Min Joon membawa Song Yi ke rumah sakit So Min.
Min Joon menjelaskan kepada dokter tentang kondisi Song Yi,"Menurutku dia muntah. dan demamnya tinggi. Jika kutekan perutnya, muncul rasa sakit. Begitu kulepas, lebih sakit lagi. Sepertinya usus buntunya. (Dokter melongo mendengar penjelasan Min Joon) Kamu sedang apa? Ini tahun pertamamu, ya? Beritahu kepala Ahli bedah dan siapkan operasi."
Dokter menjawab,"Iya."
Dokter itu menyadari sesuatu dan berkata,"Tapi siapa kamu?"
"Aku," jawab Min Joon.
Dokter bertanya lagi,"Apa hubunganmu dengan si pasien?"
Min Joon tak menjawab. Saat itu Song Yi menjelaskan bahwa Min Joon adalah manajernya."
"Aku. bukan," ucap Min Joon tak mengerti.
Dokter itu mengatakan,"Manajer macam apa yang memberiku perintah! (Min Joon diam tak menjawab) Terlalu banyak drama kedokteran. Biar saya urus."
Dokter pergi.
Min Joon protes,"Kenapa aku manajermu?"
Song Yi menjelaskan,"Aku adalah seorang artis. Jika fakta keluar dari UGD dengan seorang pria saat malam hari, 'Dia hamil, bunuh diri dll.' akan terlalu banyak rumor."
"Tapi kenapa kamu bilang aku manajer...."
Belum sempat Min Joon meneruskan kalimatnya, Min Joon dipanggil suster,"Kamu manajernya Cheon Song Yi, kan? Tolong isi dokumen ini."
Min Joon mendesah.
Song Yi berkata,"Jika memang karena usus buntuku, haruskah aku dioperasi?"
Min Joon menjawab,"Tentu. Kamu tidak mau?"
Song Yi mengeluh jika nanti ia melakukan operasi maka lukanya akan membekas dan akan terlihat saat ia memakai bikini. Song Yi meminta mereka untuk berhati-hati.
"Kenapa aku?" protes Min Joon.
"Kamu manajerku, kan?"
Min Joon berkata setengah berteriak,"Sejak kapan aku menjadi Manajermu?"
Tiba-tiba ada seorang suster yang berteriak,"Manajer Cheon Song Yi?"
Secara refleks Min Joon menjawab sambil menoleh. Min Joon menghela napas.
Min Joon mengurus administrasi pengobatan Song Yi.
Petugas administrasinya bertanya,"Apa nomornya benar?"
"Iya," Jawab Min Joon sambil beranjak pergi.
Petugas itu heran kalau masih ada orang yang masih memakai pager.
Song Yi dibawa menuju ruang operasi. Dia tampak begitu takut. Min Joon terus mengikuti Song Yi menuju ruang operasi.
Song Yi berkata,"Tunggu sebentar."
Dia memanggil Min Joon. Min Joon menoleh ke belakang dan menunjuk dirinya. Song Yi mengangguk. Min Joon berjalan di dekat Song Yi.
"Ada apa?" tanya Min Joon.
Song Yi menarik dan menggenggam bagian bawah jas Min Joon.
Song Yi berkata,"Kamu tidak boleh pergi. Sampai aku bangun, kamu tidak boleh pergi. Tetaplah di sampingku."
Suster mengatakan bahwa mereka akan masuk. Suster mendorong kereta yang membawa Song Yi masuk ke dalam ruang operasi
Song Yi melepaskan tangannya dari jas Min Joon dan setengah berteriak,"Mengerti? Manajer Do! Jangan kemana-mana! Kamu tidak boleh pergi."
Min Joon beranjak pergi dari sana. Tapi dia berhenti berjalan dan memutuskan menunggu Song Yi.
Setelah operasi Song Yi dipindah ke ruang perawatan. Song Yi memegangi perutnya.
Suster berkata,"Sang wali?"
"Iya."
