Search This Blog

Thursday, 16 January 2014

Freeta : Sinopsis My Love From Another Star Episode 8 Part 2

Episode 8 Part 2
Jae Kyung sedang melihat rekaman CCTV di rumah Song Yi yang dipasangnya sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan Song Yi. Video itu menunjukkan percakapan Song Yi dengan Min Joon yang saat itu memang berada di apartemen Song Yi. 
Dalam video itu Min Joon bertanya, "Apa ini? Benda ini dari mana kau mendapatkan ini?"
"Oh itu, Itu adalah hadiah yang diberikan fans padaku. Apa yang kau lakukan?"
Min Joon mengambil sesuatu dari boneka pemberian fans itu. Ternyata itu adalah kamera kecil.
Song Yi bertanya, "Apa itu?"
Min Joon menjawab,"Aku pikir ini adalah orang yang sama. Pertama-tama, aku akan melihat jika ada kamera lain disini. Jadi bersiaplah untuk pergi keluar."
Song Yi keluar apartemen. Min Joon mengedarkan pandangannya ke semua sudut ruang tamu. Dia melihat flashdisk yang masih tertancap di laptop. Kemudian Min Joon memegang flashdisk dan akan mengambilnya, namun dia merasakan sesuatu dan melihat seseorang yang terkulai dengan menggemgam flashdisk itu, kemudian ada seseorang yang mengambil flashdisk itu dengan kasar. Orang itu lalu pergi meninggalkan orang yang pingsan itu tergeletak di jalan. (kayaknya itu penguntit  yang sempat mengikuti Yoo Ra).
Min Joon segera mencabut flashdisk itu.
Di apartemennya, Min Joon memperhatikan flashdisk yang kini disimpannya di dalam laci meja kerjanya. Min Joon tampak sedang memikirkan sesuatu. Dia kemudian menyadari sesuatu.
***
Se Mi berada di kamar rias. Beom sekarang mendampingi Se Mi.
Beom menyapa orang yang baru datang,"Hwi Kyung"
Hwi Kyung menyapa Beom dan orang yang ada di sana, "Oh Halo... Se Mi.  Temuilah aku beberapa menit."
Se Mi kaget Hwi Kyung tiba-tiba datang menemuinya. 
Se Mi dan Hwi Kyung berjalan-jalan di taman.
"Apakah kau kesini karena kau penasaran siapa laki-laki itu?" tanya Se Mi. 
"Tentu saja aku penasaran. Tapi aku tidak datang karena hal itu. Aku datang kesini untuk meminta kemurahan hatimu."
Se Mi tidak mengerti maksud Hwi Kyung.
"Demi aku atau Song Yi jangan beritahu tentang laki-laki itu. Aku memohon padamu. (Se Mi diam) Hei. Kau tahu bagaimana perasaanku. Aku bisa sejauh ini karena aku pikir ini akan membuat kau merasa tidak nyaman, tapi aku membaca artikel wawancaramu. Kau berkata kau punya cinta bertepuk sebelah tangan yang cukup lama? Aku kecewa. Bagaimana kau tidak memberitahuku? Siapa bajingan itu? Siapa orang yang membuat sakit hati Se Mi selama ini? Haruskah oppa ini yang pergi menemuinya?"
"Itu tidak perlu."jawab Se Mi dengan mata berkaca-kaca.
Ni Hwi Kyung gak sensitif banget masa dia gak ngerasa kalau laki-laki itu dia sendiri.
Hwi Kyung memaksa Se Mi untuk menyatakan perasaannya pada laki-laki  yang disukainya.
"Lihatlah aku. Song Yi yang kelihatannya dia tak pernah pindah satu inchipun sepertinya dia ragu-ragu (goyah) karena aku terus menyatakan cinta padanya. Kau juga, tutup matamu dan katakan padanya." saran Hwi Kyung pada Se Mi.
Se Mi menanyakan bagaimana caranya?
"Apanya yang sulit? jika kau pikir ini sulit melakukannya, maka telpon dia. Kau menelponnya dan katakan 'Hei kau... Aku menyukaimu.' Katakan apa yang inginkan dan tutup. Jika dia seorang pria, dia tidak akan ragu-ragu jika seorang gadis sepertimu menyatakannya."
Se Mi melamun. Hwi Kyung tiba-tiba memegang pundak Se Mi. Se Mi menatap Hwi Kyung dengan mata berkaca-kaca.
"Bagaimanapun, cerialah dan jangan lupa permintaanku. oke."
Hwi Kyung melihat jam makan siangnya sudah habis, dan dia harus kembali sekarang.
Saat Hwi Kyung berjalan meninggalkan Se Mi, terdengar ponselnya berbunyi. ternyata Se Mi menelponnya.
"Hei.. gadis frustasi. Kenapa kau menelponku? Telpon orang itu. Aku bilang telpon orang yang kau sukai."
Se Mi memandang Hwi Kyung. Mereka berhadapan.  Hwi Kyung melihat Se Mi seperti akan menangis. Pandangan Hwi Kyung pada Se Mi berubah, dia menyadari kalau orang yang disukai oleh Se Mi adalah dirinya.
***
Di apartemen Min Joon. Min Joon menuangkan teh untuk ibunya Song Yi. Ibunya Song Yi mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut apartemen Min Joon. Min Joon menyuguhkan teh itu kepada ibu Song Yi dengan sopan,"Silakan diminum."
Ibu Song Yi berkata,"Terima kasih. terakhir kali aku tidak punya cukup waktu untuk memperkenalkan diri. Situasi tempat ini kelihatan sedikit berbeda dengan apartemen Song Yi. Sewa? Bulanan? Atau apakah orang tuamu meninggalkan ini untukmu?"
Min Joon menjawab,"Apa yang membawa anda kemari?"
"Jika kau manajer Song Yi, kau harus mempertahankan hubungan yang kuat denganku. Maksudnya, kau dapat bekerja sebagai manajer hanya jika aku menyetujuimu. Kudengar kau lulusan harvar? Bagaimana dengan usiamu? Kau kelihatan seperti bujangan tanpa diragukan lagi. Apakah kau punya seorang pacar? Apa pekerjaan ayahmu?"
"Apakah aku harus menjawabnya?"
Ibu Song Yi terdiam sebentar, mengedipkan matanya berulang kali dan mengangguk-angguk,"Kau lulus. aku suka bagaimana kau tidak banyak omong. Kau tahu, syarat pertama seorang manajer adalah dia harus menjaga mulutnya. Kau kelihatan tidak suka menjawab begitu mudah bahkan reporter menanyakan padamu semuanya. Aku benar-benar menyukainya."
"Baik. Ibu"
Ibu Song Yi memberikan nomor teleponnya. Kirimkan nomormu nanti. Ketika aku membutuhkanmu, aku mungkin meneleponmu dari waktu ke waktu. Ok. Baiklah. Jika terjadi sesuatu pada Song Yi, laporkan padaku, ok? Bekerjalah dengan keras." ucap ibu Song Yi kemudian menepuk bahu Min Joon dan pergi.
Song Yi mendapatkan sifat banyak omongnya dari ibunya. hehehe...
****
Di tempat persewaan milik teman Song Yi.
seorang pelanggan yang memakai jaket merah meminta permen pada teman Song Yi. Mianhe namanya lupa. Lalu pelanggan yang satunya menanyakan kepada temannya tentang mana yang lebih baik antara kaki gurita dan jjondeugi. Ni orang pake jaket kayak di Secret garden. Lalu pelanggan yang memakai baju merah merubah pesanannya , dia memesan kaki gurita. Mereka berdua berbicara tentang pacarnya, masak nama pacarnya Hyuna... Halooo???
Teman Song Yi memandang aneh sikap kedua pelanggan setianya itu. Saat dia memanggang kaki gurita, Song Yi datang dengan memakai jaket tebal yang menutup kepalanya, kecuali wajahnya, dan menyerahkan buku-buku yang dipinjamnya.
Temannya heran,"Cheon Song Yi. Apakah kau baik-baik saja?"
"Iya. Aku datang untuk mengembalikan ini. "
"Oh, aku meminjamkan buku-buku ini kepada Do Min Joon-nim ku, tapi bagaimana kau bisa membawanya?"
"Do Min Joon-ku, pantatku. aku memerintahkannya untuk menyewanya."
Temannya berkata,"Siapa yang kau pikir bisa kau perintah seperti patung laki-laki (ganteng-red) untuk pergi menyewa manga? Aish, aku tidak tahu itu dan aku komplain tentang kenapa Do Min Joon-ku lama sekali meminjam buku."
