata, "Seorang informan yang tidak diketahui namanya?orang seperti apa dia sebenarnya?"

Direktur menjawab, "Itu bukan sesuatu yang penting sekarang." Mereka terus menonton berita itu.
Reporter itu mewawancarai seorang mahasiswa.
"Aku melihatnya kemarin."
"Dari mana?"
"Dari tv. Dia selalu muncul di iklan. "
"Lalu apakah kamu melihat di kampus?"
 "Aku tidak melihatnya di kampus. Apakah dia sudah lulus?," ucap Kim Hyeon Wook (umur 23 tahun), mahasiswa.

Song Yi yang menontonnya membantah perkataan mahasiswa itu, "Aku sibuk syuting. Bagaimana aku dapat pergi ke kampus? Ini tidak adil, kan?" 

Direktur, manajer, dan asistennya memikirkan sesuatu.
"Agensi mengatakan alasan dia tidak menghadiri kelas adalah kesibukan jadwalnya. Tapi siang ini, ketika nona Cheon Song YI sibuk tapi dia tidak dapat pergi ke sekolah. SBS In Dept melaporkan di SNS-nya gambarnya menikmati kopi telah di-upload. Alasan jadwal padat dan kehadiran. ini tidak kelihatan dia sedang menjalankan jadwal yang padat." 

Lalu manajer dan asistennya bingung dengan pemberitaan itu.
Direktur berkata, "Song Yi, mulai saat ini, jangan berkomentar di internet. Aku telah meminta pengertian sutradara Park. Untuk sementara, kita akan syuting adeganmu pada malam hari atau di akhir minggu semua pada satu waktu. Hari ini. Pergilah ke sekolah. Song Yi. "
Song Yi menolak.
"Jika kau pergi ke sekolah setelah pemberitaan itu, kau akan mendapat kritik yang kurang baik dan nyata. Tapi jika kamu tidak pergi, mereka akan mengkritikmu karena tidak mendengarkan juga. Dan bahkan menjadi sesuatu yang dapat meneyerangmu. Pergilah ke sekolah," ucap direktur agensinya.

***
Di sebuah perusahaan besar, Ayah Hwi Kyung menanyakan waktu kedatangan Hwi Kyung kepada anak pertanya, Ui Kyung.
Ui Kyung menjawab bahwa Hwi Kyung mungkin sudah datang.
Ayah Hwi Kyung sudah mengatakan kepada Hwi Kyung untuk seger menyelesaikan kuliahnya dan kembali.
Ui Kyung mengatakan kalau Hwi Kyung sedang mengejar seorang gadis.
Ayahnya menanyakan tentang kemajuan dalam memperoleh tanah Mall. Siapa yang menolak untuk pergi?
Bawahannya mengatakan bahwa mereka sudah membujuknya, tapi itu tidaklah mudah.
Pandangan Ui Kyung berubah saat dia menerima sebuah panggilan telepon (gak nyeremin pandangannya. kayak Orang jahat). 

Ayah  Ui Kyung menyuruh bawahannya untuk menangani masalah itu sebelum rapat pemegang saham.

Ui Kyung mengatakan bahwa dia dapat menangani masalah itu. Ayah memandangnya heran dan bertanya bagaimana caranya. Ui Kyung menjelaskan kalau pemilik tanah itu telah meninggal beberapa waktu yang lalu.  Ayahnya dan bawahannya kaget mendengarnya. Ayah Ui Kyung tampak lega dan senang, "Jika aku senang mengenai hal ini, aku kira aku akan dihukum tapi apakah pekerjaannya lebih mudah?"
Bawahannya menjawab. "tentu saja. Anak orang itu ingin menjualnya karena dia membutuhkan uang."


Ayah Ui Kyung tertawa. Ui Kyung memberikan ucapan selamat kepada ayahnya. Ayah Ui Kyung menyuruh Ui Kyung untuk menelpon Hwi Kyung dan memberitahunya untuk makan malam bersama. Ui Kyung pun mengiyakannya.
****
Di bandara, Hwi Kyung yang baru datang dari luar negeri dan mendapat telpon dari kakaknya yang menyuruhnya segera pulang. Tapi Hwi Kyung tidak mau pulang, karena dia harus menemui seorang gadis. Siapa lagi kalau bukan Song Yi. Hwi Kyung berhenti berbicara dengann kakaknya karena melihat berita Song Yi.
"Ah. Dia mungkin benar-benar mabuk. Aku akan pergi dan menenangkannya."