Suster menjelaskan,"Karena dia habis operasi, ada gas di perutnya. sangat penting gas tersebut dikeluarkan. Di lorong terdapat penanda arah jalan, tolong bawa pasien berjalan mengikuti arah tersebut. Dengan begitu, dia akan kentut dan gasnya dikeluarkan."
Song Yi menolak melakukannya.
Suster menjelaskan kembali bahwa jika Song Yi kentut dia boleh pulang. song Yi tetap tidak mau.
Min Joon menyanggupi akan memberitahu suster jika Song Yi kentut.
Song Yi dan Min Joon berjalan di lorong. Song Yi memegang tangan kanan Min Joon.
"Bener-bener. Pakaian rumah sakit memang jelek. aku harus memakai pakaian ketat supaya terlihat cakep. Bisakah kau tanyakan apakah ada pakaian yang warnanya merah?"
"Menurutmu aku mau melakukannya?" Tanya Min Joon.
Song Yi menggeleng. Min Joon menyuruh Song Yi untuk jalan saja.
"Dia pasti sangat cantik, kan?"
"Siapa?" tanya Min Joon.
"Wanita yang mirip denganku. Karena kamu menyangka aku adalah dia, dia pasti sangat cantik."
Min Joon menjelaskan,"Aku sempat bingung, tapi... Jika kuperhatikan, kamu bukanlah dia. Kamu berdua berbeda."
Song Yi bertanya lagi,"Apakah dia cinta pertamamu?"
Min Joon berkata,"Bukan. Aku merasa berdosa padanya."
"Mungkin bukan cuma padanya kau merasa berdosa. Lihatlah hidupmu. Dari penampilanmu, kau seperti orang yang punya dendam," Ucap Song Yi sambil menahan sakit di perutnya.
Song Yi melanjutkan pembicaraannya,"Cobalah perbaiki kepribadianmu."
Dan Tuuuuuut. Song Yi kentut.
"Keluar juga," ucap Min Joon.
Song Yi menyangkal kalau itu bukan kentutnya. Min Joon pergi memanggil suster. Song Yi mencegah Min Joon memberitahu suster. Tapi dia merasa sakit diperutnya.
Min Joon membawa Song Yi ke kamarnya. Song Yi melihat salju di luar rumah sakit. song Yi melepaskan pegangannya dan berjalan menuju ke jendela. Song Yi menatap ke arah jendela. Salju pertama turun.
"Salju pertama," ucap Song Yi.
Flashback
Saat itu adalah waktu dimana Min Joon mengantarkan Seo Yi Hwa pulang ke rumah orang tuanya. Mereka melewati hutan dan tiba-tiba turun salju.
Seo Yi Hwa berkata,"Salju pertama telah tiba. Tahukah anda? Di Joseon, di hari salju pertama turun, semua kebohongan termaafkan. Katanya hanya di hari itu, orang yang membohongi raja, mungkin dimaafkan. Tuanku. Aku ingin memberitahumu. Sebenarnya.. Aku... suka padamu. Aku ingin cepat tumbuh besar, dan menjadi wanita cantik... untuk menunjukkan itu padamu."
Melihat Min Joon yang kebingungan, Seo Yi Hwa tertawa dan berkata,"itu cuma bohong. Apa anda terkejut? Kubilang juga apa? Hari ini semua kebohongan dimaafkan. Karena sekarang ini hari jatuhnya salju pertama.
Mereka melanjutkan perjalanan.
Flashback end.
Song Yi yang memandang salju berkata,"Di hari pertama jatuhnya salju... ayam dan bir, atau usus dan soju. kulit babi juga enak. Aku ingin makan pancake seafood, dan wine beras juga. Jjangmyun dan tangsuyuk."
Min Joon pertama mendengar dengan seksama perkataan Song Yi, tapi kemudian saat Song Yi membicarakan makanan, Min Joon menjadi tak simpatik.
"Hei..." panggil Min Joon.
Tapi Song Yi terus nyerocos,"Aku jadi pengen gurita hidup, jika dicelupkan ke minyak wijen, pasti kenyal."
