Part 5
Song Yi menyiapkan makanan untuk Min Joon. Song Yi mengambilkan semangkuk nasi dan lauk untuk Min Joon. Song Yi menanyakan rasa masakannya.
"Bagaimana rasanya?" Tanya Song Yi.
Sesaat Min Joon terdiam setelah merasakan masakan Song Yi. Lalu dengan wajah datar dia berkata,"Jangan pernah membuat sup lagi."
Song Yi yang tak percaya kalau masakannya tidak enak mencoba merasakannya. Saat Song Yi merasakan supnya dia meletakkan sendoknya.
Song Yi bertanya,"Ngomong-ngomong berapa banyak tagihan rekeningmu?"
Min Joon menanyakan maksud Song Yi.
"Apakah karena ini musim dingin? Pengeluaranku membesar bulan ini. Aku mendengar Ini diubah menjadi sebuah sistem penagihan rekening progresif. Aku mendapat serangan yang keras. Dan tempat ini disewakan. Kebutuhan sewa membutuhkan banyak uang."
"Apakah kau membutuhkan uang tunai secepatnya?" Tanya Min Joon.
Song Yi menyangkal,"Bukan, bukan seperti itu! Kita hidup bertetangga satu sama lain! Kita makan bersama dan tidur.... Kau tahu. Aku pikir ini memboroskan uang karena membayar sewa double."
Min Joon tak mengerti,"Apa? Bicara dalam bahasa Korea."
"Lupakan saja." ucap Song Yi kesal karena Min Joon tak mengerti maksud Min Joon.
Min Joon melihat Song Yi benar-benar tak mengerti dengan sikapnya.
"Huh? Dimana?" Tanya Song Yi.
Song Yi sangat senang mendengarnya.
"Aku akan membuat diriku cantik. Kau harus membuat dirimu menakjubkan." ucap Song Yi.
"Sepertinya aku ingin mencobanya," ucap Min Joon sambil tersenyum.
Min Joon membeli sebuah jas. Dan melihat penampilan dirinya di cermin. Dia terlihat begitu gugup.
Sedangkan Hwi Kyung datang ke rumah Se Mi untuk melihat keadaan Min Joo. Dia bertemu dengan Se Mi.
Se Mi berkata,"Dia berada di kamarku. Dia makan dengan baik pada pagi hari."
Hwi Kyung menjawab,"Aku selalu memintamu untuk melakukan kebaikan untukmu."
"Tidak apa-apa. Ini kakakku yang mencoba melindungi saksi. Ini tidak ada hubungannya denganmu. Jangan khawatir!" ucap Se Mi sambil meninggalkan Hwi Kyung.
Hwi Kyung mengikutinya masuk.
Di kamar Se Mi, Hwi Kyung berbicara dengan Min Joo.
"Aku selalu berpikir bahwa sesuatu salah saat aku menikah dengannya. Dia adalah seorang pria yang hebat di mata orang lain. Tapi dia kelihatan seperti dia selalu menyembunyikan sesuatu. Lalu secara tidak sengaja, aku menemukan sesuatu yang tidak seharusnya kutemukan. Aku menemukan sebuah bulpoint perekam di kamar kakaknya," ucap Min Joo.
Hwi Kyung terkejut mendengar perkataan Min Joo.
Min Joo menganguk.
"Apakah ini ada kaitannya dengan kakak tertuaku?" Tanya Hwi Kyung.
Min Joo berkata,"Jae Kyung tidak tahu bahwa rekaman ini ada. Aku menyimpannya di suatu tempat jauh darinya. Aku seharusnya memanggil polisi. Ini adalah salahku. Aku terlalu takut."
Tanpa kita mendengar jawaban Min Joo, scene beralih saat Hwi Kyung menuju suatu tempat.
[Toko pegadaian]
Seorang pegawai menyerahkan suatu barang kepada Hwi Kyung.
Hwi Kyung mengendarai mobilnya dan berhenti di tepi sungai. Di dalam mobilnya, Hwi Kyung mengambil pulpen milik kakaknya. Dia menekan tombol untuk memutar rekaman yang ada di pulpen itu dan mendengarkannya.
Flashback
23 Februari 2002
Rapat tim pada pagi hari.
Hadiah kelulusan Hee Kyung pada siang hari.
Jae Kyung ingin bicara denganku pada sore hari. Kami akan pergi berkendara.
Kakak Hwi Kyung menghentikan rekamannya saat Hwi Kyung remaja masuk ke kamarnya tanpa mematikan tombol selesai.
Hwi Kyung memberikan segelas jus untuk kakaknya.
"Minumlah jus ini. Jae Kyung memintaku untuk memberikan ini padamu" ucap Hwi Kyung.