Song Yi berkata,"itu sudah cukup.  Aku ingin bertanya sesuatu padamu."
Mereka berdua duduk berhadapan.
Teman Song Yi mengulangi perkataan Song Yi sebelumnya,"Jadi kau mengatakan bahwa beberapa laki-laki berada di mobil tapi tiba-tiba ada seseorang berdiri di depanmu.  Mobilmu hampir jatuh ke jurang, tapi laki-laki itu menghentikan mobilmu dengan tubuhnya."
"Itu benar."
"dan dia menghilang dalam satu detik?"
Song Yi membenarkan.
Teman Song Yi tak percaya, dia memegang tangan Song Yi dan menyuruh Song Yi untuk pergi ke rumah sakit.
And here we are.... Song Yi memutuskan untuk menemui dokter. Dia memakai jaket yang menutupi kepalanya.
Song Yi bercerita,"Dokter, kau tidak akan memberitahuka siapapun bahwa aku kesini, kan? Ini sebuah rahasia."
"Jangan khawatir. Ceritakan padaku."
"Pertama kali aku merasakan ini aneh...(Flashback saat Song Yi mencium Min Joon)  Aku merasa itu terlalu nyata untuk dikatakan sebuah mimpi, tapi jika dikatakan nyata, ini bukan pikiran sehat. Sesuatu seperti itu, kau tahu? (dokter manggut-manggut) dan (flashback saat Song Yi yang hampir terkena pot yang dijatuhkan seseorang, kemudian Min joon menyelamatkannya) Aku benar-benar melihatnya. Dia berada di dalam mobil satu detik yang lalu, tapi dia menyelamatkanku satu detik kemudian. anda tidak berpikir aku gila, kan?"
"Tidak. Silakan melanjutkan. "
Song Yi melanjutkan ceritanya,"lalu saat di tepi jurang, (falshback kejadian saat Song Yi akan jatuh ke jurang) "
Dokter mengulangi perkataan Song Yi, "Dia mucul dengan cahaya biru? seperti kilat?"
Song Yi membenarkan. 
"dia bahkan bukan 'thunder man' atau sesuatu, tapi yang tidak masuk akal adalah saat aku keluar mobil, dia tiba-tiba menghilang."
Dokter menulis resep.
"Anda tidak menulis bahwa aku gila,kan?"
"Tidak. Ini disebut halusinasi visual. Kau terlalu stres. Jadi itu adalah reaksi akut dari stres. Itu pasti halusinasi sebagai efek dari stres."
"Apa itu?"
"Jika kau mendapat tiba-tiba atau terlalu stres, kau mulai takut dan berusaha untuk melawannya. Kau dapat berpikir ini sebagai penyakit karena rasa takut itu tumbuh lebih besar. Gejala pertama adalah kau mendapat sebuah halusinasi suara. Jika itu memburuk, kau mendapatkan halusinasi visual."
"Jadi aku melihat ilusi? Tapi kenapa aku selalu melihat pada orang itu?"
"Ini mungkin saja orang yang kau temui akhir-akhir ini dan seseorang yang kau inginkan untuk bersandar secara tidak sadar. Itu kenapa kau selalu melihatnya."
"Seseorang yang aku inginkan utnuk bersandar?"
Di dalam taxi song Yi memikirkan perkataan dokter
Dokter berkata,"Iya. Tapi kemudian kau, dirimu sendiri mendapatkan waktu yang sulit, Jadi jika kau terlalu bersandar untuk satu orang, kau, Song Yi dapat menjadi kehidupan yang melelahkan untuk orang itu. Coba untuk tidak bergantung padanya terlalu banyak, Berpikirlah ini seperti mendapat udara dari balon yang penuh. Ini akan menjadi baik untukmu dalam memperbaiki konflikmu secara perlahan melalui percakapan dengan orang lain,"
Song Yi yang memikirkan perkataan dokter secara tidak sadar memandang lekat pada Min Joon.
Min Joon merasa ada yang aneh dengan pandangan Song Yi terhadapnya. Mereka sama-sama pergi ke bengkel tempat mobil Song Yi diperbaiki.
Min Joon berkata,"Apa yang kau lihat?"
Song Yi ganti menjawab,"Apa yang ku lakukan? Kenapa kau datang ke sini? Aku dapat menanganinya sendiri. "
"Kau memintaku untuk datang."
"Aku? Apa aku melakukannya? Aku bukan orang yang bergantung pada siapapun untuk sesuatu yang bisa aku lakukan sendiri. Jadi yang kukatakan adalah, bergantung padamu membuat orang menjadi lelah. Aku bukan tipe wanita seperti itu, jadi aku harap kau tidak terbebani karenanya."
"Apa yang kau katakan?" ucap Min Joon sambil menuntun sepedanya.
Song Yi menyusul Min Joon dan berteriak,"Aku bilang aku akan menanganinya sendiri!"
Montir menjelaskan jika seseorang telah mencabut rem dengan tujuan tertentu. Itulah kenapa remnya tidak berfungsi."
"Siapa yang ...." ucap Song Yi.
Tapi teriam kasih pada tuhan. Kau beruntung.Kau pasti menghantam batu besar atau sesuatu di depan." lanjut montir itu.
Song Yi mengatakan tidak ada apapun disana. Min Joon diam.
Montir ini curiga karena mobilnya rusak di bagian depan.
Song Yi menyangkalnya. Tapi si tukang montir tetep kekeh menegaskan kalau Song Yi pasti menabrak sesuatu sehingga berhenti. Mobil ini tidak dapat berhenti sendiri jika remnya tidak berfungsi.
Saat montir itu pergi, Song Yi teringat kejadian saat di tepi jurang. Tapi dia menyangkalnya dan menganggap itu tidak mungkin.
Min Joon bertanya,"Ada Apa?"
Song Yi menjawab,"Tidak apa-apa. Aku ada jamuan makan malam dengan Hwi Kyung, jadi aku harus pergi."
"Apakah kau akan telat?" tanya Min Joon.
Min joon mulai kepo ni. hihihi....
"Aku pikir ini bukan urusanmu, jika aku telat atau tidak. Aku sudah memberitahumu. aku bukan wanita yang akan bergantung dan menyusahkan seseorang yang membuatnya lelah."
Min Joon berkata,"Apakah aku mengatakan sesuatu? Kenapa kau katakan itu sejak tadi?"
Tidak, aku hanya ingin mengatakan itu."
Min Joon meninggalkan Song Yi. Song Yi juga mengikuti nya pergi.
***
Di kantor Jaksa Yoo.
Detektif Park melaporkan bahwa penguntit gila yang memakai helm telah meninggal. Jaksa Yoo kaget. Detektif Park curiga padahal jalanan licin, tapi kenapa dia mengendarai sepeda motor dan pergi lewat jalan besar Olimpiade? Padahal itu untuk jalur mobil.
Jaksa membenarkan. Jaksa berpikir bahwa hanya penguntit itu yang dapat memberikan kesaksian bahwa Yoo Ra akan menggunakannya untuk tujuan lain. Detektif Park kesal karena mereka kehilangan saksi.
Song Yi menekan tombol lift.  Tiba-tiba Jae Kyung muncul dan mengagetkan Song Yi.
Mereka memasuki lift.
Jae Kyung mendengar dari Hwi Kyung kalau Song Yi mengalami kecelakaan. Song Yi membenarkan. Song Yi menduga kalau itu orang yang menculiknya dan mengiriminya boneka teddy bear ke rumahnya utuk mengawasinya adalah orang yang sama. Jika bukan karena orang itu (Min Joon-red) mungkin saja song Yi akan menderita. Jae Kyung bertanya siapa orang itu?
"Kamera yang ada di teddy bear, siapa yang menemukannya? Siapa dia?"
Song Yi heran kenapa Jae Kyung tahu mengenai hal itu. padahal Song Yi tidak memberitahunya tentang kamera tersembunyi. Jae Kyung mengelak dan mengatakan kalau itu cerita yang biasa terjadi. Lift berhenti. Song Yi kelihatan curiga.
Song Yi, Hwi Kyung, dan Jae Kyung memulai makan malamnya. Hwi Kyung mempertanyakan apakah SeMi memberitahu sesuatu?
"Tentang apa?"
"Tidak apa."
"Jae Kyung oppa... Apakah kau tidak berpikir bahwa Yoo Ra tidak melakukan tindakan bunuh diri?" tanya Song Yi.
Jae Kyung kaget ditanya seperti itu.
Hwi Kyung meminta penjelasan.
Song Yi menerangkan kalai dia melihat sesuatu. Ini adalah sebuah video Yoo Ra yang bertemu dengan seorang wanita dan itu aneh. Wanita itu mengatakan ini pada Yoo Ra, jauhi orang itu. Jika tidak, kau akan mati.
