Anyyeong....
Kali ini aku mau nge-review drama baru Descendants of the Sun. Soalnya aku udah nunggu ni drama dari tahun kemaren. Akhirnya nongol juga. Kepincut ma ni drama gara-gara ada Song Joong Ki ma Song Hye Kyo nangkring jadi pemeran utamanya. Trus ni perpaduan drama action dan romance. Jadinya bela-belain download setiap Rabu dan Kamis pagi. Musti bangun lebih pagi biar download-nya bisa lancar jaya... hehehe.
Udah ah curcol-nya. Ni hasil review drama yang barusan aku tonton. Hope you like it.
Prolog
(680m bagian selatan garis perbatasan militer DMZ) pukul 01.00
Terlihat sekelompok tentara sedang berhati-hati dan mengarahkan senjatanya ke seluruh penjuru untuk berjaga-jaga.
Di lain tempat, tepatnya di sebuah ruangan, tampak seseorang sedang menjelaskan kondisi di lapangan bahwa tiga orang mata-mata angkatan khusus Korea Utara melintasi garis batas militer DMZ. Tentara tersebut juga menjelaskan bahwa mata-mata tersebut merampas pos penjagaan 301 dan membawa dua dari prajurit Korea Selatan untuk dijadikan sandera. Tiga orang mata-mata tersebut sekarang ini dianggap melakukan penyerangan.
Di ruang rapat, Letnan Jenderal Yoon mengatakan bahwa hal ini hanyalah untuk memprovokasi. "Bagi yang pertama menyerang berarti termasuk pelanggaran perjanjian gencatan senjata. Lebiha lanjut dia juga menyatakan bahwa Korea Utara berharap untuk memprovokasi kita dalam penembakan, sehingga mereka dapat menggunakannya untuk menegosiasikan sebuah perjanjian yang lebih baik," lanjut letjend Yoon.
"Lalu, bagaimana?" kata salah satu orang dalam rapat itu. mianhe gak tau namanya.
"Saya sudah mengirimkan pasukan khusus, Tim Alpha," kata Letjend Yoon.
Di lokasi perbatasan
Pasukan Korea Selatan yang sudah stand by di sana mengetahui keberadaan sekelompok pasukan. dia menyuruh mereka berhenti atau dia akan menembak.
Salah seorang diantara pasukan tersebut memperkenalkan dirinya, yang tidak lain dan tidak bukan uri Song Joong Ki,"Saya Yoo Si Jin, Kapten Tim Alpha. Pada saat ini kami akan ambil alih."
Yoo Si Jin dan rekannya, Senior Seo Dae Young, mendekat ke pos penjagaan 301 dengan posisi mengangkat kedua tangannya (kayak posisi orang menyerah).
"Saya Kapten yang memegang komando. Apakah pasukan Kora Selatan tidak menderita luka-luka? Mari kita akhiri ini. Kami akan mengirimmu pulang," bujuk Yoo Si Jin.
Seo Dae Young ragu jika mereka akan menyerah dengan mudah.
"Bos besar memberikan komando. Kami akan masuk," ucap Yoo Si Jin melalui suatu alat kayak head set (namanya apa ya).
Salah satu pasukan Korea Utara menangkap dua orang (Si Jin dan Dae Yong) yang mendekat. Dia memanggil pimpinannya Piccolo.
Tim Alpha yang lain telah menyiapkan bahan peledak di posisi yang sudah ditentukan.
Dae Yong menawarkan akan membuka jalan untuk mundur dan pulang ke negaranya. Si Jin menambahkan jika kondisi ini akan rumit jika fajar tiba. Si Jin menyuruh mereka pergi saat mereka membiarkan.
Tampak sebuah senjata laras panjang mucul dari pintu penyekapan. Orang yang membawa senjata itu memberi kode kepada Si Jin dan Dae Yong untuk masuk lokasi penyekapan. Akhirnya mereka berdua masuk dengan todongan senjata dari pasukan Korea Utara. Si Jin melihat kondisi pasukan Korea Selatan dan menatap orang di depannya.
Pimpinan Korea Utara mengatakan bahwa mereka tidak bisa pergi begitu saja sambil memberikan pistol pada rekannya. "Aku ingin membunuh beberapa dari kalian, pasukan khusus, sebagai seorang prajurit," kata pimpinan Korea Utara sambil mengacungkan pisau ke arah Si Jin dan Dae Yong.
"Oke, ayo berkelahi," tantang Si Jin saat mengeluarkan pisau dari sabuknya. Dae Yong juga melakukan hal yang sama.
Pasukan Korea Utara dan Pasukan Korea Selatan saling berkelahi. Si Jin lebih menguasai perkelahian itu. Saat Si Jin terjatuh, ada orang yang akan menyerangnya. lalu ditahan dengan pisau Dae Yong. Si Jin mendorong salah satu pasukan Korea Utara sampai menabrak tembok dan secara tak sengaja menekan tombol alarm. Tim Alpha di luar penyekapan cemas mendengar alarm peringatan bahaya.
Akhirnya Si Jin berhadapan man to man dengan piccolo. Mereka masing-masing memegang sebilah pisau. Mereka saling menyerang. Piccolo mengarahkan pisau ke leher Si Jin dan mendorongnya. Namun Si Jin bisa menangkisnya dan berganti menyerangnya. Tapi Si Jin diserang sampai terpojok di atas meja. Pisau mereka saling beradu. Tapi Si Jin bisa meloloskan diri dengan menendangnya. Piccolo mendorong wajah si Jin sampai menabrak kaca. Mereka meneruskan perkelahian sampai di luar lokasi penyekapan. Pisau Piccolo berhasil melukai perut Si Jin bagian kiri sampai mengeluarkan darah. Pisau Si Jin juga sudah berada di leher piccolo.