"Terima kasih."
Hwi Kyung berkata,"Aku akan pergi untuk bertemu temanku. Ayah dan ibu akan terlambat malam ini."
"Iya. Aku juga akan pergi keluar dengan Jae Kyung. Tidak akan ada yang pulang malam ini," ucap Han Kyung.
Flashbank end
Saat Hwi Kyung akan mematikan tombol rekaman. Tapi dia menghentikannya karena mendengar suara Jae Kyung dalam rekaman itu.
Han Kyung. Ayo pergi.
Jae Kyung merasa kurang sehat.
Flashback
"Aku tidak tahu. Aku merasa aku mabuk," ucap Han Kyung saat itu.
"Kau tidak mabuk. Ini adalah kelumpuhan," ucap Jae Kyung.
"Apa?"
Jae Kyung meneruskan,"Tanganmu dan kakimu akan mati rasa. Kau akan mengalami waktu yang sulit. Kau akan sulit bernapas. Lidahmu akan mati rasa. Kau akan tertidur secepatnya."
"Kau bicara apa?"
"Lalu kau akan ditemukan di tengah sebuah jalan cepat. Kematianmu akan terlihat seperti sebuah kecelakaan lalu lintas karena mabuk dan mengemudi," ucap Jae Kyung dengan ekspresi datar.
"Jae Kyung!"
"Aku selalu berharap bahwa kau tidak akan hisup untuk waktu yang lama," ucap Jae Kyung mendekati Han Kyung yang kaget mendengar perkataan saudaranya itu.
Jae Kyung meneruskan,"Kau berada di jalanku. Hanya karena aku terlahir setelahmu, ayah tidak pernah memberiku sebuah kesempatan."
Han Kyung segera mengambil jasnya tapi kondisinya yang memburuk membuatnya terjatuh saat berjalan dan menyenggol Jae Kyung. Jae Kyung meraba pundaknya yang ditabrak Han Kyung.
Han Kyung memandang Jae Kyung dengan ketakutan.
Flashback end
Hwi Kyung menangis mendengar rekaman itu dan meremas pulpen yang dipegangnya.
***
Min Joon menunggu Song Yi di depan apartemen. Min Joon terpesona melihat Song Yi yang sedang menuju ke arahnya.
"Kau ingin membuka bagasi mobil?" Tanya Min Joon.
"Apa? bagasi mobil? Oke," ucap Song Yi yang mulai menyadari ada sesuatu di dalam bagasi mobil. Dia melirik bagasi mobilnya.
Song Yi berjalan ke bagasi mobil sambil tersenyum ke arah Min Joon. Tapi Min Joon seperti gugup akan apa yang akan terjadi. Song Yi mulai membuka bagasi mobil. Dan ternyata ....... Song Yi tidak melihat apapun di sana. Song Yi kelihatan kecewa.
"Kau lihat alat pembersih disana? Dapatkah kau membawanya untukku?" suruh Min Joon.
Dengan muka masam Song Yi mengambil alat pembersih itu dan memberikannya kepada Min Joon.
Song Yi protes,"Bisakah kau melakukannya sendiri? Kau bisa menggunakan kekuatan supermu"
"Masuklah," ucap Min Joon dengan wajah takut dan kayaknya ada sesuatu yang disembunyikan Min Joon ni....
Min Joon membersihkan mobilnya dengan alat pembersih itu.
Saat di menara Namsan, ada beberapa orang yang mengenali Song Yi.
"Apakah itu Cheon Song Yi?"
"Apakah itu pacarnya?"
Song Yi memasaang sebuah gembok kunci bertuliskan nama Song Yi dan Min Joon.
"Ada apa? Kesinilah. Ini adalah sesuatu yang dilakukan untuk pasangan baru," ucap Song Yi sambil menarik Min Joon mendekat.
"Ini adalah sesuatu yang hanya dilakukan oleh anak-anak," kata Min Joon.
"Seperti ini. Simpanlah," ucap Song Yi saat menyerahkan kunci gembok kepada Min Joon.
Song Yi menggandeng Min Joon dan pergi menuju sebuah kotak.
"Masukkan kesini," kata Song Yi dan menyuruh Min Joon memasukkan kuncinya kepada kotak disana.
"Bagaimana kita membukanya nanti?"
"Kunci ini dimasukkan kesini agar tidak bisa dibuka. Hubungan kita dikunci disini selamanya sehingga gembok ini tidak akan pernah dibuka. Ini simbol ikatan abadi.
Song Yi menyuruh Min Joon untuk segera memasukkan kunci gembok itu ke kotak. Min Joon memasukkan kuncinya ke dalam kotak merah disana.