Hwi Kyung kaget,"Apa? Siapa orang itu?"
Song Yi tidak tahu. Hwi Kyung menanyakan dimana video itu? ia menyuruh Song Yi untuk mendapatkan video itu dan melaporkan ke polisi.
Lebih lanjut, Hwi Kyung menduga jika kematian Yoo Ra mungkin adalah pembunuhan. Dengan adanya video itu maka kasusnya akan terselesaikan.
Jae Kyung menyela, "Jangan berpikir gegebah. Ini mungkin dapat memperbesar kasus ini, karena itu, dimana video itu? Dapatkah kulihat?"
Song Yi memberitahu bahwa video itu hilang.
***
Di restoran langganan Min Joon dan Pengacara Jang.
Min Joon dan pengacara Jang bermain catur, dan Min Joon lagi-lagi menang. Pengacara mengajak Min Joon untuk pulang. Tapi kelihatannya min Joon tak mau pulang. karena Song Yi tak ada dirumahnya. Pengacara Jang melihat kalau di luar hujan salju, jadi mereka harus segera pulang. Tapi Min Joon mengajaknya untuk bermain satu ronde lagi dan mengeluh jika tidak ada seorangpun menunggu. (ciee yang merasa kehilangan Song Yi)
Pengacara Jang menanyakan apakah ada seseorang yang menunggu Min Joon?
Min Joon membenarkan kalau tidak ada siapapun yang menunggunya.
P. Jang bertanya lagi, "Apakah Song Yi berada di rumahmu?"
Min Joon berkata,"Tidak. dia ada jamuan makan malam atau apalah. (mulai cemburu ni) Ini sudah malam dan sedang hujan salju. seorang wanita yang melewati seuah kecelakaan besar .... dia berkeliling dengan kedua kakinya sendiri. Apa yang harus kulakukan? bukannya aku peduli"
"Song Yi pasti pergi dengan laki-laki yang menyukainya, kan?"
"Bagaimana kau tahu?"
Pengacara Jang tertawa dan mengatakan kalau Min Joon cemburu.
Min joon menyangkalnya. 
"Ini hanya dua bulan tersisa. Asetmu sebagian besar telah beres, Tapi aku tidak bisa menyelesaikan hatimu untukmu."
Min Joon diam memikirkan sesuatu.
Min Joon pulang ke rumah. Saat dia masuk dia melihat ada sepatu wanita. Min Joon senang karena Song Yi sudah kembali. Ada sedikit senyum di wajahnya. Dia berjalan menuju ruang tamu dan melihat Song Yi sedang mengeluarkan ayam goreng dan bir di meja.
Song Yi melihat kedatangan Min Joon dan menyapanya,"Kau sudah datang?"
"Kau berkata kau akan telat."
"Aku lelah, kemarilah dan duduk"
Min Joon duduk dan bertanya,"apa ini?"
 "Tidak dapatkah kau lihat ini? Ini bir dan ayam goreng."
"Bukankah kau habis makan malam sebelum pulang ke rumah, apakah kau tidak mendapatkan pelayanan?"
"Aku tidak tahu. Aku tidak dapat makan apapun karena aku tidak punya selera makan, tapi aku lapar saat aku pulang ke rumah, jadi aku memesannya."
"Jadi makanlah." ucap Min joon sambil akan beranjak pergi.
"Kemana kau akan pergi?" ucap song Yi sambil menahan tangan Min Joon.
Song Yi berkata,"Ini tidak menyenangkan makan sendirian. Mati makan bersama."
Song Yi memberi Min joon sekaleng bir
"Aku tidak minum."
"Tidak ada sesuatu seperti itu. Kau akan lebih baik jika kau tetap mencoba untuk minum."
Min Joon mengatakan jika dirinya tidak ingin mencoba meminumnya.
flashback
Tahun 1634, Rumah gisaeng Hanyang.
Min Joon dan teman-temannya sedang pesta. dan mereka semua minum soju. Min Joon menolaknya karena dia membawa kuda kesana. Tapi temannya memaksa Min Joon minum. Jadi dia minum. Tapi setelah meminumnya, dia kehilangan kotrol. Saat dia mabuk, Dia menggerakkan jarinya, sehingga semua benda berterbangan, bahkan dia mengangkat temannya, sehinga temannya melayang di udara. Teman-temannya lariketakutan. Min Joon bahkan membuat dirinya dan kudanya terbang ke langit.
Flashback end
"Aku tidak minum"
Song Yi yang sedikit mabuk bertanya,"Kenapa? Kau tidak minum dengan sebuah keramik? Kau tidak minum dengan seekor anak anjing? Apa itu? Aku menerka tidak ada cara agar kau dapat minum dengan sebuah pohon."
"Kau sudah mabuk" tanya Min joon
"Tidak. Tidak sama sekali. Dengarkan aku baik-baik. Sesuatu disebut 'chemi' ada di antara dua individu. 'chemi' adalah versi pendek dari beberapa kata (chemistry...). Artinya reaksi kimia. Tapi aku adalah sebuah kumpulan chemi. Semua pria yang melihatku, akan jadi gila. Mereka akan terbakar. Lalu apakah aku tidak punya chemistry dengan gadis? Iya, aku punya. Semua gadis yang melihatku, mereka mendidih karena cemburu. Dalam satu kata aku mempesona, a femme fatal." ucap Song Yi dengan memandang Min Joon.
Min Joon yang sedari tadi hanya duduk di samping Song Yi tanpa menatapnya berkata,"Aku pikir kau harus pergi ke rumah sakit jika kau seperti ini tanpa menjadi mabuk."
"Aku pergi kesana. Aku katakan aku pergi ke rumah sakit. Pada titik ini membuatku bodoh dan marah.  Karenamu, aku pergi ke rumah sakit dan berkonsultasi. aku bahkan didiagnosa bahwa aku terlalu bergantung padamu. Tapi bagaimana bisa kau berpikir sesuatu seperti sebuah porselen, seekor anak anjing, dan sebuah pohon ketika melihatku? (Min Joon yang dati tadi memandang ke arah Song Yi memikirkan seseuatu) Dalam kehidupan Cheon Song Yi, tidak ada yang seperti ini teradi, jika kau manusia, bagaimana bisa kau melihatku dan tidak merasakan apapun? Ini tidak hanya seuah masalah yang sederhana. Ini sesuatu yang aku ingin atasi di masa depan. Jika aku seperti ini, Bagaimana aku bisa berdiri di depan publik dengan percaya diri dan mencapai puncak lagi?"
Song Yi menghadap ke arah Min Joon dan berkata,"Berikan aku 15 detik."
"15 detik apa?"
"Nama panggilanku adalah dewi 15 detik. Aku dapat menangkap/mempesona orang dengan nya dalam waktu 15 detik. Jadi berikan aku 15 detik. Aku akan mengakui kalau aku sebuah porselen, seekor anak anjing, atau sebuah pohon setelah 15 detik dan mengakui kalau aku tidak memiliki daya tarik."
Min Joon beranjak pergi dari tempat duduknya, tapi Song Yi menahan tangannya. Sehingga posisi keduanya kini berhadapan. Song Yi mengambil ponselnya untuk mengatur waktunya 15 detik.
"mulai." ucap song Yi.
Song Yi mulai berpose menggoda. Min Joon memandangnya lekat. Song Yi kemudian ganti memandang Min Joon. Keduanya saling memandang. Song Yi yang melihat timernya menunjuk waktunya habis akan mematikan ponselnya dan menyerah. Tapi tiba-tiba Min Joon menarik tangan kiri Song Yi dan menciumnya......
Kya..... second kiss.....
Min Joon mencium Song Yi dengan mata tertutup, sedangkan Song Yi masih membuka matanya karena kaget. Tapi kemudian Song Yi menutup matanya. Mereka ciuman cukup lama. hampir satu menit.
Sebelumnya, Min Joon berada di restoran bersama pengacara Jang.
"Hatiku tidak bisa diselesaikan. Aku tetap melihat ke belakang. dan aku tetap menyesal." ucap Min Joon
"Apa?"
"Tidak sekallipun aku suka pada orang lain. berbagi sarapan dan makan malam dengan seseorang. Pulang ke rumah dimana seseorang menunggu. mengekspresikan saat menyukai seseorang, hal-hal seperti itu. Manusia tidak hidup sampai 100 tahun, hal itulah yang aku tertawakan. Kehidupan sehari-hari yang dingin dan hangat serta inda, aku ingin melakukan semuanya sekarang. Apa yang harus aku lakukan?"