Min Joon mengingatkan song Yi bahwa Song Yi habis operasi.
Tapi Song Yi tak menghiraukan perkataan Min Joon dan berkata,"aku tidak ingat kapan terakhir aku memakan semua itu. Jjangmyun dan tangsuyuk memiliki 1.395 kalori. Pancake Seafood, Wine beras, 800 kalori. Kesukaanku ayam dan bir 1.250 kalori. Lalu aku boleh makan apa? tunggu dulu, usus buntuku barusan dibersihkan, berarti beratku berkurang sedikit?"
Min Joon menghentikan pembicaraan Song Yi yang ngelantur,"Jika ingin bicara ngelantur, sebaiknya tidur saja."
Song Yi yang sebenarnya tak mau ditinggal beralasan,"Kalau aku tidur, apa kau akan pergi? Aku mengatakan ini kalau kamu manajerku, tapi jika kamu pergi, mereka akan mengira itu aneh. maksudku adalah ..."
"Aku tak akan pergi," ucap Min Joon.
Min Joon duduk dan membaca koran. Song Yi dengan hati-hati membaringkan dirinya di tempat tidur.
Min Joon bertanya,"Apa zodiakmu?"
Min Joon melihat koran untuk membacakan ramalan zodiak Song Yi
"Aku Aquarius. Kenapa?"
"Apakah kamu berencana akan segera menaiki kapal? katanya, Aquarius jangan menaiki kapal, kamu harus hati-hati air."
"Benarkah? Aku tidak percaya hal seperti itu. "
Min Joon beralasan,"Meskipun begitu, tak ada salahnya berhati-hati."
Min Joon sepertinya khawatir dengan kilasan kejadian sebelumnya.
Karena tak mendengar jawaban Song Yi menoleh,"Bukankah itu benar?"
Min Joon melihat Song Yi sudah tertidur. Dia melipat korannya dan meletakkan di meja.
Komentar :
Min Joon mulai perhatian dengan Song Yi. Karena dia mau mengantar Song Yi yang kesakitan ke rumah sakit, menjaganya. So sweet....
Min Joon menjelaskan kepada dokter tentang kondisi Song Yi,"Menurutku dia muntah. dan demamnya tinggi. Jika kutekan perutnya, muncul rasa sakit. Begitu kulepas, lebih sakit lagi. Sepertinya usus buntunya. (Dokter melongo mendengar penjelasan Min Joon) Kamu sedang apa? Ini tahun pertamamu, ya? Beritahu kepala Ahli bedah dan siapkan operasi."
Dokter menjawab,"Iya."
Dokter itu menyadari sesuatu dan berkata,"Tapi siapa kamu?"
"Aku," jawab Min Joon.
Dokter bertanya lagi,"Apa hubunganmu dengan si pasien?"
Min Joon tak menjawab. Saat itu Song Yi menjelaskan bahwa Min Joon adalah manajernya."
"Aku. bukan," ucap Min Joon tak mengerti.
Dokter itu mengatakan,"Manajer macam apa yang memberiku perintah! (Min Joon diam tak menjawab) Terlalu banyak drama kedokteran. Biar saya urus."
Dokter pergi.
Min Joon protes,"Kenapa aku manajermu?"
Song Yi menjelaskan,"Aku adalah seorang artis. Jika fakta keluar dari UGD dengan seorang pria saat malam hari, 'Dia hamil, bunuh diri dll.' akan terlalu banyak rumor."
"Tapi kenapa kamu bilang aku manajer...."
Belum sempat Min Joon meneruskan kalimatnya, Min Joon dipanggil suster,"Kamu manajernya Cheon Song Yi, kan? Tolong isi dokumen ini."
Min Joon mendesah.
Min Joon menjawab,"Tentu. Kamu tidak mau?"
Song Yi mengeluh jika nanti ia melakukan operasi maka lukanya akan membekas dan akan terlihat saat ia memakai bikini. Song Yi meminta mereka untuk berhati-hati.
"Kenapa aku?" protes Min Joon.