***
Manajer dan asistennya Song Yi memberi hormat dan berterima kasih kepada seseorang saat keluar dari sebuah ruangan. Ternyata mereka mengurus jadwal kuliah Song Yi yang bermasalah. Hwi Kyung menunggu Song Yi dan begitu Song Yi keluar, Hwi Kyung menyapa dan menghampirinya.
"Cheon Song Yi. Wow. Kamu lebih cantik. Kamu akan menjadi seorang dewi yang nyata, " ucap Hwi Kyung sambil maju akan memeluk Song Yi. Tapi Song Yi mendorong dahi Hwi Kyung dengan jari telunjukknya.
Song Yi bertanya, "Kapan kamu datang kesini?"
"Tiga puluh menit yang lalu.Ini sudah enam bulan. Kamu tidak senang melihatku?"
"Aku tidak punya waktu untuk senang melihatmu," ucap Song Yi.
"Aku dengar kau akan pergi kuliah. Aku akan mengantarmu. Tumpangan.


***
Di dalam mobil.


"Mood-mu kelihatan bagus."
Hwi Kyung menjawab, "Ini lebih baik untukmu. Ambil waktu ini untuk mengurangi jadwalmu. Kamu harus rajin kuliah dan lulus. Setelah itu ayo kita menikah tahun depan."
"Dapatkah aku berhenti di depan taxi itu?"
"Kenapa kamu melakukan ini lagi? Kamu tidak akan segera menikah?" Tanya Hwi Kyung.
"Siapa yang mengatakan kalau aku tidak akan menikah? Aku akan menikah."
Hwi Kyung menyela, "Jika kamu ingin, akan lebih bail jika kamu menikahiku. karena kau akan menikahiku, ini akan lebih baik untuk melakukannya lebih awal."
"Aku akan menikah suatu hari nanti, tapi ini bukan tahun depan."
Hwi Kyung bertanya, "Kenapa?"
"Karena jika aku akan menikah, aku tidak akan mendapat naskah melodrama. Mereka akan membuatku melakukan drama ibu-ibu."
Hwi Kyung menyanggah, "Tidak. Tidak. Karena kamu cantik, bahkan setelah kamu akan menikah, kamu dapat melakukan Komedi romantis, kau dapat melakukan semuanya. Jika kau tidak mendapatkan peran, aku akan meminta ayahku dan akan membayar biaya produksinya."


"Aku tidak akan melakukan komedi romantis atau sesuatu seperti itu. Aku akan melakukan  drama melo."
"Melo?"
Song Yi mengiyakan, "Iya. Kamu tidak melakukan sesuatu yang melo? "
Hwi Kyung menyangkalnya, "Apa yang kau maksud aku tidak menyukainya? jika kamu bicara tentang melo, ini pastinya passionate melo.
"Siapa yang suka sebuah melodrama suam-suam kuku."
"Aku mengerti semuanya. Apakah kau tahu aku dilahirkan di suatu negara. Pikiranku sendiri adalah style Amerika. maksudnya pikiran terbuka. Aku bukan orang yang tidak dapat membedakan akting dan kenyataan, "ucap Hwi Kyung.
"Aku tidak peduli jika kau mengerti atau tidak. Aku hanya membutuhkan suami masa depanku yang memahamiku."
"Itu adalah aku. Aku memberitahumu ribuan kali sejak aku berada di tingkat kedua sekolah menengah sampai sekarang. Aku tidak mengatakannya dalam bahasa inggris yang tidak kau suka.  Aku mohon mengertilah apa yang aku katakan padamu."
***

Mereka tiba di kampus Song Yi. Beberapa mahasiswa mengatakan kalau Song Yi ada disini. Seong Yi keluar dari mobil dengan anggunnya. Hwi Kyung dan menajernya melindungi Song Yi dari para wartawan dan para fans.  Song Yi melambaikan tangannya.
Di dalam kelas pun sama. Para mahasiswa mulai memfoto Song Yi. Manajernya melarang mereka untuk mengambil foto. Semua mahasiswa terpesona akan kecantikan Song Yi.

Sedangkan mahasiswi mulai membicarakan gosip Song Yi yang melakukan operasi plastik pada hidungnya. mahasiswi lain membenarkan.  Mereka semua membicarakan Song Yi. Song Yi kesal mendengar pembicaraan mereka dan bergumam, "Kalian semua seharusnya mendapat operasi plastik jadi kita dapat bertempur."
Manajernya menasehatinya untuk tetap tenang.



"Kenapa kelasnya belum dimulai?" keluh Song Yi
"Halo."


Song Yi melihat dosen yang datang dan terkejut, "Tetangga sebelahku yang muda.... kenapa dia disini?"
Manajernya bertanya, "Noona, apakah kau mengenalnya?"
Min Joon melihat semua mahasiswanya dan matanya tertuju pada seseorang, Song Yi. Song Yi menunduk. takut.