Episode 9 Part 1
Sumber : Dramafire.com

Selamat membaca reader! Jangan lupa kasih kritik dan saran ya!
Dilarang copas!

Wednesday, 15 January 2014

Freeta : Sinopsis My Love From Another Star Episode 2 Part 2

Sinopsis My Love From Another Star Episode 2 Part 2
Di sebuah salon Han Yoo Ra, rival Song Yi, mendapatkan kabar dari manajernya jika Song Yi menerima tawaran acara reality show yang sebelumnya ditawarkan padanya. Yoo Ra kesal karena Song Yi sebelumnya tidak ingin melakukan syuting itu,  Manajernya menjelaskan jika dia tidak tahu menahu mengenai itu. Yoo Ra begitu kesal dengan sikap Song Yi, sampai-sampai manjernya kena bentak. 

Tak lama kemudian Se Mi datang dan duduk di samping Yoo Ra. Dia menyapa Yoo Ra. 
Yoo Ra bertanya apakah Se Mi tidak bekerja akhir-akhir ini? 
Se Mi menjawab jika dia syuting dalam sebuah drama.

Manajer Yoo Ra membenarkan perkataan Se Mi. Dia menjelaskan bahwa Se Mi syuting drama bersama Song Yi. Dia menanyakan peran yang dimainkan Se Mi. Se Mi hanya diam dan tersenyum. 
Yoo Ra menanyakan kedekatan hubungan Se Mi dan Song Yi. Se Mi mengiyakan.
Yoo Ra bertanya, "Apakah kau tahu bahwa Song Yi melakukan film dokumentasi spesial?"
"Aku mendengarnya."
"Bukankah dia tidak menyukai hal seperti itu? Kenapa dia menerima pekerjaan itu secara tiba-tiba?"
Se Mi menjawab bahwa dirinya tidak yakin akan hal itu dan berkata sambil tersenyum,"Tapi walaupun Song Yi tidak menghiraukanku, dia benar-benar sangat memperhatikanmu."
Yoo Ra tidak mengerti maksud perkataan Se Mi.
Se Mi menjelaskan jika dia tidak pantas untuk menjadi rival Song Yi. Song Yi baik padanya sejak mereka berteman. Song Yi menganggap Yoo Ra sebagai saingan.
Yoo Ra meminta penjelasan dari perkataan Se Mi, "Apa yang kau katakan? katakan dengan cara yang bisa kupahami."
Se Mi menjelaskan,"walaupun gaun yang tidak ingin dipakainya, jika dia mendengar kau akan memakainya, maka dia akan lebih dulu mengambilnya. Bahkan drama yang tidak ingin dilakukannya, jika kau melakukannya, maka dia akan setuju untuk melakukannya. Itulah Song Yi, dia seperti anak kecil."
Waduh... sikap Se Mi mulai kayak rubah ni.... ckckckck.
Yoo Ra sangat kesal mendengar cerita Se Mi. Se Mi hanya tersenyum. (bener-bener profokator sejati)

***
Song Yi sedang keluar bersama manajer Beom dan asistennya. Dia menengok ke sebelah kanannya, ternyata ada Min Joon yang juga akan berangkat ke kampus. Min Joon juga memandang Song Yi, tapi Song Yi kemudian berlalu pergi.


Di luar apartemen Song Yi disambut banyak reporter yang akan meliput acara Song Yi hari ini. Kegiatan Song Yi seharian hari ini akan diliput.


"Halo! kau sudah bekerja dengan keras hari ini," SongYi menyapa para reporter sambil menuju parkir sepeda. Dia berencana akan pergi ke kampus dengan menaiki sepeda hari ini.
Salah satu reporter bertanya, "Apakah anda akan menaiki sepeda hari ini?"
Song Yi menjawab jika dia akan naik sepeda jika tidak ada jadwal. Dia mengingatkan jika dia adalah duta "Perlindungan Hutan Hijau". Song Yi mengatakan jika dia tidak memakai make up, karena dia tergesa-gesa. Song Yi tersenyum di hadapan kamera.
Min Joon yang sedang mengambil sepedanya, tapi untuk sesaat dia memandang Song Yi seakan dia tahu jika saat itu Song Yi berbohong pada reporter.

Flashback
Sebelumnya ternyata Song Yi dirias oleh juru riasnya, Song Yi menyuruhnya untuk membuat make up-nya alami. Sehingga Song Yi kelihatan tidak bermake-up, karena riasannya tipis. Juru riasnya mengatakan kalau itu sulit, tapi Song Yi berkata,"Hei, kau dapat disebut pro ketika kau melakukan sesuatu yang sulit. Hanya karena orang ingin melihat wajah sederhana tidak berarti kita harus bermake up sederhana. Tidak boleh ada pori-pori yang terlihat. Buatlah wajahku basah dan lembut seperti sutera. Pikirkan bahwa kau melakukan photoshop dengan make up, ok?"

Juru riasnya mengangguk-angguk mendengar perintahnya.
Flashback end
 
Song Yi mengatakan kepada kamera bahwa dia hanya mencuci mukanya. Dia juga harus memakai pelembab. Salah satu reporter memuji bahwa Song Yi cantik. Kameramen menanyakan bagaimana cara menjaga kulit Song Yi?
Sambil menuntun sepedanya, Song Yi menjelaskan bahwa dia hanya banyak tersenyum, makan makanan yang sehat, dan memiliki pikiran yang sehat. Song Yi juga mengkonsumsi vitamin dan omega tttthree. Saat itu semua reporter yang meliput tertawa.