Piccolo menantang Si Jin,"Aku pikir kamu tidak dapat membunuhku. Kar ena banyak mata yang melihat.Jadi kamu tidak akan menembak pertama. Tapi kita berbeda."
Salah satu pasukan Korea Utara menodongkan senjata pada Si Jin.
"Kita sudah dipisahkan selama 70 tahun tapi kau tetap salah paham. Kami selalu siap untuk menembak pertama kali untuk menjaga perdamaian," kata Si Jin.
Pasukan Korea Utara itu mulai menarik pelatuk senjatanya. Tapi ada yang sudah membidiknya (pasukan Korea-red) dari arah lain.
"Aku tidak mau kamu membuat kesalahan lain. Aku tidak pernah menyela musuh ketika mereka membuat kesalahan," lanjut So Jin.
"Aku datang ke sini sebagai prajurit. Aku seharusnya kembali dengan cara yang sama," kata piccolo. piccolo memerintahkan anak buahnya untuk meletakkan senjatanya.
"Aku senang bertemu denganmu, Kapten Yoo Si Jin," kata piccolo.
"Aku tahu kau begitu. Tapi aku tidak ingin melihatmu setiap tahun, Letnan Senior Ahn Jung Joon," sahut Si Jin
Letnan Ahn Jung Joon melepaskan pisaunya, Si Jin juga menurunkan pisaunya dari leher Letnan Ahn Jung Joon (akhirnya tau juga namanya)
Letnan itu pergi, Dae yong melihatnya pergi menjauh.
"Bos Besar yang memerintahTim Alpha. Ini sudah selesai," lapor Yoo Si Jin.
Episode 1
Yoo Si Jin dan Dae Yong sedang membidik sasaran tembak di sisi lain. Ternyata dia sedang bermain game tembak yang dimiliki oleh cameo kita, Lee Kwang So. Lee Kwang So berpakaian army dan bersikap layaknya prajurit kepada setiap pelanggannya.
Si Jin dan Dae Yong gagal mencapai target. Mereka berdua mencurigai senapan itu rusak. Saat Si Jin akan mencoba memperbaiki senapan itu, Lee Kwang Soo merebut senjatanya dan melarang Si Jin untuk bermain-main dengan senjata itu. Karena senjata itu adalah senjata milik Pasukan Delta yang digunakan US dalam perang gurun. Lebih lanjut Lee Kwang Soo mengatakan bahwa senjata ini berbeda dari senjata yang kamu mainkan ketika mereka berada di militer. Si Jin tertawa mendengarnya.
"Berhenti. Dia pencuri," teriak seseorang di sana mengalihkan perhatian Si Jin dan Dae Yong.
Pencuri itu mengambil sepeda motor yang diparkir di depan sebuah toko setelah mencopet.
"Dia(pencuri itu) akan lewat jalan ini, biarkan aku meminjam senjata mainan ini," ucap Dae Yong dan mengambil senjata yang dipegang Lee Kwang Soo untuk diberikan kepada Si Jin.
Si Jin protes, "Kita tidak sedang bertugas sekarang."
Mereka berdua dalam posisi siaga. "Senjata mainan ini memiliki jangkauan pendek yang efektif, ini mungkin 5 m," ucap Dae Yong.
"Dia berjarak sekitar 10m," sahut Si Jin.
Pencuri itu mengendarai motor dan mendekati mereka.
"Guys, pindah ke samping," ucap si pencuri.
Si Jin menghitung mundur,"5m"
Si Jin dan Dae yong mengarahkan senjatanya ke pencuri itu.
"Sekarang"
Si Jin dan Dae Yong melepaskan tembakan secara beruntun mengenai dahi pencuri itu. Seketika itu juga pencuri itu terpental ke belakang sehingga jatuh dari sepeda motor. Lee Kwang Soo kaget melihat kejadian itu.
Tampak bekas tembakan di dahi pencuri itu. Pemilik motor itu menstater motornya dan ia tidak mau bertanggung jawab dengan kejadian tersebut. Sehingga Dae Yong memutuskan untuk menelepon ambulan karena ada kecelakaan motor.
Si Jin memberikan pertolongan pertama kepada pencuri itu dengan memasang kayu pada telapak kakinya. Tapi pencuri itu mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Si Jin menyentil dahinya dan menyuruhnya berbaring.
"Kamu dapat melukai punggungmu jika kau tetap bergerak," ucap Si Jin sambil mengambil tali di celana pencuri itu.
"Untuk apa tali itu?" tanya pencuri itu. Si Jin menjelaskan jika tali itu digunakan untuk memberikan pertolongan pertama.
"Bolehkah aku membeli dua boneka beruang di sana?" pinta Si Jin kepada Lee Kwang Soo.
"Itu tidak dijual" jawab Lee Kwang So.
"Aku tahu. Juallah boneka itu kepada kami. atau, aku akan memenangkan semua boneka yang kau punya." ucap Si Jin.
"Iya, baiklah."
"Satu hal lagi, berikan aku sebuah pulpen jika kamu punya satu," pinta Si jin.
terlihat dua wanita yang keluar dari sebuah cafe. mereka tertawa melihat Si Jin dan Dae Yong yang membawa boneka.