"Kamu manajerku, kan?"
Min Joon berkata setengah berteriak,"Sejak kapan aku menjadi Manajermu?"
Tiba-tiba ada seorang suster yang berteriak,"Manajer Cheon Song Yi?"
Secara refleks Min Joon menjawab sambil menoleh. Min Joon menghela napas.
Min Joon mengurus administrasi pengobatan Song Yi.
Petugas administrasinya bertanya,"Apa nomornya benar?"
"Iya," Jawab Min Joon sambil beranjak pergi.
Petugas itu heran kalau masih ada orang yang masih memakai pager.
Song Yi dibawa menuju ruang operasi. Dia tampak begitu takut. Min Joon terus mengikuti Song Yi menuju ruang operasi.
Song Yi berkata,"Tunggu sebentar."
Dia memanggil Min Joon. Min Joon menoleh ke belakang dan menunjuk dirinya. Song Yi mengangguk. Min Joon berjalan di dekat Song Yi.
"Ada apa?" tanya Min Joon.
Song Yi menarik dan menggenggam bagian bawah jas Min Joon.
Song Yi berkata,"Kamu tidak boleh pergi. Sampai aku bangun, kamu tidak boleh pergi. Tetaplah di sampingku."
Suster mengatakan bahwa mereka akan masuk. Suster mendorong kereta yang membawa Song Yi masuk ke dalam ruang operasi
Song Yi melepaskan tangannya dari jas Min Joon dan setengah berteriak,"Mengerti? Manajer Do! Jangan kemana-mana! Kamu tidak boleh pergi."
Min Joon beranjak pergi dari sana. Tapi dia berhenti berjalan dan memutuskan menunggu Song Yi.
Setelah operasi Song Yi dipindah ke ruang perawatan. Song Yi memegangi perutnya.
Suster berkata,"Sang wali?"
"Iya."
Suster menjelaskan,"Karena dia habis operasi, ada gas di perutnya. sangat penting gas tersebut dikeluarkan. Di lorong terdapat penanda arah jalan, tolong bawa pasien berjalan mengikuti arah tersebut. Dengan begitu, dia akan kentut dan gasnya dikeluarkan."
Song Yi menolak melakukannya.
Suster menjelaskan kembali bahwa jika Song Yi kentut dia boleh pulang. song Yi tetap tidak mau.
Min Joon menyanggupi akan memberitahu suster jika Song Yi kentut.
Song Yi dan Min Joon berjalan di lorong. Song Yi memegang tangan kanan Min Joon.
"Bener-bener. Pakaian rumah sakit memang jelek. aku harus memakai pakaian ketat supaya terlihat cakep. Bisakah kau tanyakan apakah ada pakaian yang warnanya merah?"
"Menurutmu aku mau melakukannya?" Tanya Min Joon.
Song Yi menggeleng. Min Joon menyuruh Song Yi untuk jalan saja.
"Dia pasti sangat cantik, kan?"
"Siapa?" tanya Min Joon.
"Wanita yang mirip denganku. Karena kamu menyangka aku adalah dia, dia pasti sangat cantik."
Min Joon menjelaskan,"Aku sempat bingung, tapi... Jika kuperhatikan, kamu bukanlah dia. Kamu berdua berbeda."
Song Yi bertanya lagi,"Apakah dia cinta pertamamu?"
Min Joon berkata,"Bukan. Aku merasa berdosa padanya."
"Mungkin bukan cuma padanya kau merasa berdosa. Lihatlah hidupmu. Dari penampilanmu, kau seperti orang yang punya dendam," Ucap Song Yi sambil menahan sakit di perutnya.
Song Yi melanjutkan pembicaraannya,"Cobalah perbaiki kepribadianmu."
Dan Tuuuuuut. Song Yi kentut.
"Keluar juga," ucap Min Joon.
Song Yi menyangkal kalau itu bukan kentutnya. Min Joon pergi memanggil suster. Song Yi mencegah Min Joon memberitahu suster. Tapi dia merasa sakit diperutnya.