Song Yi juga mengkonsumsi propofol (propofol adalah sejenis obat anesthetic, ada beberapa aktris di Korea yang ketahuan menggunakannya secara berlebihan).
Semua reporter terkejut dan bertanya-tanya.
Song Yi membenarkan bahwa obat itu yang terbaik dan dia merasa tubuhnya melayang sehingga dia merasa baikan.
Beom memberi penjelasan kalau semua itu salah paham. Beom protes kepada Song Yi. Song Yi tanpa dosa berkata,"Apa? Aku mengkonsumsinya kemarin. Kau memberitahuku kalau ini anti penuaan."
Asisternnya memberitahu Song Yi kalau obat itu adalah propolis. Obat yang Song Yi beli di Australia.
Song Yi kemudian meralat perkataannya tadi tentang propofol (haha.... ngakak liat adegan ini). Tapi dia mengatakan kepada Beom bukankah dua obat itu tak berbeda?
Beom memarahinya,"Tidak! Apakah kau mau menyerahkan diri ke kantor polisi?"
Song Yi yang mendelik pada Beom sambil berkata,"Apakah kau berteriak padaku?"
Beom tak berani menatapnya dan mengucapkan jika dia tak berani kepada Song Yi. Kemudian Beom menjelaskan, "Song Yi pasti bingung dalam membedakan propofol dan propolis. bukankah Song Yi imut? kau akan mengeditnya, kan?"
Kameramen tidak begitu sepaham, karena menurutnya itu lucu. Tapi Beom tetap ingin mereka mengeditnya, karena bagaimanapun seorang aktris akan terkena efeknya.
Sementara itu Min Joon melihat sebentar ke arah Song Yi dan pergi.
Setelah sampai ke kampus, banyak mahasiswa yang memotret Song Yi. Beom melarangnya. Reporter itu bertanya apakah hubungan Song Yi dan sunbae-hoobae berjalan baik?
"Tentu saja, aku mungkin seorang seleb di luar, tapi di kampus, aku hanya seorang murid biasa. Aku baik pada setiap orang."
Sementara Beom mencari data seorang murid yang bernama Lee Hyeon Soo. Beom memberitahu Song Yi dia arah jam 2, jurusan sama dengan Song Yi, Lee Hyeon Soo.
Song yi menyapa mahasiswa yang dimaksud. Hyeon Soo sangat kaget karena dia tal menyangka Song Yi akan mengenalnya. Song Yi akan mengajak Hyeon Soo makan bersama kapan-kapan dan akan menelponnya. Dia kaget dan gugup. Teman-teman di sampingnya senang.
Song Yi meninggalkannya dan meneruskan menuntun sepedanya.
Beom memberitahukan lagi kepada Song Yi pada arah jam 6,Park Young Ha. Tapi Song Yi menyapa orang yang salah. Ternyata Song Yi menyapa seorang profesor. Song Yi buru-buru meralat perkataannya. (hahaha.... waduh parah ni Song Yi).
Beom memastikan kameramen mengedit bagian itu.
***
Semua reporter meliput perkuliahan yang dihadiri Song Yi. Semua mahasiswa mengumpulkan tugas pada dosen ganteng kita, Min Joon. Begitupun Song Yi. Sesaat setelah Song Yi mengumpulkan tugasnya, Min Joon memeriksa tugas milik Song Yi. Setelah membaca beberapa saat, Min Joon memanggil Song Yi.

"Kelihatannya kau tidak tahu kebijaksanaan di kelasku karena kau terlalu sering absen. Ketika kau menulis esai di kelasku, kau tidak boleh copy paste sesuatu, jangan pernah.  Tapi kau telah melakukannya," ucap Min Joon di hadapan semua mahasiswa dan reporter.


Flashback
Sebelumnya Beom meyakinkan Song Yi bahwa esai yang dikerjakannya adalah salinan dari beberapa sumber. Esai ini dikerjakan oleh orang ahli. Dan Min Joon tidak akan mengetahuinya.

Flashback end

Back to class
Song Yi menyangkal telah melakukannya.  
Min Joon membeberkan semua buktinya,"Kata pengantar pada halaman pertama berasal dari sebuah thesis yang diterbitkan pada tahun 1999. Menggunakan teori Psikologi Filosofi dan komet Davidson dan melihat hubungan penyebab logika cinta. Kau menyalin semuanya. 'Cinta bukan sebuah pilihan, tapi sebuah kondisi.  Apa yang ada dalam pikiran adalah sifat manusia.' Bahkan kutipannya sama juga dicantumkan. Kasus dan contoh-contohnya berasal dari sebuah tesis yang diterbitkan pada tahun 1996. Dari 'Love Attitude Scale' dengan teknik yang bagus, kau melakukan pekerjaan yang menakjubkan dengan meng-copy paste. Dari tesis yang diterbitkan pada tahun 1959, alasan empiris cinta. Kau meng-copy paste kesimpulannya juga seperti ini. Kau juga terlatih mencontek beberapa artikel ilmiah. Artikel Reporter Kim Ki Suk yang diterbitkan pada World of Tough pada November, 1953. Judulnya,"Phenomenology of Love, Eros and Agape". Karena itu, esai ini mendapat nilai nol."

Song Yi terdiam menatap Min Joon. Sementara semua mahasiswa langsung menulis di SNS-nya mengenai kejadian yang menimpa Song Yi. Beom bingung karena Min Joon mengatakan semua hal itu di depan para reporter.

"apakah anda keberatan?" tanya Min Joon.
Kelas selesai. Semua mahasiswa keluar kelas dan membicarakan Song Yi yang mendapat nilai nol.

Min Joon keluar kelas juga melewati Beom dan asisten Song Yi yang kesal dengan kelakuan Min Joon. Saat dia berjalan, Min Joon mendengar sekumpulan mahasiswi yang membicarakan Song Yi. Min Joon berhenti sebentar.

Salah satu mahasiswi itu menanyakan kepada temannya apakah dia mengambil video Song Yi tadi. dan menyuruhnya untuk meng-upload-nya. mereka yakin akan mendapat banyak penonton .
"Judul. Song Yi nol. Lihat betapa cepatnya komentar diperbarui. Ini LTE! 'Cheon Song Yi dengan otaknya, sudah disuntik botox. Dia bahkan melakukan plagiat sekarang.'," kata salah satu mahasiswa.
Min Joon teringat kejadian saat Min Joon menegur Song Yi karena Song Yi terlalu berisik. Min Joon mengalihkan perhatiannya pada mahasiswi lain yang juga membicarakan Song Yi. Min Joon merasa kasihan kepada Song Yi. Sehingga dengan pandangan matanya dia menjatuhkan ponsel mahasiswi itu. Mahasiswi itu heran kenapa ponselnya bisa jatuh secara tiba-tiba.


Di dalam kelas, Song Yi mellihat komentar dan video tentangnya di SNS. Song Yi kemudian menulis sesuatu di SNS untuk membela dirinya, tapi dengan identitas orang lain.
Dia menulis,'Cheon Song Yi adalah manusia juga. Apakah kau pikir dia tidak dapat membuat kesalahan juga?'

Tapi tulisannya diketahui seorang laki-laki yang mengenalinya,'Nona Cheon Song Yi. Kau tidak dapat melakukannya disini.'
Beom masuk kelas. Beom meminta maaf. Dia heran mengapa dosen bisa mengetahuinya.

Song Yi yang kesal dan sedih menyuruh Beom keluar ruangan itu. Kemudian dia mendapat sms di ponselnya bahwa ibunya membelanjakan $3200 di Royal department Store.

***
Di pusat perbelanjaan, ibunya Song Yi keluar sebuah toko dengan membawa barang belanjaannya. Saat itu ada yang memanggilnya.
"Unni, apa yang kau lakukan disini" Tanya ibu Se Mi.
"Akankah aku sembahyang di department store? Aku sedang belanja. Ada banyak barang yang murah. Kenapa kau tidak memilih beberapa, juga?" Jawab Ibu Song Yi.
"Apakah kau punya waktu untuk ini? Apakah kau tidak ingin pergi?"
"Pergi kemana?" kata Ibu Song Yi.
"Unni, mungkin.... kau tidak tahu? aku mendengar mereka syuting acara 'spesial Cheon Song Yi'. Terakhir kali ketika mereka syuting dengan orang lain, kelihatannya seperti rumah dan keluarga ikut disyuting juga. Apakah kau tidak melakukan interview, unni? Kau masih ibunya." jelas Ibu Se Mi.
Ibu Song Yi yang kelihatannya baru tahu mengenai hal itu menyangkal, dia mengatakan kalau dia tahu syuting itu. Mereka akan syuting bagian dimana mereka makan bersama dengan Song Yi dan In Jae.
Ibu Song Yi bertanya-tanya apakah anak menantunya juga datang?
Ibu Se Mi menanyakan siapa laki-laki yang dimaksudnya.
Ibu Song Yi menjawab kalau dia adalah Hwi Kyung.
Ibu Se Mi berpendapat bahwa song Yi dan Hwi Kyung belum berkencan. Bagaimana bisa Ibu Song Yi memanggilnya menantu.
Ibu Song Yi beralasan bahwa Song Yi sudah menyetujuinya. Ketika Song Yi berkata 'iya' maka akan berlanjut ke pernikahan. Tapi Song Yi sulit untuk didapatkan. Dia merasa kasihan pada menantuku. Judulnya adalah anak kedua dari Perusahaan.
Ibu Song Yi meninggalkan Ibu Se Mi yang kesal dengan sikap Ibu Song Yi yang pamer.