"Ka-Ching! Kau milikku sekarang. Kita terikat." ucap Song Yi.
Song Yi yang melihat ekspresi Min Joon yang menunduk terdiam bertanya,"Kau kelihatan tidak bahagia.
"Tidak. Tentu saja aku bahagia," sangkal Min Joon.
"Apa? Aku Cheon Song Yi. Apakah kau tidak terlalu naif? Kau terlalu pasif. Bersikap agresiflah mengenai hal ini," ucap Song Yi.
Min Joon tersenyum.
Song Yi makan malam dengan Min Joon. Song Yi tersenyum setiap memandang Min Joon. Sedangkan Min Joon tak melihat ke arah Song Yi. Min Joon terlihat sedikit salting. Kemudian ada seorang pelayan yang membawa sebuah bunga yang diletakkan di kereta makanan. Song Yi melihatnya dengan antusias.
"Oh. Disini," ucap Song Yi sambil mengangkat tangan kirinya seakan memanggil pelayan itu. Dan ternyata bunga itu untuk pengunjung di sebelah meja Song Yi dan Min Joon.
Min Joon, yang melihat tangan kiri Song Yi terangkat, heran. Min Joon melihat meja di belakangnya. Song Yi melihat pengunjung wanita itu yang tak sengaja menggigit makanan yang di dalamnya sudah terselip sebuah cincin. Song Yi memandang pengunjung itu tanpa berkedip.
Pelayan restoran menghampirinya dan menanyakan apa yang bisa dibantu. Akhirnya Song Yi beralasan untuk meminta air dingin.
Song Yi beralih memandang Min Joon dan berkata,"Kau sudah selesai?"
"Belum."
"Cepatlah dan kita pergi."
Bersambung ke part 6
Komentar :
Ikutan nangis waktu ngelihat Jae Ha nangis mendengar rekaman suara Han Kyung. Bener-bener jahat total tu Jae Kyung.
Jadi curiga dengan sikap Min Joon pas di depan apartemen dan di restoran. Ada apa ya???
Flashback
23 Februari 2002
Rapat tim pada pagi hari.
Hadiah kelulusan Hee Kyung pada siang hari.
Jae Kyung ingin bicara denganku pada sore hari. Kami akan pergi berkendara.
Kakak Hwi Kyung menghentikan rekamannya saat Hwi Kyung remaja masuk ke kamarnya tanpa mematikan tombol selesai.
Hwi Kyung memberikan segelas jus untuk kakaknya.
"Minumlah jus ini. Jae Kyung memintaku untuk memberikan ini padamu" ucap Hwi Kyung.
"Terima kasih."
Hwi Kyung berkata,"Aku akan pergi untuk bertemu temanku. Ayah dan ibu akan terlambat malam ini."
"Iya. Aku juga akan pergi keluar dengan Jae Kyung. Tidak akan ada yang pulang malam ini," ucap Han Kyung.
Flashbank end
Saat Hwi Kyung akan mematikan tombol rekaman. Tapi dia menghentikannya karena mendengar suara Jae Kyung dalam rekaman itu.
Han Kyung. Ayo pergi.
Jae Kyung merasa kurang sehat.
Flashback
"Aku tidak tahu. Aku merasa aku mabuk," ucap Han Kyung saat itu.
"Kau tidak mabuk. Ini adalah kelumpuhan," ucap Jae Kyung.
"Apa?"
Jae Kyung meneruskan,"Tanganmu dan kakimu akan mati rasa. Kau akan mengalami waktu yang sulit. Kau akan sulit bernapas. Lidahmu akan mati rasa. Kau akan tertidur secepatnya."
"Kau bicara apa?"
"Lalu kau akan ditemukan di tengah sebuah jalan cepat. Kematianmu akan terlihat seperti sebuah kecelakaan lalu lintas karena mabuk dan mengemudi," ucap Jae Kyung dengan ekspresi datar.
"Jae Kyung!"
"Aku selalu berharap bahwa kau tidak akan hisup untuk waktu yang lama," ucap Jae Kyung mendekati Han Kyung yang kaget mendengar perkataan saudaranya itu.
Jae Kyung meneruskan,"Kau berada di jalanku. Hanya karena aku terlahir setelahmu, ayah tidak pernah memberiku sebuah kesempatan."
Han Kyung segera mengambil jasnya tapi kondisinya yang memburuk membuatnya terjatuh saat berjalan dan menyenggol Jae Kyung. Jae Kyung meraba pundaknya yang ditabrak Han Kyung.
Han Kyung memandang Jae Kyung dengan ketakutan.