Song Yi menjawab lirih, "Uh Oh. Aku tahu. Dia tinggal di sebelah apartemenku."
"Benar-benar. Itu Baik. Ini bukan sebuah kelas teater dan film. Kelas ini benar-benar sulit. Kamu mendapat F di kelas ini, jadi kamu harus mengambil lagi mata kuliah ini," jelas Manajernya.
Song Yi kaget, "Apa?"
"Kamu tidak membuat beberapa kesalahan pada Profesor tetanggamu, kan? Tentu saja, kamu kan baru saja pindah kemarin." Tanya manajernya.
Song Yi bergumam bahwa dia telah melakukannya. Song Yi menyesal dengan sikapnya waktu bertemu dengan Min Joon. Manajernya curiga dan bertanya, "Ada apa?"
Song Yi yang mengingat kejadian sebelumnya saat ia berteriak pada Min Joon kesal dan takut sehingga secara tidak sadar ia menghentakkan kakinya ke bawah meja berulang kali.
Kita dengar kuliah Min Joon kali ini. (Ni profesor ganteng banget hehe....)
Semua mahasiswa memperhatikan Min Joon dengan seksama. Saat Song Yi menguap, Min Joon melihatnya. Karena merasa diperhatikan, Song Yi pun segera menutup mulutnya dan tersenyum.


Min Joon meneruskan kuliahnya. Song Yi mulai mengantuk. Min Joon melihat Song Yi yang berpura-pura mendengarkan kuliahnya.  Saat Song Yi mulai tertidur, manajer menyikut lengannya, sehingga Song Yi terbangun.
Setelah semua mahasiswa keluar dari ruangan, lalu manajer menutup pintu kelas dengan harapan Song Yi dapat berbicara dengan professor Min Joon untuk memperbaiki nilai kuliahnya.
Song Yi memanggil Min Joon sambil menghampirinya, "Profesor. Maksudku. Anda kelihatan sangat muda, aku bahkan tidak dapat membayangkan. Aku sangat terkejut. Aku senang bertemu denganmu."




"Senang," ucap Min Joon heran.
"Tentu saja aku senang. Mungkin, karena semalam .... kamu terkejut, kan? begitu juga aku. Aku kadang punya dua sifat terkadang. Aku menebak kemarin adalah masa depresi. Ini seperti flu bagi beberapa orang."
"Apakah ini yang ingin kau katakan?"
"Tugas yang anda berikan sebelumnya. Jumlah pekerjaannya agak terlalu banyak."
"Jadi?"
"Apa yang anda pikirkan adalah alasan Asia menjadi satu? Aku pikir ini karena Hallyu. Kebudayaan membawa kita bersama dan di tengah-tengah itu semua adalah ....." Song Yi melirik kesana kemari. dan Min Joon hanya diam melihatnya.
"Aku... Aku hanya akan memberitahumu untuk bersikap biasa. Karena syuting aku sangat sibuk dan kemarin ada sebuah artikel. Jadi aku dipaksa untuk pergi kuliah. Menulis Essay ini akan sulit untukku."
Min Joon meninggalkan Song Yi. Song Yi menahan Min Joon.
"Jadi maksud saya adalah, tolong bantu saya. Berikan saya sokongan. Aku tahu  kesan pertama kita tidak begitu baik. Tapi takdir apa ini? Saya pindah, anda adalah tetanggaku. Saya datang kuliah, anda adalah dosenku! Anda tidak pernah tahu tentang takdir. Jika anda membantuku kali ini saja, mungkin ada waktu ketika saya akan membayarmu kembali! (dengan wajah memohon) Apakah itu yang kita lakukan dalam hidup??" Min Joon menoleh menatap Song Yi.
"Kenapa?" Song Yi menatap Min Joon heran.
Kemudian Min Joon semakin mendekati Song Yi. Song Yi mundur.
"Itu bukan cara orang hidup."
Song Yi, "Apa?" 
Min Joon terus mendekati Song Yi sehingga Song Yi menjadi gugup.
"Jika aku membantumu satu kali, dua kali,tiga kali, meminta bantuan secara terus menerus.  Itulah cara orang hidup. Dan, membayarku kembali kapan-kapan, itu takkan terjadi. Hidup tidak cukup lama untuk orang menjadi dewasa."



Song Yi terdiam mendengar perkataan Min Joon. Min Joon pergi meninggalkan Song Yi.

Song Yi mengeluh kenapa dia bicara tidak formal dengannya. Dia protes, "Melihat dia, dia pasti lebih muda dariku."

Episode 1 Part 4

Sumber : Dramafire.com

Komentar :
Selamat membaca! Makasih sudah berkunjung! Mohon kritik dan sarannya. Kamsahamnida.

Dilarang copas!

No comments:

Post a Comment