***
Di kantor tempat Hwi Kyung bekerja, Hwi Kyung melihat SNS yang menyebutkan bahwa Song Yi mendapat nilai 0. Dia penasaran siapa yang berani memberi nilai 0 pada Song Yi. Dia segera menghubungi Song Yi.

Bos Hwi Kyung menawarkan kopi pada semua karyawannya. Dia memesan coffe latte. Teman kerja Hwi Kyung memesan choco latte, ada yang memesan teh chamomile. Semua memesan pada Hwi Kyung. Tapi Hwi Kyung tidak menyadarinya. Dia tetap berusaha menghubungi dan mengirim pesan pada Song Yi. teman kerjanya memanggil Hwi Kyung, Hwi Kyung menoleh. Dia mengulangi pesanan bosnya dan teman kerjanya.

Hwi Kyung yang tak mengerti juga ikut memesan teh susu. Temannya memanggil dan pandangan mereka tertuju pada Hwi Kyung, rookie di perusahaan itu. Hwi Kyung malah berterima kasih karena telah menawarkan minuman. Teman kerja di samping Hwi Kyung tertawa tak percaya jika Hwi Kyung tak mengerti perkataannya barusan. Dia mulai kesal. Tapi Hwi Kyung yang diajak bicara malah menerima telepon dari seseorang, Se Mi. Teman kerjanya akan mengatakan sesuatu, tapi Hwi Kyung mengarahkan telapak tangannya untuk menyuruh temannya diam sebentar. dia meninggalkan meja kerjanya. Manajer umum kesal dengan kelakuan Hwi Kyung dan akan menyusulnya. Tapi dicegah oleh karyawannya. Karyawan yang tempat duduknya di samping tempat duduk Hwi Kyung berjanji akan mengurusnya.

Beralih ke percakapan Hwi Kyung dan Se Mi.
Se Mi mengingatkan bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Dan mengajak Hwi Kyung makan malam bersamanya. Hwi Kyung menyanggupinya dan akan mentraktirnya. Mereka juga harus mengajak Song Yi juga. Wajah Se Mi berubah. Se Mi beralasan kalau Song Yi sedang sibuk karena pemberitaan online tentangnya. Se Mi mengatakan bahwa ketika Song Yi sensitif, akan lebih baik untuk membiarkannya sendiri.
Hwi Kyung menyetujuinya. Kemudian dia berjanji untuk menjemput Se Mi setelah syuting berakhir.  Se Mi sangat senang.

***
Di dalam taxi, Song Yi melamun. Dia mendapat sms. Taxi itu berhenti di resto teman baiknya. Saat Song Yi membuka dompetnya untuk membayar taxi, dia memandangi sebentar fotonya bersama ayah, ibu, dan adiknya. suara sopir itu mengagetkan Song Yi yang melamun.

Teman Song Yi, Bok Ja, sedang memotong buah memandangi kedua pelanggan yang berpakaian baju olahraga. Dia merasa seperti matanya akan membusuk melihat tingkah kedua pelanggannya itu. Dia pun jenuh dan memutuskan untuk melihat sesuatu yang menyegarkan. Dia melihat berita Song Yi di internet. Dia membaca komentar di internet yang mem-bully Song Yi. Dia pun mulai menulis di internet bahwa dia adalah teman sekolah Song Yi sejak SMP dan SMA. Dia menjelaskan bahwa para netizen salah paham mengenai Song Yi. dia menulis,"Ketidaksopanannya tidak akan hilang karena dia terkenal, semuanya. Ketidaksopanannya itu ada sejak awal." dia tertawa puas melihat komentarnya sendiri.

Tak lama kemudian terdengar suara  Song Yi,"apakah ada yang membuatmu senang?"
Teman song Yi melihat ke arah sumber suara, dia terkejut dan langsung berdiri. Song Yi berdiri di depannya dengan jaket hoody-nya menutupi kepalanya agar tidak ada yang mengenali.
Bok Ja merasa tak enak dengan komentarnya tadi. Lalu di suatu ruangan VIP, Dia menyuguhkan makanan kepada Song Yi. Mereka duduk berhadapan dan menanyakan alasan Song Yi yang datang kesana secara tiba-tiba.
Song Yi menjawab sambil membaca komik,"Aku pergi ke lingkungan sekitar sini."

"Kenapa?"
"Apa kau tidak menyukainya?" tanya song Yi. 
Bok Ja menyangkalnya dan menyuruh song Yi untuk memakan ramen buatannya. Bok Ja mengkhawatirkan Song Yi yang makan ramen karena dia harus syuting. Song Yi tidak menjawab pertanyaannya dan memintanya untuk menuangkan soju.
Bok Ja mengatakan bahwa dia telah melihat berita di internet. Bok Ja menduga Song Yi seperti ini karena nilai 0 yang didapatnya.
Song Yi menyangkalnya. Bok Ja menyela perkataan Song Yi. Dia protes karena Song Yi masih memanggil nama lamanya, padahal dirinya telah mengganti namanya 10 tahun yang lalu. Dia menyuruh Song Yi memanggilnya Hae In. Song Yi meminum sojunya tanpa menghiraukan protes Bok Ja.
song Yi curhat,"Aku tidak mengerti. Kenapa orang mengatakan mereka menyukaiku di depan wajahku, lalu membenciku di belakangku? Lalu kenapa mereka melakukannya, Bok Ja?"

"Itu karena kau mengambil semua yang patut diterima orang. aku tidak tahu. Kenapa mereka melakukannya?"
"Brengsek," kata Song Yi mengingat Min Joon.
Bok Ja bertanya,"siapa?"

***
Scene beralih ke Min Joon dan pengacara Jang yang sedang bermain mahyong. Min Joon memenangkan permainan. Salah satu pemain menanyakan kepada pengacara jang,"apakah dia anakmu?"
Pengacara Jang membenarkan.

Salah seorang kakek tua yang berada di tempat itu menduga kalau Min Joon  adalah Kim Woo San.Min Joon tertegun.

Flashback
Min Joon (Kim Woo San) memenangkan permainan mahyong melawan seseorang yang sepertinya masa muda kakek itu. Dia kalah banyak dari Min Joon. Bahkan curiga kenapa Min Joon tidak pernah kalah satu kalipun.


Flashback end
Kakek itu menduga kalau Min Joon cucu Kim Woo San. Pengacara Jang menjelaskan bahwa orang yang dimaksud orang itu adalah ayah pengacara Jang dan Min Joon adalah anaknya. Kakek itu heran betapa miripnya Min Joon dengan kakeknya. Pengacara Jang menjelaskan jika anaknya mewarisi keahlian kakeknya.
Kakek itu berkata jika dia selalu menang melawan Kim Woo San. Min Joon yang merasa selalu menang melawan kakek itu merasa kesal mendengar perkataan kakek itu. Min Joon berargumen bahwa itu tidak mungkin. karen sepengetahuannya, kakeknya adalah pemain mahyong terbesar di propinsi Gyeongseong. Kakek itu membenarkan bahwa dirinya adalah pemain mahyong terbesar yang dimaksud Min Joon dan mengatakan kalau ayah min Joon berbohong kepadanya. Wajah min Joon berubah kecut. Min Joon tetap kekeh bahwa kakeknya tidak pernah berbohong mengenai hal itu. Kakek itu marah karena secara tidak langsung Min Joon menuduhnya sebagai pembohong. Kakek itu menegaskan bahwa dirinya adalah pemain mahyong terbesar. Min Joon diam tak menjawab.