Flashback end
Hwi Kyung menangis mendengar rekaman itu dan meremas pulpen yang dipegangnya.
***
Min Joon menunggu Song Yi di depan apartemen. Min Joon terpesona melihat Song Yi yang sedang menuju ke arahnya.
"Kau ingin membuka bagasi mobil?" Tanya Min Joon.
"Apa? bagasi mobil? Oke," ucap Song Yi yang mulai menyadari ada sesuatu di dalam bagasi mobil. Dia melirik bagasi mobilnya.
Song Yi berjalan ke bagasi mobil sambil tersenyum ke arah Min Joon. Tapi Min Joon seperti gugup akan apa yang akan terjadi. Song Yi mulai membuka bagasi mobil. Dan ternyata ....... Song Yi tidak melihat apapun di sana. Song Yi kelihatan kecewa.
"Kau lihat alat pembersih disana? Dapatkah kau membawanya untukku?" suruh Min Joon.
Dengan muka masam Song Yi mengambil alat pembersih itu dan memberikannya kepada Min Joon.
Song Yi protes,"Bisakah kau melakukannya sendiri? Kau bisa menggunakan kekuatan supermu"
"Masuklah," ucap Min Joon dengan wajah takut dan kayaknya ada sesuatu yang disembunyikan Min Joon ni....
Min Joon membersihkan mobilnya dengan alat pembersih itu.
Saat di menara Namsan, ada beberapa orang yang mengenali Song Yi.
"Apakah itu Cheon Song Yi?"
"Apakah itu pacarnya?"
Song Yi memasaang sebuah gembok kunci bertuliskan nama Song Yi dan Min Joon.
"Ada apa? Kesinilah. Ini adalah sesuatu yang dilakukan untuk pasangan baru," ucap Song Yi sambil menarik Min Joon mendekat.
"Ini adalah sesuatu yang hanya dilakukan oleh anak-anak," kata Min Joon.
"Seperti ini. Simpanlah," ucap Song Yi saat menyerahkan kunci gembok kepada Min Joon.
Song Yi menggandeng Min Joon dan pergi menuju sebuah kotak.
"Masukkan kesini," kata Song Yi dan menyuruh Min Joon memasukkan kuncinya kepada kotak disana.
"Bagaimana kita membukanya nanti?"
"Kunci ini dimasukkan kesini agar tidak bisa dibuka. Hubungan kita dikunci disini selamanya sehingga gembok ini tidak akan pernah dibuka. Ini simbol ikatan abadi.
Song Yi menyuruh Min Joon untuk segera memasukkan kunci gembok itu ke kotak. Min Joon memasukkan kuncinya ke dalam kotak merah disana.
"Ka-Ching! Kau milikku sekarang. Kita terikat." ucap Song Yi.
Song Yi yang melihat ekspresi Min Joon yang menunduk terdiam bertanya,"Kau kelihatan tidak bahagia.
"Tidak. Tentu saja aku bahagia," sangkal Min Joon.
"Apa? Aku Cheon Song Yi. Apakah kau tidak terlalu naif? Kau terlalu pasif. Bersikap agresiflah mengenai hal ini," ucap Song Yi.
Min Joon tersenyum.
Song Yi makan malam dengan Min Joon. Song Yi tersenyum setiap memandang Min Joon. Sedangkan Min Joon tak melihat ke arah Song Yi. Min Joon terlihat sedikit salting. Kemudian ada seorang pelayan yang membawa sebuah bunga yang diletakkan di kereta makanan. Song Yi melihatnya dengan antusias.
"Oh. Disini," ucap Song Yi sambil mengangkat tangan kirinya seakan memanggil pelayan itu. Dan ternyata bunga itu untuk pengunjung di sebelah meja Song Yi dan Min Joon.
Min Joon, yang melihat tangan kiri Song Yi terangkat, heran. Min Joon melihat meja di belakangnya. Song Yi melihat pengunjung wanita itu yang tak sengaja menggigit makanan yang di dalamnya sudah terselip sebuah cincin. Song Yi memandang pengunjung itu tanpa berkedip.
Pelayan restoran menghampirinya dan menanyakan apa yang bisa dibantu. Akhirnya Song Yi beralasan untuk meminta air dingin.
Song Yi beralih memandang Min Joon dan berkata,"Kau sudah selesai?"
"Belum."
"Cepatlah dan kita pergi."
Bersambung ke part 6
Komentar :
Ikutan nangis waktu ngelihat Jae Ha nangis mendengar rekaman suara Han Kyung. Bener-bener jahat total tu Jae Kyung.
Jadi curiga dengan sikap Min Joon pas di depan apartemen dan di restoran. Ada apa ya???
No comments:
Post a Comment