Min Joon membawa Song Yi ke kamarnya. Song Yi melihat salju di luar rumah sakit. song Yi melepaskan pegangannya dan berjalan menuju ke jendela. Song Yi menatap ke arah jendela. Salju pertama turun.
"Salju pertama," ucap Song Yi.
Flashback
Saat itu adalah waktu dimana Min Joon mengantarkan Seo Yi Hwa pulang ke rumah orang tuanya. Mereka melewati hutan dan tiba-tiba turun salju.
Seo Yi Hwa berkata,"Salju pertama telah tiba. Tahukah anda? Di Joseon, di hari salju pertama turun, semua kebohongan termaafkan. Katanya hanya di hari itu, orang yang membohongi raja, mungkin dimaafkan. Tuanku. Aku ingin memberitahumu. Sebenarnya.. Aku... suka padamu. Aku ingin cepat tumbuh besar, dan menjadi wanita cantik... untuk menunjukkan itu padamu."
Melihat Min Joon yang kebingungan, Seo Yi Hwa tertawa dan berkata,"itu cuma bohong. Apa anda terkejut? Kubilang juga apa? Hari ini semua kebohongan dimaafkan. Karena sekarang ini hari jatuhnya salju pertama.
Mereka melanjutkan perjalanan.
Flashback end.
Song Yi yang memandang salju berkata,"Di hari pertama jatuhnya salju... ayam dan bir, atau usus dan soju. kulit babi juga enak. Aku ingin makan pancake seafood, dan wine beras juga. Jjangmyun dan tangsuyuk."
Min Joon pertama mendengar dengan seksama perkataan Song Yi, tapi kemudian saat Song Yi membicarakan makanan, Min Joon menjadi tak simpatik.
"Hei..." panggil Min Joon.
Tapi Song Yi terus nyerocos,"Aku jadi pengen gurita hidup, jika dicelupkan ke minyak wijen, pasti kenyal."
Min Joon mengingatkan song Yi bahwa Song Yi habis operasi.
Tapi Song Yi tak menghiraukan perkataan Min Joon dan berkata,"aku tidak ingat kapan terakhir aku memakan semua itu. Jjangmyun dan tangsuyuk memiliki 1.395 kalori. Pancake Seafood, Wine beras, 800 kalori. Kesukaanku ayam dan bir 1.250 kalori. Lalu aku boleh makan apa? tunggu dulu, usus buntuku barusan dibersihkan, berarti beratku berkurang sedikit?"
Min Joon menghentikan pembicaraan Song Yi yang ngelantur,"Jika ingin bicara ngelantur, sebaiknya tidur saja."
Song Yi yang sebenarnya tak mau ditinggal beralasan,"Kalau aku tidur, apa kau akan pergi? Aku mengatakan ini kalau kamu manajerku, tapi jika kamu pergi, mereka akan mengira itu aneh. maksudku adalah ..."
"Aku tak akan pergi," ucap Min Joon.
Min Joon duduk dan membaca koran. Song Yi dengan hati-hati membaringkan dirinya di tempat tidur.
Min Joon bertanya,"Apa zodiakmu?"
Min Joon melihat koran untuk membacakan ramalan zodiak Song Yi
"Aku Aquarius. Kenapa?"
"Apakah kamu berencana akan segera menaiki kapal? katanya, Aquarius jangan menaiki kapal, kamu harus hati-hati air."
"Benarkah? Aku tidak percaya hal seperti itu. "
Min Joon beralasan,"Meskipun begitu, tak ada salahnya berhati-hati."
Min Joon sepertinya khawatir dengan kilasan kejadian sebelumnya.
Karena tak mendengar jawaban Song Yi menoleh,"Bukankah itu benar?"
Min Joon melihat Song Yi sudah tertidur. Dia melipat korannya dan meletakkan di meja.
Komentar :
Min Joon mulai perhatian dengan Song Yi. Karena dia mau mengantar Song Yi yang kesakitan ke rumah sakit, menjaganya. So sweet....