Pengacara Jang dan Min Joon berjalan pulang. Pengacara Jang tertawa mengingat kejadian itu. Min Joon menjelaskan bahwa dia mengingat nama kakek itu, walaupun itu sudah terjadi 60 tahun yang lalu.
"waktu itu seperti kemarin saja. apakah kita hidup 80 tahun atau 100 tahun, Tidak ada orang yang akan berkata hidup itu panjang. Setiap orang mengatakan bahwa hidup ini pendek sama seperti tidur siang. Walaupun aku hidup disini selama 400 tahun, tapi melihat kembali, aku tidak punya banyak memori untuk kubawa."
"Ada sesuatu yang kau sebutkan terakhir kali, kan? Anak kecil yang kau temui 12 tahun yang lalu. Aku mencarinya sekarang. Ada tiga sekolah seperti yang mungkin sekolahnya. jika aku melihat foto kelulusan sekitar waktu itu, aku pikir dia ada di antara mereka." jelas Pengacara Jang.
"Kau tidak perlu melakukan sejauh itu."
"Tapi kau katakan kau ingin melihatnya sekali sebelum kau pergi."
Min Joon membenarkan jika dirinya penasaran, tapi jika alasanku untuk bertemu dengannya datang, maka apakah kau pikir aku akan melakukannya? Jika aku pergi tanpa bertemu dengannya, maka itu juga akan demikian karena tidak ada alasan. saat aku hidup disini untuk waktu yang lama, itu yang aku pelajari."
 
Komentar:
Happy reading! 
Dilarang copas! Mohon cantumkan link hidup. Kamsahamnida....

Monday, 13 January 2014

Freeta : Sinopsis My Love From Another Star Episode 2 Part 1


Episode 1 Part 4
Prolog
Pada zaman Joseon di sebuah hutan tampak beberapa orang yang kelihatannya adalah kelompok Min Jun yang sepertinya baru sampai ke bumi. Mereka mencoba untuk mengamati keadaan sekitarnya dan membawa beberapa hewan untuk diteliti. Ada juga yang mencoba untuk menyesuaikan diri dengan gravitasi bumi, jadi dia melayang di udara.


Min Jun melihat sebuah bunga dan memetiknya.  Dia memperhatikan bunga tersebut dan memasukkannya ke dalam botol. Setelah itu Min Jun meninggalkan hutan itu.


Ternyata dia pergi ke sebuah pasar. Dan tiba-tiba semua orang berhenti bergerak/freeze. Min Jun keluar dari sebuah rumah dan berpakaian layaknya seperti manusia di zaman Joseon saat itu. Masih dalam keadaan freeze dia mengamati keadaan pasar. Dia tertarik pada sekelompok anak yang sedang memainkan permainan, kayak sepak bola. Dia kemudian mengambil benda seperti bola. Min Jun mencoba untuk memainkan bola itu dan mengembalikan bola itu ke tempatnya. Kemudian Min Jun memejamkan mata dan menghembuskan napas. Tiba-tiba keadaan kembali seperti semula.

Min Jun tertarik pada sebuah permainan judi, yaitu seorang bandar judi menyembunyikan sebuah bola kecil yang diletakkan di dalam gelas yang terbalik, kemudian orang dusuruh untuk bertaruh dimana bola kecil itu berada.
"Silahkan .... cobalah untuk menebak," kata bandar judi.
"yang ini!" Kata salah satu orang yang bertaruh sambil meletakkan beberapa koin uang di depan taruhannya. Ternyata bandar judi bermain curang. Bola kecil di dalam gelas yang satu dilempar dengan cepat ke dalam gelas yang lain. Sehingga semua orang yang bertaruh menjadi kalah. Min Jun hanya tersenyum melihat tingkah curang bandar itu. Kemudian ada seseorang yang mempertaruhkan uang berobat anaknya.
"Ini adalah uang berobat anaknya. Jika aku kehilangan uang ini, aku akan menenggelamkan diri di sungai Han dan mati," kata orang itu sambil meletakkan beberapa koin uang untuk dipertaruhkan.
Bandar judi mulai memindahkan gelas yang berisi bola secara acak. Tapi kelihatannya Min Jun tahu dimana bola kecil itu berada dengan kemampuan yang dimilikinya. Saat gelas yang dipilih orang itu dibuka, bandar berusaha untuk memindahkan bola ke gelas satunya. Namun Min Jun dengan kekuatan supernya mengembalikan bola kecil itu ke tempat asalnya.

Dan akhirnya orang tersebut memenangkan permainan itu.
 Bandar kaget dan heran. Sedangkan orang itu teriak kegirangan. Min Jun pergi meninggalkan tempat itu dengan senyuman. Aduh gantengnya......... kyeopta.
***
Saat malam tiba seorang gadis tampak lelah menulis sesuatu. Dia mengeluh mengapa ibunya menyuruhnya untuk menyalin buku itu. Padahal  buku itu berisi tentang berbagai metode bunuh diri. Seo Yi Hwa curiga jika ibu mertuanya menginginkan dirinya mengikuti suaminya yang telah meninggal juga. Walaupun Lee Hwa mengeluh tapi dia tetap menyalin tulisan di buku itu.
Saat Seo Yi Hwa tertidur seseorang berpakaian hitam bercadar masuk ke kamar Seo Yi Hwa dan mematikan lilinnya. Yi Hwa terbangun karena tiba-tiba gelap. Penyusup tersebut langsung membekap mulut Yi Hwa dan membawanya ke tengah hutan. Yi Hwa dibekap mulutnya. Tangan dan kakinya diikat. Dia tidak sadarkan diri. Perlahan dia bangun dan dia melihat penculik sedang mempersiapkan sesuatu. Yi Hwa berusaha melepaskan tali yang mengikat tangannya dan kakinya.

Saat penculik itu mendekat, Yi Hwa menendang wajah penjahat itu dan melarikan diri. Penjahat itu terus mengejarnya. Lalu penjahat itu akan memanah Yi Hwa. Tapi Yi Hwa tiba-tiba menghilang. Panah itu menancap di pohon. Penjahat itu mencari keberadaan Yi Hwa, tapi dia tidak melihat Yi Hwa dimanapun. 
Yi Hwa terbangun dari pingsannya. Dia bangun dan melihat seseorang. Yi Hwa berteriak, dan pergi. Tapi setelah Min Joon menoleh. Yi Hwa teringat kalau Min Joon adalah orang yang menolongnya saat di jurang.
"Tuan. Apakah anda orang yang menolongku waktu itu? Penampilan anda berbeda, Jadi saya tidak segera mengenalmu. Tapi, apa yang membawa anda kesini? (Min Joon tetap diam) Mungkinkah, beberapa saat yang lalu, apakah anda yang menolongku"

Min Joon tidak menjawab dan perlahan mendekati Seo Yi Hwa. Seo Yi Hwa mundur. Min Joon mengulurkan tangannya untuk mengambil daun kering yang menempel di rambut Seo Yi Hwa. 
Seo Yi Hwa berkata,"Benar-benar, bagaimana aku harus berterima kasih. Hari ini, aku akan menanyakan namamu. Yi Hwa memperkenalkan namanya. Tapi saat Yi Hwa menunduk, dia melihat Min Joon yang melayang di udara. Min Joon yang sadar kalau itu mengagetkan Yi Hwa perlahan turun. Yi Hwa sedikit takut.
Min Joon memberikan tusuk konde milik Yi Hwa. Yi Hwa menerimanya. 

Scene beralih ke sebuah museum, terletak di universitas tempat Min Joon mengajar, yang menyimpan tusuk konde itu.
Pemandu museum menjelaskan bahwa tusuk konde itu adalah benda milik rakyat yang sangat penting. Namanya adalah Tusuk konde kristal bambu. Mereka(orang Joseon-red) membuat kepala tusuk konde dengan menghaluskan kristal ke sebuah alat seperti bambu. untuk badan tusuk konde, mereka membengkokkan tembaga dan menyisipkan kepalanya. Aslinya bagian itu juga kristal, tapi mereka tidak tahu sebabnya. Ini rusak dan hilang. Mereka berasumsi bahwa ini dibuat sekitar awal tahun 1600.Tidak ada yang tahu pemilik tusuk konde ini.
Min Joon mendengar penjelasan pemandu museum. Min Joon memandang tusuk konde itu dengan raut wajah sedih. Pemandu menjelaskan bahwa semua artifak dipamerkan di ruangan ini pada saat sekolah kita didirikan-1914 yang didonasikan oleh sponsor yang tidak dikenal. (Itu Min Joon tuh....)
Min Joon meninggalkan museum itu. 

Episode 2
Saat pintu lift terbuka, Min Joon melihat Song Yi yang berdiri di depan pintu lift. Mereka saling memandang. Tapi Min Joon segera keluar lift tak menghiraukan Song Yi.


Song Yi memanggil Min Joon. Min Joon berbalik.
"Hei.. sebelumnya, di sekolah, aku tarik kembali. Aku tidak mengatakan apa yang aku katakan dengan baik. Jika aku tidak mengatakan semua yang aku ingin aku katakan, ini kepribadianku yang tiba-tiba menyebabkan pertengkaran bahkan saat tidur. Aku heran bagaimana ini bisa dikatakan ketika kita saling menghindar satu sama lain. Kau bahkan tidak merespon ketika seseorang berbicara padamu? Baiklah. Berapa usiamu?"
Min Joon menjawab,"apakah aku harus menjawabmu?"
"Lihat ini. perkataanmu kasar. Tentu saja aku mempunyai wajah bayi. Walaupun begitu, lusa, aku berusia tiga puluh tahun. Aku tidak tahu siapa yang mendukungmu menjadi seorang profesor universitas di usia muda. Tapi, karena aku lebih tua darimu, bicara informal itu sedikit ..."
"Wanita kurang ajar ini tidak menggunakan akalnya."
Song Yi protes,"Aku mencoba bicara dengan sopan kepada tuan dan dia... Hanya beberapa saat yang lalu, apakah kau menghinaku dengan memanggilku perempuan jalang?"
Song Yi salah mengartikan perkataan Min Joon. Min Joon menjelaskan bahwa pada tahun ke-13 raja Gojong disebut tahun Byungja."
Song Yi tidak mengerti.
Min Joon menjelaskan,"Ada kekeringan di tahun itu, jadi semua waduk, di Joseon, mengering. Orang-orang menyebutnya dam kurang ajar."
song Yi berkata,"Apakah dia berbicara tentang sebuah legenda atau sesuatu? Apa yang kau katakan? Arogan?"
Min Joon mengoreksi,"Dam arogan. Itu sekarang menjadi hari arogan. Jadi selama waktu itu ketika mereka melihat seseorang yang bersikap serampangan tanpa mengetahui subjeknya, mereka mnyebutnya seperti ini. Bersikap seperti dam arogan di tahun Byungja."
"Jadi sekarang.... tidak janji di zaman ini, tapi kau menggunakan janji dari zaman Joseon?"
Min Joon meninggalkan Song Yi yang tidak mengerti perkataannya. Song Yi marah karena Min Joon tidak menanggapi perkataannya. Song Yi memanggilnya, "Permisi! Hei!Hei! Bagaimana ada seseorang ..... gila. Ah ... benar-benar."
Di apartemennya, Song Yi marah-marah karena sikap Min Joon yang menurutnya arogan. Sedangkan Min Joon di apartemennya mendengar kemarahan Song Yi hanya menghela napas dan menggelengkan kepalanya.
Min joon bermimpi buruk, Dia bermimpi melihat seorang wanita memakai sepatu seperti milik Song Yi jatuh ke dalam laut.


Min Joon menceritakan mimpinya semalam kepada pengacara Jang. Pengacara Jang menduga jika Min Joon dapat melihat kejadian di masa depan atau mungkin itu pertanda jika waktu Min Joon untuk pergi semakin dekat.


Min Joon bertanya,"Pertanda apa?"
Pengacara Jang menjelaskan karena Min Joon hanya mempunyai tiga bulan tersisa di bumi, sebelum dia pulang, dengan kekuatannya, Min Joon dapat membantu orang yang membutuhkan.
Min Joon mengatakan jika dia membantu apakah ada yang akan berubah?
Pengacara Jang tidak mengerti maksud perkataan Min Joon.
Min Joon pun menjelaskan, "Tanpa mengetahui apapun, aku mencoba melakukannya."
Flashback
Di zaman Joseon, seorang laki-laki, yang pernah dibantu oleh Min Joon dengan kekuatannya sehingga laki-laki itu memenangkan judi itu, kembali ke tempat perjudian dengan membawa serta putrinya untuk dipertaruhkan. Bandar Judi menyuruh laki-laki itu pergi jika tidak memiliki uang. Laki-laki itu menjelaskan bahwa karena judi itu rumahnya dijual dan istrinya kabur, yang tersisa hanyalah anaknya jadi ia akan mempertaruhkan anaknya.
Laki-laki itu menyerang bandar judi, tapi dihalangi oleh anak buah bandar judi. Bandar judi itu mendorng laki-laki itu hingga jatuh. Bandar judi itu menasehati kalau seharusnya laki-laki itu berhenti saat dia menang dan tidak seharusnya berjudi lagi.  Laki-laki itu menyesali perbuatannya. Min Joon menyesali perbuatannya menolong laki-laki itu sebelumnya.

Flashback end
Min Joon berkata,"Hanya karena kita membantunya sedikit, tidak ada yang akan berubah baik. Pada akhirnya, sesuatu yang  terjadi pasti akan terjadi. sesuatu yang buruk akan menjadi lebih buruk.
***
di lokasi pemotretan, Song Yi sedang dirias . Dan dia ternyata memakai sepatu yang dipakai wanita dalam mimpi Min Joon.

Manajer Beom membujuk Song Yi untuk ikut serta dalam acara reality show. Dia menjelaskan jika Song Yi mengikuti acara itu maka image Song Yi akan pulih, dan menunjukkan Song Yi memiliki sifat bersahabat. Tapi Song Yi menolaknya. Asisten Song Yi juga ikut berbicara,"Jika kau tidak melakukannya, aku mendengar Han Yoo Ra yang akan melakukannya."
Song Yi kaget. dia menjelaskan bahwa direktur berkata bahwa Yoo Ra spesial. Tapi Song Yi tertawa terbahak-bahak dan tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Hei! bagaimana dia bisa special? Han Yoo Ra's special. Jika dia (Yoo Ra-red) melakukannya, itu meungkin menjadi 'Han Yoo Ra's special'. Ini seharusnya menjadi 'Han Yoo Ra's Nooooormal', nooooormal..
Beom memuji bahasa Inggris Song Yi membaik. Dan dengan tingkah super narsisnya, Song Yi menjelaskan kalau Song Yi hanya peduli pada Yoo Ra karena orang akan tertawa mendengar 'Han Yoo Ra's Special'. Ketika Song Yi mendapat penghargaan aktris utama terbaik di Grand Bell Awards terakhir kali, dia tidak mendapat penghargaan. Song Yi tertawa senang.
Tapi Asistennya menyanggah kalau Yoo Ra mendapatkan penghargaan aktris utama terbaik di Blue Dragon Awards. Song Yi memandang tidak suka kepada asistennya, Beom menyenggol pundak asisten Song Yi. Asisten Song Yi yang sadar akan ucapannya hanya bisa menunduk tak berani menatap Song Yi.
Song Yi ingat kalau sebentar lagi ultah wakil Ahn. Song Yi harus membeli hadiah untuknya.
Song Yi menegaskan kalau dirinya akan melakukan syuting acara itu. Song Yi berkata kalau itu bukan ide yang buruk memiliki image yang bersahabat.


Sinopsis My Love From Another Star Episode 2 Part 2

Komentar :
Happy reading! Kamsahamnida....
Dimohon untuk tidak copas! Cukup cantumkan link hidup. Tolong hargai penulis.